www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Friday, September 19, 2008

Financial "Earthquake"

Ya hari Kamis 18/9 kemarin memang terjadi "gempa" finansial di pasar dunia, pemicunya apalagi kalau bukan kenaikan harga emas dunia yang melambung tinggi, bayangkan hanya dalam 33 jam terakhir ( per tanggal 18/9) harga emas naik sebesar $107 menjadi $883.9 per troy ounces (31,103477 gr) sebelum turun kembali menjadi $849,78 saat artikel ini ditulis. Sehingga harga dinar kemarin juga melonjak tinggi menjadi Rp. 1.233.000,- an sesi pagi dan Rp.1.252.000,- an sesi siang. Sepanjang saya bergelut di dinar, inilah kenaikan tertinggi yang pernah saya lihat. Apa sih penyebabnya? Wah jawabannya bisa banyak...cuma menurut Sam Kirtley editor of Gold-Prices.biz, kenaikan harga emas saat ini akibat banyaknya uang yang diinvestasikan atau dialihkan dalam bentuk yellow metal (emas) di tengah situasi ekonomi yang sulit ini.
Seperti kita ketahui saat ini di Amerika Serikat tengah mengalami goncangan pasar finansial yang luar biasa, yang paling terbaru adalah pernyataan bangkrut Lehman Brothers yang merupakan perusahaan sekuritas terbesar ke 4 di Amerika, sehingga 25.000 orang karyawannya di seluruh dunia di PHK, kemudian ada Merrill Lynch & Co perusahaan investasi yang disegani dibeli oleh Bank of America dengan deal sebesar US$50 miliar, ada lagi American International Group Inc. atau lebih dikenal dengan AIG (perusahaan asuransi no 1 di Amerika) yang diinjeksi dana sebesar US$85 miliar dari the Federal Reserve ( bank sentralnya Amerika) agar tetap hidup, yang tidak kalah hebohnya adalah diambil alihnya 2 perusahaan Mortgage (kredit perumahan) Fannie Mae & Freddie Mac oleh pemerintah AS, yang juga menolong pembiayaan dari penjualan 2 bank investasi Amerika Bear Sterns dan JP.Morgan Chase & Co dan banyak lagi contoh yang lain. Apa artinya ini semua? Artinya Sektor Finansial Amerika sedang lampu merah, karena landasan ekonomi yang mereka gunakan adalah berbasis Riba, Maysir, dan Gharar. Padahal Allah SWT melarang praktek-praktek tersebut, mengenai Riba Allah SWT berfirman dalam QS Al Baqarah : 279 "Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
Inilah yang sedang terjadi di pasar finansial dunia. Allah dan RasulNya sedang memerangi para pelaku Riba. Analis ekonomi di Amerika sendiri menyatakan keadaan di Amerika saat ini dengan istilah a half way of Great Depression.
Maka siapakah yang berani berperang melawan Allah dan RasulNya?

Monday, September 15, 2008

Dinar Or Dollar

Hari-hari ini Dollar sedang gagah-gagahnya, Dollar index saat tulisan ini saya buat berada pada angka 77,86 . Dollar index adalah nilai Dollar terhadap sekelompok mata uang kuat dunia lainnya.
Nilai Dollar yang kuat bukan berarti menguntungkan bagi Amerika. Kenapa? Sebab apabila nilai Dollar ini tinggi terlalu lama, jelas akan mempengaruhi daya saing ekspor produk Amerika ke mitra-mitra utamanya seperti Eropa, Jepang, China, dan Amerika Latin.
Tetapi bagi orang Amerika apakah Dollar memang perkasa, menarik kita simak pendapat Jim Rogers di situs http://www.gata.org/node/6590, dia menyatakan "
If you have gold, I will buy it from you. Gold is not something I plan to sell -- ever,"
Rogers remained extremely pessimistic on the dollar and said it is a "terribly flawed currency." It is because of the pessimism of many investors like me that the dollar has suddenly appreciated, he said."
Ketika Dollar sedemikian cepat terapresiasi maka tentu akan ada depresiasinya, dan ini yang selalu ditangkap oleh pemain pasar uang, terlebih memang sedang ada upaya memoles Dollar oleh pemerintah Amerika saat ini, beserta sekutu-sekutunya Bank-Bank sentral Eropa, agar Dollar atau perkeonomian Amerika seakan-akan bagus (padahal rapuh) menjelang pilpres Amerika, untuk mengimbangi popularitas calon Demokrat Obama.Sehingga hasilnya Dollar saat ini sedang perkasa, tetapi yakinlah itu tidak akan berlangsung lama. Saat ini mulai banyak orang yang lebih percaya kepada komoditas atau emas sebagai alat investasi, simak kembali pernyataan Jim Rogers berikut :
"The commodity's price will go up no matter where the dollar is. A weak dollar only adds to the rise in prices and is not the major factor," he added.
He expects the dollar to lose its position as the reserve currency of the world soon."

Bakan negera seperti Iran dan Venezuela sudah menolak mata uang Dollar sebagai alat transaksi minyak dan negara-negara OPEC lagi menimbang-nimbang Dollar sebagai alat transaksi. Berikut petikannya :
"Iran and Venezuela are already not accepting the dollar when they sell oil and even OPEC (the Organization of Petroleum Exporting Countries) is trying to figure out how to deal with a weak dollar," he said.

Jim Rogers akhirnya berkata resesi yang terjadi saat ini akan menolong untuk membersihkan ekonomi global, dan kemudian ekonomi dapat tumbuh kembali.
Dan tentunya ketika ekonomi tumbuh kembali kita berharap Dinar akan menjadi salah satu bagian penting dari sistem moneter internasional, sooner or later...

Wallahu 'Alam

Thursday, September 11, 2008

IMF & Gold

Salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam sosialisasi dinar adalah apakah ada negara di dunia saat ini yang menggunakan Dinar sebagai mata uang? Jawabannya adalah tidak ada satupun negara di dunia saat ini yang menggunakan Dinar sebagai mata uangnya. Bagaimana dengan Arab Saudi? Ya sama saja, mata uang Arab Saudi adalah Riyal dan itu uang kertas. Ada juga negara yang menamakan mata uangnya dengan Dinar seperti Irak, Jordan, Kuwait , dan Tunisia tetapi bahan bakunya juga kertas.
Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa tidak ada satupun negara di Dunia saat ini yang menggunakan Dinar sebagai mata uangnya? Jawabannya ada kaitan dengan IMF, karena di dunia saat ini ada 185 negara anggota IMF (yang bukan negara anggota IMF seperti Tuvalu, Nauru, Andora, Korut, Kuba atau negara-negara yang kecil). Indonesia, Malaysia dan negara-negara mayoritas Islam lainnya adalah anggota IMF. Nah ketika suatu negara itu menjadi anggota IMF maka dia tentu terikat dengan aturan-aturan IMF atau namanya Article of Agreement . Berikut contoh beberapa pasal Article of Agreement of the IMF :
  1. Article V Section 1, menyatakan bahwa IMF hanya berhubungan dengan bank Sentral (atau institusi sejenis, tetapi bukan pemerintah ) dari negara anggota.
  2. Article VI Section 2, menyatakan bahwa sebagai anggota IMF harus mengikuti aturan IMF dalam hal ini nilai tukar uangnya , termasuk di dalamnya larangan menggunakan emas sebagai patokan nilai tukar.
  3. Article IV Section 3.a, menyatakan bahwa IMF memiliki hak untuk mengawasi kebijakan moneter yang ditempuh oleh anggota, termasuk mengawasi kepatuhan negara anggota terhadap aturan IMF.
  4. Article VIII Section 5, Menyatakan bahwa sebagai anggota harus selalu melaporkan cadangan emas, produksi emas, export import emas, neraca perdagangan internasional dan hal-hal detil lainnya. (www.imf.org)
Nah dari poin-poin di atas terutama point 2 kita bisa melihat bahwa jangankan menggunakan Dinar sebagai mata uang, mengaitkan mata uang kita dengan emas saja tidak boleh. Dan di point 4 kita bisa melihat bahwa IMF sangat berkepentingan sekali terhadap cadangan, produksi, dan arus keluar masuk emas suatu negara.Kenapa? Karena mereka ingin mengontrol sedini mungkin dominasi emas suatu negara. Karena sesungguhnya semakin banyak suatu negara memiliki cadangan emas, maka semakin perkasalah negara itu, dan bisa menjadi peluang untuk mempengaruhi ekonomi negara-negara lain. Apa yang terjadi ketika suatu negara menggunakan emas sebagai mata uang atau mengaitkan mata uangnya dengan emas? Maka hancurlah dagangan mereka (IMF dan AS) yang namanya Dollar, karena Dollar mereka sejak tahun 1971 tidak diback up sama sekali dengan emas dan sudah menjadi mata uang utama dunia (cadangan devisa, ekspor impor negara kita saja dalam bentuk dollar). Sehingga kita rela saat ini menukar minyak, batu bara, gas, timah emas, pertanian, dan peternakan kita dengan selembar kertas yang bernama Dollar.
Sekarang ketika mereka melarang negara-negara anggota IMF mengaitkan mata uangnya dengan emas, dan melaporkan cadangan, produksi, export dan import emas ke IMF, siapa yang memiliki cadangan emas terbesar dunia saat ini? Menurut data World Gold Council urutan-urutan negara atau institusi pemegang cadangan emas dunia per Juni 2008 adalah sbb : 1. Amerika Serikat ( 8.133,5 ton) 2. Jerman (3.417,4 ton) 3. IMF (3.217,3 ton) 4. Perancis (2.562,3 ton), 5.Italia (2.451,8 ton) . Bandingkan dengan cadangan emas negara-negara muslim sbb : Indonesia (73,1 ton), Malaysia (36,4 ton), Arab Saudi (143 ton), Qatar (12,4 ton) dan Turki (116,1 ton) (http://en.wikipedia.org/wiki/Official_gold_reserves). Jadi ketika mereka mengawasi ketat peredaran emas suatu negara dan melarang emas sebagai alat tukar dan pengait mata uang suatu negara, mereka (IMF dan AS) adalah 3 besar pemegang cadangan emas dunia. Artinya sesunguhnya mereka sendiri tahu yang berharga itu emas bukan kertas.

Wallahu a'lam

Wednesday, September 3, 2008

IMF : Trouble Maker

Seorang Profesor peraih Nobel Ekonomi 2001 bernama Joseph E Stiglitz mengeluhkan bahwa IMF telah melakukan kerusakan
ukan kerusakan yang sangat besar melalui kebijakan ekonominya dimana negara-negara anggota IMF harus mengikuti sejumlah aturan agar dapat mendapatkan pinjaman IMF. Lebih lanjut Stiglitz menyatakan bahwa kebijakan Ekonomi IMF terlalu text book economics sehingga tidak masuk akal bagi negara-negara yang direkomendasi IMF. Stiglitz dalam bukunya Globalization & Its Discontents memperlihatkan berbagai konsekuensi dari kebijakan yang salah ini adalah kekacauan, tidak hanya dari ukuran-ukuran statistik tapi juga dari penderitaan umat manusia dari negara-negara yang mengikuti saran IMF.
Dalam konteks Indonesia pada tanggal 15 Januari 1998 Presiden Soeharto menandatangani 50 butir kesepakatan dengan petinggi IMF kala itu Michel Camdessus. Dalam butir-butir kesepakatan itulah Indonesia kehilangan kedaulatan ekonominya sejak 15 Januari 1998 Berikut adalah sebagian kecil dari butir-butir kesepakatan dengan IMF tersebut dikutip dari buku Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dianr & Dirham karya M.Iqbal (2007) sbb :
  1. Pemerintah diharuskan membuat UU Bank Indonesia yang otonom, maka lahirlah UU No 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Dengan Undang-Undang ini Bank Indonesia mendapatkan otonomi penuh, sehingga tidak bisa diintervensi oleh Pemerintah Indonesia sekalipun.Sehingga dibawah siapa BI? BI berada dibawah IMF. Artinya perekonomian dan moneter kita diatur oleh IMF.
  2. Pemerintah harus membuat perubahan Undang-Undang yang mencabut batasan kepemilikan asing pada bank-bank yang sudah go public. Ini pun sudah dilaksanakan, maka ramai-ramailah pihak asing menguasai perbankan di Indonesia satu per satu sampai sekarang.
  3. IMF pula yang mendorong merger empat bank pemerintah untuk go publik.
  4. Pemerintah Indonesia harus secara bertahap menurunkan tarif pajak untuk produk pertanian non- pangan dari luar sampai akhirnya tercapai maksimum pajak 10%. Ini tentu akan membuat produk pertanian non-pangan asing menjadi sangat kompetitif di pasar ini dan dapat menyingkirkan produk lokal sejenis.
  5. Pemerintah harus menurunkan tarif bahan kimia, baja, metal, dan alat-alat perikanan sampai di kisaran 5%-10%. Mirip dengan no 4 produsen lokal pelan-pelan bisa tersingkir oleh pemaing asing.
  6. Pemerintah harus menurunkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan, kayu gergajian, rotan dan mineral maximum pada angka 30%. Dampak dari hal ini adalah berpindahnya proses yang memberi nilai tambah dari dalam negeri ke luar negeri. Indonesia dikeruk hasil hutan dan mineralnya dengan nilai yang minimal, nilai tambah yang lebih besar dinikmati oleh para pemain asing.
  7. Pemerintah harus mencabut larangan export minyak sawit dan boleh menggantinya dengan pajak export maximun 40%. Minyak goreng yang sangat dibutuhkan oleh penduduk negeri ini justru harus diexport lagi-lagi untuk kepentingan asing.
  8. Pemerintah harus menambah saham yang dilepas ke publik dari BUMN, minimal hal ini harus dilakukan untuk perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi domestik maupun internasional. Sehingga mantan Menneg BUMN Sugiharto dalam sidang disertasinya di UGM baru-baru ini menyimpulkan bahwa Privatisasi BUMN tidak berpengaruh bagi kesejahteraan rakyat. Karena memang diatur untuk kesejahteraan asing.
Dari poin-poin di atas amat jelas penjajahan ekonomi yang dilakukan IMF terhadap negara kita hingga saat ini. Sehingga dampak kerusakannya seperti yang dikatakan Stiglitz masih kita rasakan bersama.

Wallahu A'lam