www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Saturday, December 13, 2008

Backwardation : Gold Price Will Jump?


Ya berturut-turut tanggal 20,21, dan 24 November kemarin harga fisik emas lebih tinggi daripada harga surat berharga emas. Hal ini dipicu oleh peningkatan aksi beli emas oleh investor yang memandang emas sebagai safe haven dalam krisis global yang tinggal menunggu waktu untuk runtuh. Dollar yang masih cukup kuat hari ini cepat atau lambat aka meluncur jatuh.Malah Direktur The Fed Ben Bernanke akan mendevaluing dollar terhadap emas, artinya Dollar akan mengalami penurunan nilai terhadap emas sehingga harga emas akan melambung tinggi.Inilah salah satu faktor yang menjadi pemicu kenaikan harga emas ke depan.Salah satu prediksi yang santer beredar harga emas akan melonjak awal tahun 2009 atau paling cepat akhir desember ini. Bail out AS yang mencapai total 8,5 trliun Dollar akan segera mencapai efek puncaknya, nilai Dollar akan semakin tidak berharga, hal ini sudah merembet ke negara-negara seperti swiss, korea, dan taiwan yang menurunkan tingkat suku bunga menjadi masing-masing 0,5%. 3%, dan 2% untuk meredam ketidakseimbangan ekonomi di negara mereka. Swiss menjadi negara Eropa pertama dengan zero policynya. Ini semua menjadi perhatian bagi kita semua bahwa era floating exchange akan segera berakhir. Triliunan dollar yang beredar di seluruh dunia akan segera menjadi tidak berharga akibat dominasi pasar uang mereka.Akibatnya 2 ekstrem akan terjadi kalau tidak hyperinflasi ya great depression. Warning yang ditunjukkan masyarakat adalah unprecedented demand to gold....

Thursday, December 11, 2008

Real Value

Selama ini kita memandang bahwa yang namanya uang adalah Rupiah, Dollar dan uang kertas lainnya. Itu hanyalah salah satu jenis uang saja. Masih banyak uang lainnya yang dapat kita temui di sekitar kita. Sebuah lahan perkebunan dan pertanian yang dikelola dengan baik dan menumbuhkan berbagai hasil kebun dan tani tentu merupakan bagian dari uang di masa modern ini. Kayu sengon misalnya per batangnya bisa mencapai Rp.700.000,- bahkan kayu Jati emas per batangnya bisa bernilai jutaan, belum lagi pohon mahoni,flower of flowers hingga gaharu yang semuanya laku di pasaran. Itu baru pepohonon, belum lagi berbagai jenis bunga, tanaman obat, buah-buahan hingga tanaman pangan. Jika kita merambah ke peternakan ada berlembar-lembar uang yang dapat kita peroleh di sana. Kambing contohnya saat qurban kemarin, kambing ukuran sedang dihargai sekitar 1,2 juta , empat puluh tahun lagi bisa setara dengan 5,22 milyar atau sekitar 5200 Dinar lebih ...wow menggiurkan bukan... Itulah uang-uang dalam berbagai bentuknya bisa kambing, pohon, bunga, ikan, sapi, dlsb. Sehingga pengertian uang adalah segala sesuatu yang memiliki value termasuk uang itu sendiri. Nah..mulai sekarang kita dapat merubah paradigma berfikir kita bahwa uang itu tidak hanya rupiah yang tersimpan di bank atau produk-produk investasi lain, tetapi Allah SWT mengkaruniakan kepada kita uang yang bertebaran di mana-mana.Tinggal kembali ke kita ingin mengambilnya atau tidak, ingin mengelolanya atau tidak...Banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang menceritakan hal ini....tinggal bagaimana kita..

Friday, December 5, 2008

Three Advices

Howard J Ruff seorang penulis legendaris dan penasihat keuangan penulis buku mega best seller tahun 1978 berjudul How to prosper During the coming bad years, menulis di The Ruff Times Financial Newsletter yang dikelolanya pada 7 November 2008, mengenai bagaimana Anda mempersiapkan Inflasi (How do you prepare for inflation?) (http://www.kitco.com/ind/ruff/ruff.html)Setidaknya ada 3 point yang dia sampaikan.

1.Milikilah program simpanan komoditas
Ke depan harga gas dan minyak akan meningkat sehingga dia menyarankan untuk mencadangkan energi yang cukup untuk keperluan ke depan, begitu juga produk-produk lain seperti makanan (dia contohkan tuna), pakaian bayi dll. Sebab harga-harga barang tersebut harganya saat ini masih murah dibandingkan hari-hari mendatang yang tentu sudah melonjak karena inflasi. Tentu ini maksudnya bukan untuk menimbun untuk mempengaruhi harga sehingga mengambil keuntungan dari penderitaan banyak orang, tetapi sebagai ketahanan diri dan keluarga.

2.Abaikan kebanyakan produk dari mutual funds
Howard J Ruff menyarankan membeli emas dan perak sebagai salah satu investasi yang menarik. Simak nasihat Rogers (maksudnya Jim Rogers, investor kawakan Amerika penulis buku A Gift to My Children:A Father's Lessons For Life And Investing) : "Invest in inflation it's the only thing that's going up" he he menarik bukan....artinya berinvestasilah pada produk yang tidak tergerus inflasi malah mendapat keuntungan dari inflasi itu sendiri.

3.Nasihat ke tiga ini membuat saya merenung..."Concentrate on family. Your family and your posterity will live on".Make them your first priority. The best gift you can give your children is to love your spouse and let them see it. Model the ideal traditional family for them. Teach your children the old-fashioned values....
Ya saat dimana perhatian terhadap keluarga berkurang seperti yang terjadi di negeri ini apalagi di Amerika dan Eropa, nasihat ini justru keluar dari mulut seorang Howard J Ruff .Bagi muslim Allah SWT sudah berfirman dalam Al Quran ...Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..


Ibnu Siena www.golddinarstandar.blogspot.com

Thursday, December 4, 2008

Dinar : Medium Of Exchange?

Dalam sebuah diskusi di PSTTI UI ada pertanyaan apakah Dinar dapat berlaku sebagai alat tukar sekarang? Pertanyaan ini cukup penting untuk menggambarkan posisi Dinar sebagai alat transaksi. Sebagaimana kita ketahui ada 3 fungsi mata uang. Pertama sebagai alat tukar (medium of exchange),kedua sebagai satuan nilai (unit of account), dan ketiga sebagai penyimpan nilai atau (store of value). Kedua fungsi yaitu store of value dan unit of account dapat diperankan dengan baik oleh Dinar. Harga Dinar terhadap rupiah dalam 40 tahun terakhir rata-rata per tahun naik 28,73% sedangkan tehadap Dollar dibandingkan tahun 1945 dimana 1 troy ons emas sama dengan US$35, maka saat ini US$ 771,70 atau tinggal 4,5% saja nilainya. Sedangkan satuan nilai Dinar sudah fixed selama berabad-abad yaitu emas 22 karat dengan berat 4,25 gr. Sedangkan sebagai alat tukar Dinar memang belum bisa digunakan secara umum, sebab Dinar belum diakui sebagai mata uang yang legal di negeri ini disamping Rupiah. Dengan intervensi IMF maka bank-bank sentral di Dunia (kecuali Korea utara, Nauru, Tuvalu, Monaco, Lichtenstein, Kuba dan Andorra seba mereka bukan anggota IMF) tidak boleh menggunakan mata uang emas atau Dinar bahkan mengaitkan mata uangnya dengan emas saja tidak boleh. Pelepasan kaitan emas dengan US Dollar dan tentu dengan mata uang lainnya ini terjadi sejak 15 Agustus 1971 atau setelah berakhirnya perjanjian Bretton Woods secara sepihak oleh AS (masa presiden Nixon sehingga peristiwa ini dikenal dunia dengan istilah Nixon Shock). Jika mata uang suatu negara dikaitkan dengan emas tentu kestabilan moneter lebih dapat dijaga sebab jumlahnya yang cukup sepanjang masa (lihat web goldsheetlinks). Amat berbeda dengan fiat money sebab dia dapat dengan mudah dan murah dicetak semua gue. Jika dunia konsisten dengan gold standar atau penggunaan Dinar maka tentu inflasi tidak menjadi momok yang menghanguskan jerih payah kita. Sehingga dunia juga tidak diwarnai peristiwa-peristiwa seperti kelaparan, kesenjangan, penderitaan, perampokan, dan peperangan. Lihat apa yang dilakukan oleh negara-negara pelaku PD I, cadangan emas mereka menipis seiring dengan berakhirnya perang yang digunakan untuk biaya perang dan beli senjata. Setelah perang mereka balik lagi menggunakan uang fiat, tapi ini tidak berlangsung lama sebab karena berlebihnya peredaran uang kertas mereka, terjadilah hiper inflasi, perhatikan apa yang terjadi di Republik Weimar Jerman yang mengalami inflasi gila-gilaan pada tahun 1922. Sehingga orang membakar uangnya untuk menyalakan tungku di musim dingin sebab nilai mata uang mereka lebih murah dibanding dengan kayu bakar. Kita pun pernah mengalami inflasi gila-gilan (hiper inflasi) pada kurun 1960-1965 dimana inflasi mencapai rekor 650%. Hingga akhirnya bapaknya Megawati menerapkan Sanering (pemotongan nilai mata uang) dimana Rp1.000 (uang lama) menjadi Rp.1 (uang baru). Saat ini tanpa perlu Saneringpun, Rupiah telah mensanering dirinya sendiri. Tiga angka nol yang dibuang Soekarno tahun 1965 itu telah balik lagi sekarang, sehingga saat ini uang Rp. 1.000 itu biasa kita gunakan untuk buang air kecil di toilet umum, bayar parkir motor, beli sepotong roti, atau memberi peminta-minta di kereta. Bisa jadi nanti 0 nya tambah satu untuk keperluan di atas jika Rupiah masih seperti ini. Semoga kita tidak seperti Zimbabwe yang mengeluarkan pecahan 100 miliar Dollar Zimbabwe tahun ini dalam selembar kertas yang hanya cukup untuk membeli setangkup roti atau empat butir jeruk ???!!!!...........