www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Tuesday, December 29, 2009

Trend kenaikan Harga Emas di Asia

Ada empat pasar di dunia yang mempengaruhi harga emas, yaitu pasar Hongkong (mewakili pasar asia), pasar London, pasar New York, dan pasar Australia. Dalam grafik http:/ /www.kitco.com (lihat gambar di samping) pasar Hongkong ditandai dengan warna Hijau, pasar London dengan warna Kuning , pasar New York dengan warna Merah , dan pasar Australia dengan warna Biru.



Ada pola yang menarik selama kenaikan emas sejak tanggal 22 November 2009 silam.
Pada pasar Asia (pasar Hongkong) tgl 22 November emas mencapai US$1.150 & naik hingga US$1.165 (perhatikan grafik warna Hijau selama pasar Hongkong berlangsung, kotak warna Hijau)









Kemudian pada tanggal 1 Desember harga emas mencapai US$1.178 dan naik hingga US$ 1.207 selama pasar Asia (pasar Hongkong) berlangsung.
(grafik warna Hijau)









Namun situasi yang berbeda terjadi selama pasar Amerika (pasar New York). Pada tanggal 4 Desember harga emas turun dari US$1.207 menjadi US$1.161 selama pasar New York (perhatikan grafik warna Hijau yang turun selama pasar New York, kotak warna Merah)







Pada tanggal 8 Desember harga emas juga drop hingga US$1.131 selama pasar Amerika (New York) berlangsung. (Grafik warna Hijau selama pasar New York, kotak warna Merah)









Pada tanggal 9 Desember harga emas drop hingga US$ 1.120 selama pasar New York berlangsung. (Grafik warna Biru selama pasar New York kotak warna Merah)











Pada tanggal 17 Desember harga emas juga turun hingga US$ 1.097 selama pasar New York (Grafik warna Hijau selama pasar New York, kotak warna Merah)













Dan pada tanggal 21 Desember harga emas turun hingga US$ 1.091 selama pasar New York, grafik warna Merah. Dan pada tanggal 22 Desember harga emas terus turun hingga US$1.074 selama pasar New York, keduanya kotak warna Merah.








Dari perkembangan data di atas kita bisa simpulkan selama kenaikan harga emas sejak 22 November tahun lalu, pasar Asia berpengaruh besar dalam peningkatan harga emas dunia. Dan sebaliknya terjadi beberapa kali penurunan harga emas di pasar New York yang mewakili pasar Amerika. Walaupun secara umum permintaan investasi emas meningkat di AS seiring dengan penurunan US Dollar. Namun adalah kesempatan baik untuk membeli emas selama fase penurunan harga tersebut.

Wallahu 'alam





























































































































































































Monday, December 14, 2009

Harga emas : Roket Luncur


Sebuah artikel menarik di www.fofoablogspot.com mengenai apakah emas sedang mengalami pelambungan harga ? Jawabannya tidak, dan sekali-sekali tidak akan pernah mengalami bubble price. Sebab harga emas yang pernah menembus rekor US$1200 beberapa hari lalu adalah suatu hal yang alami yang memang akan selalu terjadi pada harga emas sepanjang masa. Sampai kapan? Selagi emas dikaitkan harganya dengan mata uang kertas dan aset-aset lain yang tidak memiliki aset riil. Maka selama itulah maka harga emas seakan-akan terus meroket harganya. Padahal sesungguhnya nilainya stabil-stabil saja. Sebagai contoh pada tahun 2000 1 Dinar seharga Rp.200.000,- sedang hari ini Rp 1,47 juta, nilai Dinarnya tetap 1 Dinar yang berubah justru Rupiahnya yang tergerus nilainya untuk mendapatkan barang yang sama sebesar 1 Dinar.
Logika kenaikan harga emas juga dapat dijelaskan dengan logika "Air Terjun Terbalik"atau " Roket Luncur" Ketika roket tinggal landas maka ia akan naik ke atas hingga stabil pada orbit tertentu. Bahan bakar roket akan jatuh ke bumi menjadi sesuatu yang tidak ada harganya (spt uang kertas, saham, obligasi dan sekuritas lainnya) sedangkan emas atau roket tadi akan meluncur ke atas dan stabil pada orbitnya. Jadi kenaikan harga emas memang sunatullah selagi masih dikaitkan dengan Dollar, Rupiah, harga saham, dan sejenisnya.

Wallahu 'alam

Fight or Died

Imam Dzahabi dalam kitabnya Al Kabaair menulis tentang 70 Dosa besar yang mesti kita hindari. Pada urutan ke 23 dan 24 tercantum mencuri dan menyamun/m erompak. Apa beda mencuri dan menyamun? Perbedaannya adalah dalam jumlah curian dan cara mencuri. Dalam mencuri jumlah yang dicuri biasanya tidak sebesar menyamun. Caranya pun biasanya sembunyi-sembunyi. Nishab pencuri adalah 1/4 dinar (setara dengan Rp 368.247 dengan kurs dinar saat ini), artinya jika seseorang mencuri lebih dari 1/4 dinar maka dia terkena hukum potong tangan. Sedangkan menyamun biasanya jumlah curiannya besar dan tidak jarang menggunakan cara kekerasan. Di dunia saat ini menyamun (biasanya di darat) dan merompak (biasanya di laut) masih ada di berbagai belahan dunia.
Namun saat ini perilaku menyamun ini sudah sangat modern, pelakunya pun bukan maling biasa tetapi berdasi. Pola dan caranya pun beragam mulai dari Bantuan Likuitas terhadap bank bermasalah, seperti BLBI hingga Bank Century. BLBI berpotensi mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp. 1.000 triliun (optimal loss ) sedangkan Century Rp 6,7 triliun (minimal loss atau yang baru muncul ke media baru segitu...padahal sih...lebih ). Dan hukuman bagi pelakunya bukan lagi dipotong tangannya saja, tapi disalib, dipotong silang tangan dan kaki, atau diusir dari muka bumi dan tidak ada penerimaan tobat bagi mereka.
Namun disamping itu ada lagi pola penyamun yang jauh lebih canggih yaitu penggunaan fiat money (uang kertas). Sebuah sistem yang menyebabkan berpindahnya aset suatu negara ke negara lain dengan perantara selembar kertas. Maka mengalirlah aset negeri ini (terutama 1998 saat krismon) berupa emas, perak, minyak, perusahaan telekomunikasi, gedung, hasil pertanian, peternakan ke negara atau pihak lain denga harga amat murah dengan perantara selembar kertas (terutama US Dollar). Belum lagi muncul penyamun berikutnya yang bernama INFLASI yang masih terus kita nikmati hingga saat ini sebagai akibat dari penggunaan uang kertas. Dibumbui lagi dengan sistem Riba yang juga termasuk dalam 70 Dosa besar yang turut memperparah inflasi, melemahkan sektor riil, menambah jurang antara miskin dan kaya, dlsb, dlsb.
Maka lihatlah wajah negeri ini yang sudah, sedang, dan masih akan dirampok besar-besaran kekayaannya oleh pihak asing. Lalu apa yang kita lakukan?
Rasulullah SAW bersabda apabila ada perampok yang ingin mengambil harta kita maka bunuhlah perampok itu, dan apabila kita yang terbunuh maka kita syahid. Demikian mulianya mempertahankan harta, sehingga yang terbunuhpun mendapatkan kedudukan seperti orang mati syahid. Lalu bagaimana cara melawannya? Mulailah beralih dari uang kertas ke uang emas (dinar), tinggalkan Riba (bahkan sisa-sisa riba) , kembangkan sektor rill, lepaskan ketergantungan terhadap asing dalam pengelolaan sumber daya kita, maka barulah kita masuk dalam golongan orang-orang yang berjuang dalam mempertahankan harta kita yang mendapat pahala syahid jika meninggal dalam mempertahankannya.

Wallahu 'alam

Saturday, December 12, 2009

From Dollar to Dinar

World Gold Council telah mengumumkan terpilihnya Ian Telfer sebagai direktur yang baru. Ian Telfer adalah direktur dari Goldcorp.Inc, sebuah perusahaan produsen emas di Kanada.
Menarik menyimak komentarnya dalam pemilihannya," Saya mengambil peran besar ketika emas begitu relevan dan penting (dari sisi investasi) bagi banyak orang....kemudian dia juga mengatakan " Seiring kita beranjak menuju era finansial yang baru, kita yakin emas akan memainkan peran penting dalam proporsi investasi dalam mengamankan aset dan memperkecil resiko investasi dan Bank Sentral akan melanjutkan untuk membagi cadangan devisanya dalam bentuk emas"
Pernyataan Ian Telfer di atas benar, sebab saat ini emas menjadi alat investasi yang banyak diburu orang (walalupun terjadi aksi jual beberapa hari terakhir sehingga menyebabkan turunnya harga emas, namun ini tidak berlangsung lama), banyak orang yang mulai melek dengan kehancuran yang pasti dari mata uang kertas mereka, sehingga menurunkan daya beli mereka. Akibatnya mereka beralih ke emas sebagai the real money yang akan kita lihat segera perannya dalam sistem finansial dunia. Kemudian dia menyinggung tentang Bank Sentral di dunia yang mulai mengamankan cadangan devisanya sebagian dalam bentuk emas. Aksi Bank Sentral Cina, India, Latvia, Honduras dapat menjelaskan hal ini, yang menambah proporsi emas dalam cadangan devisanya. Karena sesungguhnya mereka tahu bagaimana masa depan US Dollar ke depan. Dan bagi Dinar ini merupakan bukti bahwa mata uang emas adalah solusi fitrah bahkan bagi orang kafir sekalipun.
Wallahu 'alam

Monday, December 7, 2009

Gold Season


Ya ternyata harga emas turun (cukup) drastis dari puncaknya pada tanggal 2 Desember 2009 pada US$1.226, 40 menjadi US$1.154,30 pada saat saya menulis. Apa penyebabnya? Salah satunya adalah laporan Bureau of Labor Statistics bahwa tingkat pengangguran turun ke tingkat 10% pada bulan November. Sehingga menimbulkan optimisme bahwa ekonomi AS akan membaik yang juga berarti nilai US Dollar mereka.
Dinar pun turut mengalami penurunan, dari Rp 1.571.000 pada jumat (4/12) menjadi Rp. 1515.760 pada pagi ini. Bagaimana menyikapinya? Bagi investor yang orientasinya adalah jangka panjang menengah tidak perlu khawatir, sebab penurunan ini hanyalah sesaat. Di sisi lain ini adalah kesempatan terbaik membeli Dinar pada harga yang lebih murah. Tentu bukan untuk spekulasi tapi untuk proteksi aset. Artinya potensi harga Dinar untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi amat besar, sebab ini adalah musimnya kenaikan harga emas dunia dan tentu berarti harga Dinar, terlebih AS dan Eropa sebagai pasar emas teraktif akan memasuki musim dingin (atau sudah) yang tentu pula mempengaruhi permintaan energi yang berkorelasi positif dengan harga emas.

Friday, December 4, 2009

Siapa Abdurrahman bin Auf ?

Ketika mendengar suara hiruk-pikuk, Aisyah sontak bertanya, “Apakah yang telah terjadi di kota Madinah?”

“Kafilah Abdurrahman bin Auf baru datang dari Syam membawa barang-barang dagangannya,” seseorang menjawab.

Ummul Mukminin berkata lagi, “Kafilah yang telah menyebabkan semua ini?”

“Benar, ya Ummul Mukminin. Karena ada 700 kendaraan.”

Aisyah menggeleng-gelengkan kepalanya. Pandangannya jauh menerawang seolah-olah hendak mengingat-ingat kejadian yang pernah dilihat dan didengarnya.

Kemudian ia berkata, “Aku ingat, aku pernah mendengar Rasululah berkata, `Kulihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan perlahan-lahan.”

Sebagian sahabat mendengar itu. Mereka pun menyampaikannya kepada Abdurrahman bin Auf. Alangkah terkejutnya saudagar kaya itu. Sebelum tali-temali perniagaannya dilepaskan, ia segera melangkahkan kakinya ke rumah Aisyah.

“Engkau telah mengingatkanku sebuah hadits yang tak mungkin kulupa.” Abdurrahman bin Auf berkata lagi, “Maka dengan ini aku mengharap dengan sangat agar engkau menjadi saksi, bahwa kafilah ini dengan semua muatannya berikut ken¬daraan dan perlengkapannya, kupersembahkan di jalan Allah.”

Dan dibagikanlah seluruh muatan 700 kendaraan itu kepada semua penduduk Madinah dan sekitarnya. Sebuah infak yang mahabesar.

Abdurrahman bin Auf adalah seorang pemimpin yang mengendalikan hartanya. Bukan seorang budak yang diken¬dalikan oleh hartanya. Sebagai bukti, ia tidak mau celaka dengan mengumpulkan harta ke¬mudian menyimpannya. Ia mengumpulkan harta dengan jalan yang halal.

Kemudian, harta itu tidak ia nikmati sendirian. Keluarga, kaum kerabatnya, saudara-saudaranya dan masyarakat ikut juga menikmati kekayaan Abdurrahman bin Auf.

Saking kayanya Abdurrahman bin Auf, seseorang pernah berkata, “Seluruh penduduk Madinah bersatu dengan Abdur¬rahman bin Auf. Sepertiga hartanya dipinjamkan kepada mereka. Sepertiga lagi dipergunakannya untuk membayar utang-utang mereka. Dan sepertiga sisanya diberikan dan dibagi-bagikan kepada mereka.”

Abdurahman bin Auf sadar bahwa harta kekayaan yang ada padanya tidak akan mendatangkan kelegaan dan kesenangan pada dirinya jika tidak ia pergunakan untuk membela agama Allah dan membantu kawan-kawannya. Adapun, jika ia memikirkan harta itu untuk dirinya, ia selalu ragu saja.

Pada suatu hari, dihidangkan kepada Abdurahman bin Auf makanan untuk berbuka puasa. Memang, ketika itu ia tengah berpuasa. Sewaktu pandangannya jatuh pada hidangan tersebut, timbul selera makannya. Tetapi, beberapa saat kemudian ia malah menangis dan berkata, “Mush’ab bin Umair telah gugur sebagai seorang syahid. Ia seorang yang jauh lebih baik daripadaku. Ia hanya mendapat kafan sehelai burdah; jika ditutupkan ke kepalanya, maka kelihatan kakinya. Dan jika ditutupkan kedua kakinya, terbuka kepalanya.”

Abdurrahman bin Auf berhenti sejenak. Kemudian melanjutkan dengan suara yang juga masih terisak dan berat, “Demikian pula Hamzah yang jauh lebih baik daripadaku. Ia pun gugur sebagai syahid, dan di saat akan dikuburkan hanya terdapat baginya sehelai selendang. Telah dihamparkan bagi kami dunia seluas-luasnya, dan telah diberikan pula kepada kami hasil sebanyak-banyaknya. Sungguh kami khawatir telah didahulukan pahala kebaikan kami.”

Begitulah Abdurrahman bin Auf. Ia selalu takut bahwa hartanya hanya akan memberatkan dirinya di hadapan Allah. Ketakutan itu sering sekali, akhirnya menumpahkan air matanya. Padahal, ia tidak pernah mengambil harta yang haram sedikitpun.

Pada hari lain, sebagian sahabat berkumpul bersama Abdurrahman bin Auf menghadapi jamuan di rumahnya. Tak lama setalah makanan diletakkan di hadapan mereka, tiba-tiba ia kembali menangis. Sontak para sahabat terkejut. Mereka pun bertanya, “Kenapa kau menangis, wahai Abdurrahman bin Auf?”

Abdurrahman bin Auf sejenak tidak menjawab. Ia menangis tersedu-sedu. Sahabat benar-benar melihat bahwa be¬tapa halusnya hati seorang Abdurrahman bin Auf. Ia mudah tersentuh dan begitu penuh kekhawatiran akan segala apa yang diperbuatnya di dunia ini.

Kemudian terdengar Abdurrahman bin Auf menjawab, “Rasulullah saw. wafat dan belum pernah beliau berikut keluarganya makan roti gandum sampai kenyang. Apa harapan kita apabila dipanjangkan usia tetapi tidak menambah kebaikan?”

Jika sudah begini, bukan hanya Abdurrahman bin Auf yang menangis, para sahabat pun akan ikut menangis. Mereka adalah orang-orang yang hatinya mudah tersentuh, dekat dengan Allah dan tak pernah berhenti mengharap ridha Allah. (sa)

source : eramuslim.com

Thursday, December 3, 2009

Dollar Melemah, Emas Menguat

Tampaknya harga emas dunia masih akan terus naik. Pagi ini harga emas berada pada US$1.215,55 dan masih terus berpotensi lebih tinggi lagi, dan sebaliknya nilai Dollar terus melemah (baik terhadap emas maupun dalam Dollar Index) dan masih berpotensi untuk terus melemah.
Gambard disamping menjelaskan bagaimana kebijakan kredit dengan berbagai bentuk produk yang dikucurkan Federal Reserve (Bank Sentral AS) periode Januari 2007 hingga Oktober 2009.
Total utang yang dimiliki oleh the Fed adalah US$2.157 miliar bandingkan dengan modal yang mereka punya yang hanya US$52,8 miliar, menyebabkan leveragenya (rasio utang terhadap modal) adalah 40,8 kali. Ini amat tinggi, jauh lebih tinggi dibanding kebanyakan Bank yang ada. Contoh lain adalah produk Mortgage-backed Securitiesnya (surat utang perumahan yang dapat diperjualbelikan oleh pihak lain ke investor perorangan) The Fed (warna biru muda bagian atas) juga amat tinggi. Rasio leveragenya setara dengan 19 kali lebih tinggi dibanding modalnya.
Fakta-fakta ini semua akan menyebabkan nilai Dollar akan terus melemah dari waktu ke waktu. Sebab semakin banyak Dollar yang beredar dalam berbagai bentuk produk finansial atau utang yang tidak diiringi dengan perputaran sektor riil akan mengakibatkan menurunnya nilai/daya beli mata uang tersebut. Terhadap apa? Salah satunya adalah terhadap emas. Sebab emas adalah cerminan dari harga seluruh komoditas.
Maka bagi ingin memproteksi assetnya dalam Dinar adalah langkah yang tepat, tentu untuk jangka menengah panjang, tidak untuk spekulasi.
Wallahu 'alam