www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, August 13, 2008

US In Trouble

Thursday August 14 , 2008

Ya Amerika sedang bermasalah, keruntuhannya banyak dianalisa dari segi sosial, ekonomi, dan politik dalam banyak tulisan. Namun kali ini kita coba bahas sedikit dari sisi ekonominya.
Dari situs goldseek 7/8/2008 kita melihat bahwa Moneysupply M3 atau jumlah uang atau setara uang yang beredar secara umum di AS pada tahun 1980 senilai 1,8 Triliun Dollar namun hanya dalam waktu 28 tahun meningkat menjadi 15 Triliun Dollar menurut analisa John William (www.shadowstats.com). Artinya dalam 28 tahun terakhir jumlah Moneysupply M3 Amerika meningkat sebesar 733%, atau per tahun pertumbuhannya sebesar 26 %. Apabila jumlah uang beredar semakin lama semakin meningkat maka inflasi adalah beban yang harus ditanggung oleh ekonomi negara yang bersangkutan atau dengan kata lain daya beli mata uang tersebut dari hari ke hari semakin rendah jika tidak diiringi dengan perttumbuhan di sektor riil. Kenapa pertumbuhan uang di Amerika demikian pesat? Banyak faktor :
1. Semakin besarnya kebutuhan anggaran negara tersebut (seperti perang, operas intelijen pemerintah, dlsb)
2. Besarnya hutang yang ditanggung negara tesebut (rasio hutang Amerika 66% dari GNP dan diprediksi meningkat sebesar 244% tahun 2040)
3. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi sektor non riil negara tersebut (tahun 2005 perbandingan sektor riil di GNP hanya tinggal 12%)
Namun karena bahan baku Dollar adalah kertas maka permerintah Amerika bisa dengan mudah mencetaknya sesuai kebutuhan, terlebih setelah berakhirnya era Brettonwoods yang berakhir pada masa presiden Nixon tahun 1970 dimana saat itu Dollar tidak diback up sama sekali oleh Emas. Pada masa awal perjanjian Brettonwoods setelah berakhirnya Perang Dunia II disepakati bahwa $35 setara dengan 1 troy ons (31,103477 gr) emas, namun dikhianati sendiri oleh Amerika pada tahun 1970.
Apabila supply uang tidak diiringi dengan produksi komoditi yang setara maka terjadilah inflasi yang menghabiskan jerih payah masyarakat.
Namun untuk mengantispasi agar inflasi tidak berkelanjutan maka mata uang itu mesti diback up dengan emas. Uang senilai 15 triliun Dollar Amerika tentu berpeluang besar untuk diinvestasikan dalam bentuk emas. Artinya pertumbuhan harga emas sangat mungkin untuk naik dari waktu ke waktu. Jika tidak diback up dengan emas maka ekonomi US In Trouble.
Dalam blog geraidinar.com ada informasi menarik dari buku berjudul Bad Money
Penulis buku ini KEVIN PHILIPS, mantan White House Senior Strategist di era Presiden Nixon. Dari pengalamannya tersebut dan beberapa buku yang ditulis sebelumnya, diantaranya yang menghebohkan adalah American Theocracy (2006) , tentu ini bukanlah buku yang ditulis tanpa dasar yang kuat. Bahkan saking banyaknya data yang diungkap di buku tersebut, buku ini terasa ‘berat’ untuk membaca dan mencernanya.
Berikut adalah beberapa informasi penting yang diungkap di buku ini ;

• Bahwa data-data ekonomi yang diungkap pemerintah Amerika ke publik selama ini adalah mengandung banyak official understatement and misstatement .
• Kekacauan financial akan terjadi di Amerika, bisa dalam waktu yang pendek dan menyakitkan (1 – 2 tahun) atau secara perlahan-lahan selama dekade mendatang. Apabila yang kedua-pun yang terjadi maka dampaknya pada pasar dan rumah tangga juga akan sangat menyakitkan menyerupai dekade stagflation 1973-1980.
• Ada dua penyebab kekacauan tersebut yaitu yang pertama adalah ketidak wajaran pertumbuhan sektor financial (dibandingkan dengan sektor riil) dan kedua adalah kerawanan yang timbul dari ketergantungan Amerika pada minyak (yang sebagian besar diproduksi orang lain).
• Ekonomi Amerika adalah balon yang siap meletus. Sektor riilnya yang seharusnya berperan penting dalam GDP dari waktu – ke waktu terus menurun. Pada tahun 1950 persentase GDP dari sektor riil berada pada angka 29.3%, pada 2005 lalu angka ini tinggal 12%. Sebaliknya kontribusi sektor financial naik dua kali lipat pada periode yang sama.
• Semakin banyak negara yang meninggalkan US$ sebagai denominasi dalam sektor keuangannya. Jepang misalnya lebih suka menggunakan Yen untuk peneribitan bond-nya; Malaysia lebih suka menggunakan Ringgit dlsb.
• Pertumbuhan pesat pada instrumen investasi Islam seperti Sukuk, tidak dapat dinikmati oleh Wall Street. Sementara negara –negara lain bukan hanya negara dimana penduduk mayoritasnya Muslim (seperti Indonesia, Malaysia, Pakistan) mulai menjadikan instrumen investasi Islam sebagai keunggulan baru di pasar. Negara-negara seperti Singapura, Hongkong, Jepang dan bahkan Inggris-pun mulai menggarap pasar investasi Islami ini secara sangat serius.
• Dominasi Capitalism Amerika akan tenggelam mengikuti sejarah tenggelamnya dua kekuatan besar tiga abad sebelumnya yaitu Spanyol pada abad 17, Belanda pada abad 18, Inggris pada abad 19 (dan awal abad 20) ....dan Amerika pada abad 20 atau awal abad 21 ini.

Suramnya masa depan Amerika – menurut penulis buku ini – bukan hanya nampak dari banyaknya negara yang meninggalkan Dollar Amerika. Tetapi juga dalam arti harfiah meningkatnya jumlah warga negara Amerika yang ingin meninggalkan negerinya Seperti yang terungkap dari survey yang dilakukan oleh Zogby/New Global Initiatives.

Hasil survey tersebut mengungkapkan bahwa, tidak pernah terjadi sebelumnya – 1.5 juta warga negara Amerika sudah memutuskan untuk meninggalkan negerinya; dan 1.8 juta lagi sedang sedang berpikir serius untuk kemungkinan besar akan meninggalkan negerinya.

Exodus ini pun mengulang sejarah abad sebelumnya ketika pada abad 17 orang-orang Spanyol beramai-ramai pergi ke Amerika ; Pada abad 18 orang Belanda beramai-ramai pergi ke negeri-negeri yang menjadi koloninya, dan pada abad 19/20 warga Inggris beramai ramai pindah ke Australia, Amerika dan negeri-negeri dominion-nya.

Apa ini semua dampaknya pada kita ? Bisa menjadi ancaman atau peluang - tergantung bagaimana kita menyikapinya. Apabila kita tetap menjadikan amerika panutan kita, maka ancamannya adalah kita akan ikut tenggelam bersama Amerika. Hal inipun sudah diingatkan oleh Uswatun Hasanah kita Rasulullah SAW 1400 tahun lalu dengan hadits beliau, “ Sedikit-demi sedikit kalian akan mengikuti sunnah-sunnah umat terdahulu. Sampai-sampai, andaikata mereka masuk ke lubang biawak, niscaya kalian juga ikut mereka memasukinya.” Ada yang bertanya , “ Wahai Rasululah, apakah mereka yang dimaksud adalah Nasrani dan Yahudi ?” Beliau menjawab, “Lalu siapa lagi ?” HR. Bukhari Muslim.


Sebaliknya, seperti kemerdekaan kita 63 tahun silam – kita Merdeka antara lain karena penjajah kita - waktu itu Jepang- kalah perang dengan sekutu. Barangkali sekarangpun kita baru bisa merdeka dari penjajahan ekonomi Amerika, IMF dlsb setelah mereka ditundukkan oleh kekuatan ekonomi baru. Wallahu A’lam.


No comments: