www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, September 30, 2009

Sutradara AS : Hapus Kapitalisme

Sutradara kondang asal AS, Michael Moore mengkritik sistem kapitalisme dalam film terbarunya "Capitalism: A Love Story". Dalam film yang penayangan perdananya dilakukan di festival film Venice, Italia ini, Moore mengibaratkan kapitalisme sebagai sebuah sistem perekonomian yang jahat yang hanya menguntungkan orang-orang kaya dan menyengsarakan orang-orang miskin.

"Kapitalisme itu 'evil' dan Anda tidak bisa mengatur kejahatan. Anda harus menghapusnya dan menggantikannya dengan sistem yang lebih baik untuk semua orang," demikian kesimpulan dari film terbaru Moore.

Moore menggambarkan kelompok penjahat dalam sistem kapitalisme itu adalah bank-bank besar, perusahaan-perusahaan investasi yang mengelola dan mempertaruhkan uang milik para investor dalam bisnis yang kompleks dan beresiko tinggi, bahkan bisnis perjudian, serta perusahaan-perusahaan yang memecat ribuan karyawannya meski perusahannya meraup keuntungan.

Dalam filmnya, Moore juga mengkritik hubungan yang tidak sehat antara bank-bank besar dengan para politisi serta para pejabat kementerian keuangan di AS sehingga berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah selalu berpihak pada kepentingan segelintir orang di Wall Street dan bukan untuk kepentingan masyarakat luas.

"Esensinya, kita memiliki undang-undang yang menyatakan bahwa 'perjudian' itu ilegal. Kita memberi peluang pada Wall Street untuk melakukan itu dan mereka telah mempermainkan uang milik orang banyak ke usaha-usaha derivatif yang gila," ujar Moore mengomentari filmnya di hadapan para pecinta film di Venice.

Tak tanggung-tanggung, dalam film terbarunya Moore melibatkan para pendeta yang berani mengatakan bahwa kapitalisme itu anti-Kristen (tentu juga bertentangan dengan Islam) karena gagal menyejahterakan orang-orang miskin. "Kita membutuhkan lebih dari sekedar regulasi. Kita memerlukan struktur yang berbeda dari kapitalisme untuk menciptakan sebuah sistem keuangan, membuka lapangan kerja dan menghidupkan dunia usaha," sambung Moore.

Lebih jauh, Moore mengingatkan negara-negara di seluruh dunia untuk tidak mengikuti sistem politik dan perekonomian yang dianut AS. Michael Moore adalah salah seorang sineas AS yang vokal mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintahan AS, salah satunya kebijakan perang Irak yang dikobarkan Presiden George W. Bush. Salah satu filmnya yang fenomenal adalah Fahrenheit 9/11 yang berlatar belakang tentang serangan 11 September 2001 di AS. (ln/iol/mol) sumber : eramuslim.com

Tuesday, September 29, 2009

Kenapa harga emas bisa Turun?

Allah menciptakan segala sesuatu sesuai ukurannya dan emas diciptakanNya secara terbatas. Di seluruh Dunia saat ini hanya ada sekitar 150,000 ton emas di permukaan bumi. Yang digali dari pertut bumi setiap tahun hanya menambah emas di permukaan bumi sekitar 1.5% per tahun – sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk dunia.

Dengan keterbatasan emas tersebut, mengikuti hukum pasar supply & demand sudah seharusnya harga emas naik terus apabila diukur dengan uang kertas. Kenyataannya dalam jangka panjang memang demikian. Namun dalam jangka pendek, sebulan dua bulan, setahun dua tahun bisa saja harga emas turun.

Seluruh pemerintahan di dunia menggunakan ukuran uang kertas sebagai dasar penilaian kinerjanya. Kalau harga emas dibiarkan terus naik dan orang mulai mnggunakan emas sebagai rujukan nilai, maka nilai seluruh mata uang dunia akan kelihatan terus merosot dengan sangat serius. Inilah yang tidak dikehendaki oleh para penguasa dunia.

Lantas apa yang mereka lakukan ? dari waktu ke waktu pemerintahan di dunia menggunakan cadangan emasnya untuk mempengaruhi harga emas di pasar bebas. Namun karena emas ini benda riil yang harus diperoleh dari upaya riil, beda dengan uang kertas yang bisa mereka cetak kapan saja –berapa saja; maka kemampuan mereka mempengaruhi harga pasar ini makin lama makin melemah seiring dengan menurunnya cadangan emas mereka.

Cadangan Emas, Gold Reserve in Central BanksCoba perhatikan grafik disamping yang datanya saya olah dari data Gold Anti Trust Action Committee (GATA); cadangan emas yang dimiliki oleh seluruh Bank Sentral Di Dunia kalau dijumlahkan mengalami penurunan yang sangat significant dalam seperempat abad terakhir. Bukankah seharusnya naik karena penduduknya naik dan jumlah emas di permukaan bumi juga naik seiring pertambahan penduduk ? . Inilah jawababnnya; para Bank Sentral dunia tidak mampu menambah cadangan emasnya, dan bahkan mereka harus menggunakan cadangan yang ada untuk mempengaruhi harga emas di pasar bebas sehingga seolah-olah mata uang kertas mereka masih bernilai.

Ini bukan hanya sinyalemen saya, ada yang sudah sangat terbuka mengungkap hal ini yaitu GATA.

Pada Januari 2008 lalu muncul sebuah iklan besar di Wall Street Journal dengan judul “Anybody Seen Our Gold ?”. Iklan ini di sponsori oleh Gold Anti Trust Action Committee (GATA). Isi dari iklan panjang ini intinya ingin mengungkap berbagai kecurangan pemerintahan di seluruh dunia dalam mempermainkan harga emas. Berikut adalah terjemahan bebas dari beberapa point penting yang dimuat di iklan tersebut.

“Cadangan emas di Amerika Serikat sudah tidak lagi di audit secara penuh dan independent selama lebih dari setengah abad terakhir. Sekarang terdapat bukti bahwa cadangan emas tersebut, juga yang dimiliki oleh negara-negara barat, telah digunakan secara sembunyi-sembunyi untuk memanipulasi mata uang internasional, pasar komoditi, pasar saham dan pasar surat berharga.

Federal Reserve Chairman waktu itu – Alan Greenspan, mengaku di depan kongres Amerika Serikat 24/7/1998 bahwa Bank Central akan ‘meminjamkan’ emasnya untuk menambah jumlah emas apabila harga emas naik.

Dengan upaya menekan harga emas yang bagaimanapun, harga emas telah mencapai US$ 900/ounce; Apabila harga emas dibiarkan bebas mengikuti mekanisme pasar – maka harga emas bisa mencapai US$ 3000 – US$ 5,000 /ounce.

Tujuan dari manipulasi harga emas adalah untuk menyembunyikan kegagalan Dollar Amerika dan untuk mempertahankan kedudukan Dollar Amerika sebagai cadangan devisa bagi hampir seluruh negara.

Permainan harga emas oleh pemerintah akan membawa bencana bagi dunia, oleh karenanya harus dihentikan.”


Jadi berhati-hatilah kita semua, ada kekuatan yang sangat besar sedang bertarung di pasar dunia. Tetapi Allah Maha Besar, Cukuplah Allah Sebagai Pelindung dan Dialah Sebaik-baik Pelindung.

sumber : geraidinar.old/php.com

Gold Bug

Sering sekali saya menemukan istilah gold bug dalam artikel-artikel mengenai emas. Apa sesungguhnya dia? Menurut financial dictionary gold bug adalah seorang individu yang selalu berfikir bahwa investor seharusnya menyimpan seluruh atau sebagian asetnya dalam bentuk emas.Kecendrungan ini hampir selalu berakar dari harapan mereka bahwa
pertumbuhan uang kertas yang tidak terkontrol dengan cepat akan diiringi dengan tingkat inflasi yang tinggi. Beberapa dari mereka memprediksi bahwa ekonomi akan kolaps dengan emas sebagai standar pembayaran (transaksi).
Oleh karena itu sebagai investor emas sejati mereka menginginkan harga emas dapat selalu terjangkau daya belinya. Ketika harga emas beberapa hari lalu (dan kemungkinan besar juga akan kembali) menembus US$1000 mereka khawatir akan penurunan daya beli mereka. Apalagi anggapan mereka naiknya harga emas akan seiring dengan kenaikan tingkat inflasi.
Grafik di samping adalah data harga emas dalam US$ selama 1983-2009 (silakan klik untuk gambar yang lebih jelas). Trendnya terus naik dari waktu ke waktu. Pada tahun 1945 harga emas masih US$ 35/oz namun tahun ini sudah menembus US$1000/oz.
Untuk harga Dinar saat ini masih di kisaran Rp.1,3 juta. Tentu saat ini adalah saat tepat untuk investasi dalam Dinar, sebelum melonjak ke harga yang lebih tinggi.

Monday, September 28, 2009

Gold & Waterloo

Waterloo adalah mimpi buruk bagi Napoleon pahlawan perang Perancis. Setelah menang dalam sejumlah peperangan di bagian utara Italia, Paris, Belgia , Portugal, Spanyol, Vienna, Munich, New Orleans, Leipzig, dan Jena. Dia mengalami ujian di Waterloo suatu daerah sekitar 15 km dari Brussels ibukota Belgia. Pertarungan ini amat penting untuk peta Eropa masa depan. Napoleon yang mengusai Eropa harus berhadapan dengan Inggris dan negara-negara sekutunya (Prusia, Belanda, Hannover, Nassau, Braunschweig) yang dipimpin Wellington. Jika Napoleon menang maka dia menguasai seluruh dataran Eropa, dan bila Inggris dan Sekutu menang, merekalah penguasa Eropa pengganti Napoleon. Napoleon membawa 73.000 tentaranya sedang tentara koalisi 67.000 tentara dan Prusia 60.000 tentara.
Perang yang terjadi 18 Juni 1815 juga melibatkan perang di lantai Bursa London. Jika Napoleon yang menang, bursa saham Inggris akan hancur dan sebaliknya bila Inggris yang menang, bursa akan meroket. Adalah Nathan Rotschild yang juga pemegang dinasti keuangan Rotschild menjadi aktor utama dalam perang di bursa ini. Beberapa hari sebelum perang pecah, dia mengirim mata-matanya ke Waterloo, hasilnya? Dia melakukan langkah radikal, sebelum perang dia menjual semua saham yang dia punya di Bursa, pasar panik dan mengikuti langkah Nathan. Mereka mengira prediksi Nathan Napoleon akan menang . Pasar terus menjual saham dan apa yang mereka punya termasuk emas dan perak. Harga saham jatuh sedemikian rupa. Di tengah hiruk pikuk itu, Nathan melalui agen-agennya memborong kembali saham-saham yang sudah hamplr tak berharga itu. What Next? Napoleon takluk, Wellington menang, pasar shock. Asset mereka yang sudah habis terjual, kini nilainya meroket tajam, di tengah senyum Nathan Rotschildperekonomian Inggris pun beralih ke Nathanmelalui manuver pasarnya sebelum Waterloo.
Maka satu di antara bukti sejarah ini kembali mengingatkan kita bahwa produk-produk security itu ternyata tidak secure, malah amat berbahaya bagi kelangsungan asset anda. Bisa jadi Dinar menjadi pilihan yang lebih secure. Salah satu alasannya adalah kepemilikan Dinar benar-benar bisa kita pegang fisiknya dan ketika harga turun sekalipun tidak pernah anjlok sedemikian rupa sebagaimana saham-saham tadi, sebab nilai intinsik Dinar yaitu emas tetap berharga. Wallahu a'lam

Saturday, September 26, 2009

Dollar VS Dinar

Gambar di samping adalah perkembangan cadangan uang kertas di bank sentral seluruh dunia periode 1948-2009. Grafik ini dibagi dua yaitu masa berlakunya bretton woods dan masa tidak berlakunya bretton woods sejak 1971. Pada masa bretton woods jumlah uang kertas (Dollars) stabil karena memang tidak sembarangan mencetak Dollar, mesti ada jaminan emas yang cukup sesuai dengan jumlah Dollar yang beredar. Namun ketika perjanjian bretton woods diputus sepihak oleh AS, jumlah Dollar di seluruh dunia meningkat tajam. Tahun 1970 hanya ada 0,05 triliun Dollar di seluruh dunia, namun tahun ini jumlah sudah mencapai 7,2 triliun Dollar yang beredar atau menjadi cadangan bank sentral. Apa maknanya angka ini? Karena Dollar sudah tidak lagi dijamin dengan emas, penggelembungan jumlah Dollar ini akan terus memicu inflasi dan membuat daya beli masayrakat terus tergerus dari waktu ke waktu. Dan juga AS sebagai produsen Dollar akan terus menangguk keuntungan sedemikian rupa di satu sisi namun kemiskian kan makin mencengkram banyak negara di sisi lainnya. Solusinya adalah kembali ke sistem pembayaran berbasis emas atau menggunakan Dinar sebagai alat tukar jika tidak ingin krisis menyerbu dunia yang rapuh ini.

Wednesday, September 9, 2009

Emas kembali tembus US$1000/ troy ounce


Seperti terlihat dalam garafik kitco.com di atas, saat ini harga emas per troy ounce sudah menembus US$ 1002,00.Dan bisa saja harga ini akan terus naik lebih tinggi lagi seperti yang sudah diprediksi dalam tulisan-tulisan sebelumnya. Sedangkan harga Dinar pagi ini adalah Rp1.389.300 dan dari grafik bisa terlihat sedang merangkak ke arah yang lebih tinggi.
Tentu bagi pemegang Dinar hal ini membuktikan Dinar adalah sarana proteksi nilai yang aman jangka menengah panjang. Namun secara umum ini merugikan kita semua sebab inflasi akan mulai merangkak naik di tengah ekonomi yang masih menggunakan uang kertas sebagai alat tukar.
Daya beli uang kita akan tergerus kembali dalam waktu mendatang. Tetapi bagi ingin memproteksi asetnya saat inipun tidak terlambat. Saat ini memang 1 Dinar masih Rp. 1,389 juta, tetapi bisa saja di akhir atau awal tahun nilainya melonjak menjadi Rp 2 juta per koin. Jadi tidak ada kata terlambat untuk berinvestasi.

Negeri Terjajah yang Menularkan Masalah

Ya ternyata seluruh rakyat AS masih mengalami penjajahan. Bagaimana mungkin? Atau kata orang pajak "apa kata dunia". AS hanya anak perusahaan bernama Federal Reserve. Simak data-data berikut ini:

Dalam salah satu kertas presentasinya, seorang profesor Amerika dengan nama samaran “Aristoteles”, menguraikan sebab-sebab kebangkrutan pemerintah Amerika Serikat berjudul “U.S Government Bankruptcy Proceedings”. Walau hanya berisi pokok-pokok peristiwa, namun makalah tersebut sangat penting untuk diketahui. Inilah salinannya:

  • Sebelum tahun 1913, pemerintah Amerika memperoleh dana dari tarif impor. Pada saat itu belum ada pajak dikenakan pada warganegara. Mata uang Amerika dibuat dari logam asli atau yang bisa dihargai/dikembalikan sebagai logam—dikenal sebagai “uang asli”.
  • Pada tahun 1913 para bankers memutuskan bahwa telah terjadi kekurangan mata uang di Amerika dan pemerintah Amerika tidak bisa menerbitkan mata uang lagi karena semua emas cadangannya telah terpakai.
  • Agar ada sirkulasi tambahan uang, kelompok orang mendirikan satu bank yang dinamakan “The Federal Reserve Bank of New York”.
  • Kemudian Federal Reserve Bank di New York menjual stock yang dimiliki dan dibeli oleh mereka sendiri senilai US$ 450.000.000 melalui bank-bank sebagai berikut: Rothschild Bank of London, Rothschild Bank of Berlin, Warburg Bank of Hamburg, Warburg Bank of Amsterdam (Keluarga Warburg mengontrol German Reichsbank bersama Keluarga Rothschild), Israel Moses Seif Bank of Italy, Lazard Brothers of Paris, Citibank, Goldman & Sach of New York, Lehman & Brothers of New York, Chase Manhattan Bank of New York, dan Kuhn & Loeb Bank of New York.
  • Karena bank-bank tersebut mempunyai cadangan emas yang besar, maka bank tersebut dapat mengeluarkan mata uang yang dengan jaminan emas tersebut dan mata uang tersebut disebut “Federal Reserve Notes”. Bentuknya sama dengan mata uang Amerika dan masing-masing dapat saling tukar.
  • Untuk membayar bunga, pemerintah Amerika menciptakan pajak. Jadi sebenarnya warganegara Amerika membayar bunga kepada Federal Reserve. Pajak ini dimulai tahun 1913, pada tahun yang sama Federal Reserve Bank didirikan. Seluruh pajak yang terkumpul dibayarkan ke Federal Reserve sebagai bunga atas pinjaman.
  • Awal tahun 1929, Federal Reserve berhenti menerima uang emas sebagai bayaran. Yang berlaku hanya ‘uang resmi’. Federal Reserve mulai menarik uang kertas yang dijamin emas dari sirkulasi dan menggantinya dengan ‘uang resmi’.
  • Sebelum tahun 1929 berakhir, ekonomi Amerika mengalami malapetaka (dikenal dengan masa ‘Great Depression’).
  • Tahun 1931, Presiden Amerika Hoover mengumumkan kekuarangan budjet sebesar US$ 902.000.000.
  • Tahun 1932 Amerika menjual emas senilai US$ 750.000.000 yang digunakan untuk menjamin mata uang Amerika. Ini sama dengan ‘penjualan likuidasi’ sebuah perusahaan bermasalah. Emas yang dijual ini dibeli dengan potongan (discount rates) oleh bank internsional/bank asing (persis keadaannya seperti di Indonesia sekarang ini), dan pembelinya adalah pemilik Federal Reserve di New York.
  • Presiden Roosevelt mengalahkan Presiden Hoover di tahun 1932. Dalam sambutannya ia mengatakan, “Satu-satunya hal yang harus kita takutkan adalah ketakutan itu sendiri.” Roosevelt melakukan serangkaian keputusan untuk melakukan reorganisasi pemerintahan Amerika sebagai suatu perusahaan. Perusahaan ini kemudian mengalami kebangkrutan. Amerika bangkrut karena tidak bisa membayar bunganya akibat berhutang kepada Federal Reserve. Akibat bangkrutnya Amerika, maka bank-bank yang merupakan pemilik Federal Reserve sekarang memiliki SELURUH Amerika, termasuk warganegaranya dan asset-assetnya. Negara Amerika bentuknya adalah anak perusahaan Federal Reserve. (sumber : eramuslim.com, rizky ridyasmara)

Sunday, September 6, 2009

Death of Money


Apa jadinya bila seluruh orang di dunia menarik uangnya besar-besaran ? Jelas Bank-Bank itu akan bangkrut karena sesungguhnya mereka tidak memiliki uang sebanyak itu. Dengan pola fractional reserve requirement Bank tidak harus punya cadangan uang sejumlah yang dimiliki nasabah, besarnya cukup 5 persen saja. Sisanya bisa dipinjamkan ke yang lain. Makanya Rush adalah satu kata yang ditakuti oleh Bank. Bagaimana agar Rush tidak terjadi. Nasabah harus selalu percaya dengan Likuiditas bank, salah satu caranya dengan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Satu hal perlu dicermati, bahwa setiap sistem yang ditopang dengan jaminan apalagi sampai melembaga seperti LPS, maka sistem itu rapuh. Dengan adanya LPS apakah dana nasabah aman? Tidak juga, apapun lembaga penjamin mempunyai batas maksimal menjamin. Di luar batas itu nggak janji ya....Itulah saat ini yang dialami oleh nasabah bank century yang uang mereka dibawa kabur pemilik banknya. Apakah rakyat harus kembali menalangi. Rakyat yang tidak tahu apa-apa harus ketiban pulung. Inilah sebab bahwa uang kertas akan mati. Uang kertas yang bisa dicetak semaunya kemudian dipinjamkan dengan riba, dan ketika sistemnya gagal rakyat miskin yang subsidi.
inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un.....gempa besar itu bukan berpusat di laut selatan, pusatnya ada di Jakarta yang merembet kemana-mana.

Friday, September 4, 2009

Pola Segitiga Simetris Pecah


iniadalah analisa lanjutan dari Peter Grant seorang senior metal analyst dari USA Gold dari diagramnya tanggal 20 Agustus lalu. Intinya pada tgl 2 September kemarin harga sudah mulai menaik ($989,59/oz) melewati pola segitiga simetris yang menandai awal pencapaian harga emas yang lebih tinggi ($1000/oz atau lebih). Artinya waktunya telah tiba harga emas akan melakukan reli panjang hingga sampai titik keseimbangan yang baru. Bagi anda yang ingin melakukan investasi jangka menengah panjang maka saat ini cukup baik untuk membeli Dinar, dengan pola kenaikan harga emas seperti di atas. Tapi sekali lagi kita tidak menyarankan untuk spekulasi.

Geliat Harga emas dan Nixon Shock

Harga emas/Dinar kembali bergeliat pagi ini dan juga hari-hari ke depan. Tadi malam (jam 24.00) 1 Dinar sempat Rp.1416.998 sebelum turun kembali di posisi Rp.1407.290. Dan untuk pasar emas internasional harga emas per troy ons (sekitar 31 gram) pada posisi US$990,90 nyaris menembus $1.000 per troy ons seperti terakhir tanggal 20 Februari 2009. Cepat atau lambat harga emas internasional akan kembali menembus US$1000, dan tentu ini juga berpengaruh pada harga Dinar.
Prediksi semakin melemahnya Dollar juga menambah peluang untuk terus meroketnya harga emas. Mungkin ini berlebihan tapi Eric Hommelberg di newsgoldseek.com malah memprediksi emas bisa sampai US$ 5000. Polanya memang selalu seperti ini ketika tren uang kertas melemah maka harga emas akan naik, seperti yang terjadi hari ini dan kedepan. Pada tahun 1971 ketika Nixon melepaskan nilai Dollar terhadap emas (Nixon Shock) analis memprediksi harga emas akan turun dari US$35 per troy ons menjadi US$7 per troy ons, yang terjadi sebaliknya harga emas melonjak hingga US$850 per troy ons. Hal ini membuktikan sesungguhnya yang bernilai adalah emas bukan Dollar. Dollar kelihatan berharga selagi masih dikaitkan dengan emas namun ketika kaitan itu lepas maka Dollar menjadi meluncur nilainya hingga sebesar nilai bahan bakunya. Bagaimana prediksi harga emas / dinar ke depan ? Kembali sejauh mana percepatan penurunan fiat money terhadap emas atau komoditas lain yang terwakili dengan kata "Inflasi".

Thursday, September 3, 2009

Why gold prices rise in September?

Hari-hari ini harga emas akan cenderung naik yang juga berarti kenaikan harga Dinar. Dari data kitco selama 5 tahun memang harga emas akan cenderung naik pada musim gugur hingga musim dingin di belahan bumi bagian barat. Musim gugur diawali bulan September, Oktober, & November sedangkan musim dingin mulai Desember, Januari, dan Februari. Berdasarkan statistik juga diperoleh angka bahwa rata-rata harga emas dunia pada akhir musim gugur adalah 10% lebih tinggi dibanding harga emas pada awal musim panas atau bulan Juni, dan rata-rata harga emas dunia pada akhir musim dingin adalah 20% lebih tinggi dibanding harga pada awal musim panas sebelumnya atau bulan Juni (geraidinar.com) . Kenapa hal ini terjadi ? Sebab pada musim gugur dan dingin kebutuhan energi meningkat tajam yang tentu berkorelasi positif dengan kenaikan harga emas sebagai cermin dari seluruh komoditas.
Namun ternyata ada pula pengaruh lain kenaikan harga emas dunia yang dimulai bulan September ini. Setidaknya di tiga negara terjadi peningkatan permintaan emas pada bulan ini dan bulan-bulan mendatang menurut marketwatch. Di Uni Emirat Arab (dan kemungkinan juga di negara-negara muslim di dunia) para produsen emas perhiasan mulai menyimpan stok emasnya untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang biasanya terjadi peningkatan permintaan pada waktu itu. Di India para produsen emas perhiasan melakukan hal yang sama untuk mempersiapkan peningkatan permintaan pada perayaan Diwali di bulan Oktober dan bulan September adalah mulainya musim perkawinan di India yang merupakan negara dengan konsumsi emas terbesar di Dunia. Dan tidak ketinggalan China sebagai negara konsumen emas terbesar ke dua di dunia, diprediksi terjadi peningkatan permintaan emas dalam bulan-bulan ini menjelang hari nasional mereka pada 1 Oktober hingga tahun baru China yang jatuh pada 14 Februari 2010. Faktor-faktor di ataslah yang memicu kenaikan harga emas dunia pada bulan-bulan ke depan. Namun harga emas di atas adalah dalam Dollar AS sedangkan Dinar di Indonesia dipasarkan dalam Rupiah. Hal ini tentu mempunyai pola yang berbeda. Lebih detilnya dapat dibaca artikel mengenai gold dinar quadrant di geraidinar.com