www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Saturday, May 29, 2010

Israel Janjikan Kekerasan


29 May 2010, 14:54

IDF memperingatkan, pihaknya bila diperlukan tidak akan ragu-ragu bertindak. Bantuan Gaza dinilai propaganda pada Israel

Angkatan Laut (AL) Israel telah mulai mempersiapkan kedatangan armada bantuan kemanusian Freedom Flotilla menuju Gaza dengan mengirimkan kapal untuk melawan konvoi di perairan yang dikuasai Israel.

Meskipun Israel menerima laporan konvoi bantuan akan ditunda karena masalah teknis, AL Israel tetap mempersiapkan kedatangannya seperti direncanakan.

Markas AL Israel menerima laporan, delapan kapal sudah mulai berlayar menuju Gaza, dan mereka akan menghadapi konvoi bantuan pada Sabtu (29/5) hari ini.

Sebelumnya, hari Jumat lalu, Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman mengatakan, konvoi bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla sebagai propaganda kekerasan terhadap kedaulatan Israel, demikian ujarnya dikutip Radio Israel.

“Konvoi bantuan adalah propaganda kekerasan terhadap Israel, dan Israel tidak akan mengizinkan kedaulatannya terancam dengan cara apapun, di mana saja – tanah, udara atau laut,” kata Lieberman selama briefing dengan Kementerian Luar Negeri tentang perkembangan konvoi bantuan terhadap Gaza.

“Tidak ada krisis kemanusiaan di Jalur Gaza,” tambah Liebeman. “Meskipun kejahatan perang Hamas terhadap warga Israel dan ribuan roket ditembakkan ke kota-kota Israel, Israel terus merespon dalam cara yang paling semanusiawi mungkin,” klaimnya.

Lieberman menekankan bahwa Israel telah mengizinkan ribuan ton produk memasuki Jalur Gaza setiap hari.

Penyelenggara dari delapan armada kapal mengatakan Jumat, mereka terus menuju Gaza, meskipun terdapat peringatan Israel untuk mencegat mereka segera setelah memasuki perairan yang dikuasai Israel.

Kementerian Luar Negeri Israel juga mengadakan, pertemuan dengan duta besar negara-negara Eropa telah mendesak mereka untuk tidak bekerja sama, dan hal itu sebagai kampanye –yang ditujukan untuk menarik perhatian embargo ketat ekonomi Israel di Gaza— dan sebagai provokasi yang “terang-terangan.”

Rombongan konvoi telah mengabaikan tawaran Israel untuk berlabuh di pelabuhan Asdod, utara Gaza.

Sementara itu Departemen Luar Negeri Israel mengatakan, pejabat berwenang Siprus Nikosia memberi tahu mereka tidak akan mengizinkan para aktivis pro-Palestina ini berlabuh ke dermaga di pulau itu.

Namun, Audrey Bomse, dari Free Gaza Movement, salah satu penyelenggara konvoi ini mengatakan, pihaknya tidak pernah berencana berlabuh di Siprus karena tekanan berat Israel pada pemerintah Siprus.

Kapal-kapal yang berlayar dari berbagai pelabuhan selama minggu lalu, dijadwalkan tiba di lepas pantai Gaza pada hari Sabtu sore ini, katanya.

Menurut Israel, kapal-kapal itu sekarang berlayar tidak jauh dari Siprus.

Israel mengatakan, akan mengambil alih posisi kapal segera setelah mereka memasuki zona yang dikontrol Israel, sekitar 20 mil dari Gaza. Israel berjanji akan segera mengarahkan rombongan konvoi ke pelabuhan Asdod, dan warga negara asing akan segera diserahkan kepada pihak imigrasi dan selanjutnya akan dideportasi, ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Yigal Palmor.(Haaretz/Cha/Hidayatullah.com)

No comments: