www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, December 28, 2011

Koin-koin emas Banten di temukan di Sungai Thames Inggris

TANGGAL 11 Desember 2003 kantor berita Reuters, Inggris, memberitakan tentang penemuan koin-koin misterius asal Banten. “Satu ikat koin-koin yang berasal dari Jawa, Indonesia, telah ditemukan tertanam dalam lumpur di pinggiran Sungai Thames, London.”

Koin-koin yang berasal dari abad ke-17 itu punya lubang enam di tengahnya, 90 keping dalam satu renteng, dengan inskripsi dalam bahasa Arab (Melayu) “Pangeran Ratou ing Bantam” (Lord King at Bantam). “Ini adalah penemuan koin-koin Jawa yang pertama kalinya di London,” kata ahli-ahli koin dari The British Museum.

Kamis pagi, 10 November 1681, para budak hilir mudik menaikkan barang-barang ke atas kapal London yang dinakhodai Kapten John Danielszn. Barang-barang tersebut adalah hadiah yang akan dipersembahkan kepada Raja Inggris, antara lain berupa 200 karung lada, satu partai intan berlian, burung merak dari emas yang bertaburkan intan baiduri, serta hadiah-hadiah lainnya. Semuanya berjumlah sekitar 12.000 real.

Hari itu, para utusan Banten akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, sebagai utusan resmi dari Sultan Abdul Kahar Aboen Nassar, yang dikenal sebagai Sultan Haji atau Sultan Muda. Rombongan berjumlah 33 orang itu dikepalai Ngabei Naya Wipraya dan Ngabei Jaya Sedana. Seorang budak meninggal dalam perjalanan. Pada 29 April 1682, kapal sampai di Inggris, dan berlabuh di Sungai Thames dekat Kota Erith.

Dua kali para duta Banten diterima oleh Raja Karel II di Istana Windsor, dengan sambutan yang penuh kebesaran, seperti umumnya menyambut tamu-tamu dari negara-negara sahabat lainnya. Oleh Raja Inggris, Ngabei Naya Wipraya dan Ngabei Jaya Sedana diangkat menjadi “Knight” dan dianugerahi gelar kehormatan, Sir Abdul dan Sir Achmet.

Selama 2,5 bulan berada di Inggris, para utusan diajak berkeliling Kota London, serta berkunjung ke pembesar-pembesar kerajaan dan Kompeni Inggris, The British East India Company. Mereka tinggal di Windsor, ke mana-mana diantar dengan kereta kerajaan dan ditemani pembesar-pembesar istana. Mereka diajak menonton pertunjukan komedi “The Tempest of Shakespeare”, ke Westminster, kapel Raja Hendrick VII, sekolah terkenal dari Monsieur Thouberti, lalu menyusuri Sungai Thames hingga sampai ke Morta Lake. Pada saat menyusuri Sungai Thames inilah mata uang Banten yang dibawa oleh salah seorang utusan terjatuh ke dalam Sungai Thames. Ini adalah kemungkinan jawaban yang paling masuk akal atas pertanyaan kenapa koin-koin itu ditemukan di Sungai Thames.

Mereka juga mengadakan kunjungan kehormatan pada Hertog York dan putrinya, yang kemudian menjadi Ratu Anna. Selama berkeliling, banyak sekali orang datang menonton. Mereka terdorong rasa ingin tahu karena belum pernah ada duta-duta negara lain yang disambut begitu meriah dan agung. Mungkin karena mereka adalah duta pertama dari wilayah timur yang berkunjung di Inggris, dengan penampilannya yang eksotis.

Pada malam hari 15 Mei 1682, salah seorang juru masak Banten sakit keras, yang akhirnya meninggal dunia. Jenazahnya dimakamkan di St. James Park, yang berhadap-hadapan dengan Hyde Park.

Pada 23 Agustus 1682, utusan Banten pulang melalui Kota Duyns dengan kapal Kemphoorn. Dibawanya pula hadiah-hadiah dan surat dari Raja Karel untuk disampaikan kepada Sultan Banten, dan surat-surat perjanjian kerja sama dengan Kompeni Inggris.

Saat kapal mulai memasuki wilayah Banten pada Januari 1683, mereka melihat bahwa Banten sekarang sudah jauh berbeda dengan Banten yang mereka tinggalkan dulu. Pada akhir 1681, telah timbul perselisihan antara Sultan Haji dan ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa.

Perselisihan berlangsung semakin runcing, yang akhirnya timbul peperangan. Sultan Tua menyerang Istana Surosowan di Banten, tempat kediaman Sultan Muda. Karena semakin terdesak, Sultan Muda akhirnya meminta bantuan VOC. Dengan bantuan pasukan Kompeni yang dipimpin Mayor Isaack St. Martin dan Francois Tack serta pasukan gabungan pribumi, serangan dan kepungan Sultan Tua di Surosowan berhasil dipatahkan. Namun, peperangan belumlah usai. Sultan Tua menyingkir ke tempat kediamannya di Tirtayasa, sambil terus melakukan penyerangan-penyerangan. Perang anak-ayah ini berlangsung sampai 1683. Akhirnya, 14 Maret 1683, Sultan Ageng berhasil ditangkap akibat pengkhianatan anaknya.

Pada awal peperangan, para pedagang-pedagang asing lebih memihak Sultan Tua, karena Sultan Muda lebih suka membina hubungan baik dengan Kompeni. Oleh karena itu, setelah kemenangannya, tanggal 14 April 1682 Sultan Muda mengeluarkan perintah untuk mengusir semua warga Inggris dari wilayah Banten. Demikian juga dengan pedagang-pedagang dari Denmark, Prancis, dan Portugis.

Pada saat para utusan Banten dijamu dengan penuh kehormatan dan diajak berkeliling Kota London, pada waktu yang hampir bersamaan warga Inggris diusir oleh Sultan Muda dari wilayah Banten.

Kapten kapal Kemhoorn akhirnya menyadari situasi Banten saat itu. Kemudian marahlah dia kepada para utusan Banten. Mereka tidak jadi diturunkan di Banten, tetapi di daerah Caringin. Hadiah-hadiah berupa 9 peti berisi senapan, kaca, pisau, pelana untuk naik kuda, 17 tong kecil berisi air saringan, 1 tong isi lentera, serta "Anjing yang sangat kelewat jeleknya" (kemungkinan anjing buldog), yang diberikan oleh Raja Karel II, hanya diserahkan melalui perantaraan Belanda.

Dari sebuah kerajaan mandiri yang menentang Kompeni Belanda, kini Banten telah menjadi boneka dari pemerintahan di Batavia. Sultan Haji bahkan memberikan kuasa monopoli penuh kepada Kompeni untuk seluruh wilayah Kerajaan Banten. Bahkan sultan hampir tidak berani melangkah tanpa meminta pendapat Kompeni terlebih dahulu. Inilah awal dari keruntuhan Banten sebagai kesultanan besar yang mandiri.

Sumber:
1. Pikiran Rakyat, Sabtu, 9 Februari 2008
2. Ahmad Mansyur Suryanegara Api Sejarah Jilid I
3. Puji Harsono, Sastra-Indonesia.com

Tuesday, December 27, 2011

Muhammad bin Abdullah sebagai Wirausahawan

Sebelum menjadi Nabi dan Rasul SAW, Muhammad bertahun-tahun bergelut sebagai wirausahawan. Sehingga bisa kita katakan bahwa sebuah perubahan besar di Jazirah Arabia hingga kemudian menembus batas cakrawala di dunia dalam bidang : hukum, tata sosial, ekonomi, politik, budaya, dan hankam yang semuanya termaktub dalam kata addin (QS 3 : 19) bermula dari seseorang yang berprofesi sebagai wirausahawan di berbagai pasar yang bernama Muhammad bin Abdullah.

Adapun pasar-pasar yang pernah dikunjungi Muhammad bin Abdullah ketika masih sebagai wirausahawan di sekitar Jazirah Arabia adalah :

1.Dumatul Janda
Pasar dekat Hijaz Utara yang berbatasan dengan Syiria. Merupakan pasar tahunan yang diramaikan pada sepenuh bulan Rabi'ul Awwal.

2.Mushaqqar
Sebuah kota yang terkenal di Hijar, Bahrain. Di sini diselenggarakan pasar tahunan sepenuh bulan Jumadil Awwal.

3. Suhar
Pasar di Oman yang merupakan pasar tahunan yang berlangsung selama lima hari di bulan Rajab.

4. Daba
Salah satu diantara dua kota Pantai yang dijadikan pusat kegiatan pemasaran komoditi produk Cina, India dan kota-kota dari timur lainnya. Di sini timbul pasar tahunan setelah pindah dari pasar Suhar. Oleh karena itu aktivitas pemasarannya terjadi pada akhir bulan Rajab.Para wirausahawan dari pasar Suhar setelah lima hari pada bulan Rajab, pada akhir bulan Rajab pindah ke Daba.

5. Shihir atau Maharah
Pasar tahunan Shihir ini di pantai antara Aden dengan Oman. Di sini dikenal dengan parfum
Amber. Pasar tahunan digelar pada pertengahan atau Nisfu Sya'ban.

6. Aden
Pasar tahunan Aden diselenggarakan pada puluhan pertama Ramadhan. Di sini merupakan tempat pemasaran komoditi dari wilayah timur dan selatan.

7. San'a
San'a merupakan ibukota Yaman. Pasar tahunan di sini dibuka sebagai kelanjutan dari Aden. dilaksanakan dari puluhan kedua hingga akhir Ramadhan.

8.Rabiyah
Salah satu kota di Hadramaut. Pasar tahunan yang diselenggarakan pada pertengahan hingga akhir bulan Dzulqaidah.

9. Ukaz
Pasar Ukaz terletak di Nejaz atas. Pasar tahunan ini diselenggarakan bersamaan waktunya dengan pasar Rabiyah Hadramaut, artinya dilaksanakan pada pertengahan hingga akhir Dzulqaidah.

10.Dzul Majaz
Pasar Dzul Majaz yang berposisi dekat dengan Ukaz. Pasar tahunan ini diselenggarakan setiap 1-7 Dzulhijjah.

11. Mina
Mina sebuah pasar sebagai kelanjutan dari pasar Dzul Majaz. Waktu pasar tahunan Mina diselenggarakan bersamaan dengan waktu Haji.

12. Nazat
Pasar yang letaknya di Khaibar dan pasar tahunan ini diselenggarakan dari puluhan pertama hingga akhir bulan Muharam.

13. Hijr
Sebuah kota di Yamamah. Adapun pasar tahunan ini diselenggarakan waktunya bersamaan dengan pasar Nazat, artinya dirayakan pada waktu puluhan pertama hingga akhir Muharam.

Demikinlah aktivitas pasar-pasar yang berada di Jazirah Arabia menurut sumber sejarah Al-Muhabber dan Mu'ajam al-Buldan dalam Encyclopaedia of Serah, Jilid II, diterbitkan oleh The Muslim School Trust London . Di pasar-pasar inilah, Muhammad bin Abdullah sebagai wirausahawan sering melakukan transaksi dagang, dengan wirausahawan dari Cina dan India.


Sumber : Api Sejarah Jilid I (2010), Ahmad Mansyur Suryanegara.

Tuesday, December 6, 2011

Once Upon a Time 3

1445

Kini mari kita kembali pada komite moneter pertama yang dirundingkan di Genoa mulai Oktober 1445 hingga Juni 1447. Sepanjang perang ratusan tahun, maka selama itu pulalah terjadi malapetaka ekonomi dan moneter yang berlarut-larut.Pada tahun 1420, mata uang Perancis livre mendapat tekanan berat sehingga harus mendevaluasi nilainya. Raja Perancis menilai ulang livre sebesar 0,78 gram emas per keping secara relatif terhadap Gold Mark sebagai satuan unit kontemporer untuk emas. Namun pasar memperjualbelikan livre hanya sekitar 11% dari nilai resminya, atau seberat 0,09 gram emas saja. Pasar telah mendevaluasi livre sebesar 90%.

Jacques Rueff menggambarkan reaksi Raja Perancis sbb : Pada 1421 Charles VII "memilih rangkaian ukuran sebagai poros bagi nilai livre yang dianggap sesuai dengan nilai sebenarnya yang terus diadopsi Perancis hingga 5 abad kemudian: larangan transaksi nilai tukar oleh dealer yang tidak terdaftar dan memperbaiki skala biaya dari transaksi-transaksi tersebut ; larangan ekspor mata uang logam ; pengenaan denda bagi notaris yang menetapkan pembayaran dalam bentuk emas dan perak mark tidak dengan livre; eksploitasi intensif terhadap perak Perancis ; dan sebuah usaha untuk mencapai anggaran yang seimbang dengan manajemen yang ketat dan sesuai metode.…tetapi semua usaha ini tidak berhasil dalam mengurangi tekanan finansial. Berbagai pengaturan moneter-yang dapat disebut sebagai devaluasi-yang disusun sedemikian rupa, sebagaimana biasa terjadi dalam masa-masa sulit.

Genoa menjalani 15 tahun di bawah dominasi Perancis selama pernag, tetapi tahun 1445 menjadi wilayah merdeka, sebuah republik maritim dan pusat perdagangan yang penting dan pelabuhan bisnis internasional. Genoa juga menjadi tempat berdirinya Bank of St.George (1407-1805), salah satu bank tertua di dunia. Pada tahun 1444, bank tersebut digunakan untuk mengatur utang publik dan pinjaman terhadap pemerintah, mirip dengan perbendaharaan negara.. "Niccolò Machiavelli menjaga wewenang bank tersebut di seluruh Genoa sehingga memungkinkan terbentuknya republik yang layak dibandingkan dengan Venesia.

The Bank of Saint George

Jadi ketika fluktuasi, kelemahan dan penurunan mata uang lokal dan asing amat menggelisahkan pasar pada tahun 1445, pemerintah Genoa membentuk komite ahli yang terdiri dari pejabat logam mulia dan Bank of St.George untuk mencari jalan keluar dari kekacauan moneter. Komite ini bekerja hampir 2 tahun, tapi tidak kunjung menghasilkan kesepakatan mengenai jalan apa yang ditempuh. Malahan mereka menghasilkan pendapat minoritas dan mayoritas sebagai pandangan mereka.

Pendapat minoritas, yang kemudian ditolak, merekomendasikan sekeranjang standar moneter yang terdiri dari 1/3 emas,1/3 perak, dan 1/3 mata uang kertas yang digunakan dalam berbagai transaksi. Di lain sisi pendapat mayoritas, disahkan oleh Benedetto Centurione dari keluarga Centurione dan wakil dari Bank of St. George, merekomendasikan adopsi dari standar emas murni dan sederhana.
Benedetto Centurione kelihatannya adalah pemimpin di keluarga Centurione, salah satu keluarga terkaya dalam perdagangan internasional. Mereka memiliki banyak cabang binis di luar negeri, setiap bidang usaha dijalankan oleh satu atau beberapa orang Centurione bersaudara. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rueff , "Nicolo dan Giovannie ada di Majorca, Raffaelo di Bruges, dan Paolo di Lisbon."Mereka kemudian membuka cabang di Antwerp dan di Hindia, "dan Christopher Columbus [orang asli Genoa] tidak diragukan lagi adalah satu salesman keliling mereka.

Tetapi pada tahun 1445, sebagaimana yang disampaikan Rueff,Benedetto "cukup memahami fakta bahwa dalam setengah abad sejumlah negara yang terlibat dalam perdagangan internasional telah mengadopsi gold standar. Di antaranya adalah Mesir, Syria, Yaman, Hijaz, dan beberapa wilayah kekuasaan Yunani telah mengadopsi ...emas."

Dalam pendapat mayoritasnya Centurione menulis, "Bank wajib untuk membayar dalam (mata uang emas) florins, perdagangan akan menggunakan florins ; dalam hal ini emas tidak boleh keluar dari wilayah negara, dengan menghalau keluar bad money (mata uang dengan nilai dibawah kadar emas dan perak), hal ini akan menghasilkan kesejahteraan bagi semua orang. "Ini adalah opini yang berlaku pada tahun 1447. Segera saja Bank diperlukan untuk mengatur ketidakseimbangan kredit dalam emas, sistem cadangan devisa baru berbasis emas, dan untuk menyimpan 100 batang emas sebagai cadangan berjaga-jaga, apabila ada pelanggaran aturan. Dan seluruh bank draft yang ditarik di luar Genoa harus melakukan denominasi mata uangnya dalam emas, oleh karena itu membuatnya menjadi cadangan devisa bank internasional, dalam sistem yang modern.
Sebagaimana yang Jacques Rueff gambarkan pada tahun 1932, rekomendasi yang "jelas dan sederhana" ini akan menghadiahkan dunia dengan instrumen yang paling menakjubkan dari kerjasama internasional dalam sejarah… Sistem ini berjalan secara sempurna hingga sistem ini hancur -juga di Genoa- oleh komite ahli kedua, yang pada April dan Mei 1922 berusaha menghancurkan pekerjaan yang telah dilakukan oleh Centurione.

Jacques Rueff

Seperti Centurione, Rueff ternyata juga menjadi seorang arsitek moneter bagi dirinya di tahun-tahun terakhir. Selama masa Great Depression (krisis parah di dunia tahun 1930-an), Rueff adalah tokoh utama dalam manajemen ekonomi Perancis. Pada tahun 1941 dia diberhentikan dari kantornya sebagai deputi gubernur bank Perancis sebagai akibat dari kebijakan rezim pemerintahan Vichy (pemerintahan boneka Jerman di Perancis setelah Jerman menduduki Perancis di awal PD II) yang anti semit. Setelah perang dia bekerja pada kantor politik sebagai menteri negara Monaco, sebagai hakim di Pengadilan Tinggi Eropa, dan kemudian menjadi penasihat ekonomi utama presiden Perancis Charles De Gaule."Rueff Plan" tahun 1958 menghasilkan anggaran belanja yang imbang dan menjaga konvertibilitas mata uang Perancis.

Rueff adalah seorang kritikus yang amat keras terhadap penggunaan dollar AS sebagai mata uang utama internasional, dimana dia telah memperingatkan hal ini akan memuncukan inflasi di seluruh dunia. Dia mendorong dengan gigih integrasi Eropa, dan selalu mengingatkan dengan keras ide musuh bebuyutannya Lord Keynes. Pada tahun 1947, Rueff mengkritik magnum opusnya Keynes "The General Theory of Employment, Interest and Money".Setelah kritikannya terhadap Keynes, kritikan utama Rueff menjadikan James Tobin menjadi seorang ekonom keynessian yang di kemudian hari menjadi penasihat di Federal Reserve dan Depkeu AS dimana dia membantu dalam mendesain kebijakan ekonomi Amerika keynessian sepanjang permerintahan Kennedy. Bagaimanapun juga kritikannya ini dijalankan musuh utamanya Tobin, baik sekali untuk diingat bagaimana usulan Tobin tahun 1972 yaitu "Tobin Tax", pajak yang dikenakan dalam pertukaran mata uang asing sebagai respon terhadap Nixon yang mengakhiri Bretton Woods pada tahun 1971 [4]

The London Gold Pool

Nasihat Jacques Rueff mengarahkan Charles de Gaulle untuk mulai menarik emas secara fisik dari Depkeu AS sepanjang tahun 1965-1967 dari London Gold Pool, dan kemudian menarik seluruhnya dari Pool pada tahun 1968 yang pada akhirnya memaksa AS menutup sistem moneter berbasis emasnya pada tahun 1971.
The London Gold Pool adalah konsorsium rahasia dari bank sentral barat, semacam gentleman's club, yang menyetujui mengumpulkan sumber daya emas secara fisik pada rasio yang telah ditetapkan untuk rangka memanipulasi pasar emas London. Tujuan mereka adalah untuk menjaga harga emas dalam rentang antara $35,00 dan $35,20.
London menjadi pasar emas dunia. Selama lebih dari setengah abad hampir 80% dari produksi emas dunia mengalir melalui London. The "London Gold Fix" harga harian diperbaiki mulai 1919 dan hanya terjadi sekali dalam sehari hingga London Gold Pool kolaps pada tahun 1968 dan afternoon fix ditambahkan bertepatan dengan pembukaan pasar New York.
Pada tahun 1944 Bretton Woods setuju untuk mematok mata uang asing terhadap US Dollar dan Dollar terhadap emas pada nilai tukar $35,3 per troy ounce. Pada saar itu emas tidak diperjual belikan di dalam negri AS, tetapi di London tetap diperjualbelikan antara $35 dan $ 35,2 , jarang sekali bergerak lebih dari satu atau dua penny (mata uang Inggris yang berlaku sejak 1971 senilai 1/100 pound) dalam sehari.
Selama dekade pertama dari sistem Bretton Woods secara umum terjadi kekurangan supply Dollar yang dipinjamkan secara otomatis untuk menjaga patokan emas terhadap Dollar. Tetapi AS mengalami defisit neraca perdagangan dengan negara-negara di dunia secara umum dan pada akhir 1950-an terjadi kelebihan Dollar yang beredar dalam pasar internasional yang mulai menguras cadangan emas di Depkeu AS .
Kemudian, pada suatu hari di bulan Oktober 1960,harga emas London, yang normalnya hanya mengalami kenaikan tidak lebih dari 2%, naik dari $35 hingga lebih dari $40 /troy ounce! Pemilu Kennedy sudah berada di depab mata dan Eropa yakin bahwa Kennedy akan menaikkan defisit perdangan AS dan pencetakan Dollar. Sehingga suatu malam di bulan Oktober, hubungan telepon darurat antara the Fed dan Bank Sentral Inggris, menghasilkan kesepakatan bahwa Inggris akan menggunakan cadangan emas nergaranya untuk meredam gejolak pasar dan menekan harga kembali di bawah kontrol.Kemudian, selama tahun pertama Kennedy di pemerintahan, sekretariat Depkeu AS, the Fed dan Bank Sentral Inggris tetap konsisten dengan kesepakatan di awal ditambah dengan Jerman, Perancis, Swiss, Italia, Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Tujuan dari Poll tersebut adalah menjaga harga emas pada level $35-$35,2 per troy ounce sehingga akan menjadi lebih murah bagi pasar dunia untuk membeli emas melalui London dari sumber non-pemerintah dibanding diperoleh dari Depkeu AS. Pada nilai tukar $35,2, akan berdampak pada tambahan biaya menjadi $35,4 untuk membawanya dari AS ke Eropa.Jadi target level harga emas dari pasar London berperan sebagai perisai dari emas pemerintah AS yang telah menyusut nilainya secara mendasar dalam beberapa tahun terakhir. Cara Pool bekerja adalah sbb : Bank Sentral Inggris akan mensuplay emas fisik sesuai permintaan ke pasar kapanpun harga mulai menaik. Bank Sentral Inggris akan mengenbalikan emasnya dari Pool sesuai dengan persetanse yang disetujui dari tiap negara.Apabila emas jatuh dibawah $35, Pool akan membeli emas, menaikkan skala Pool dan saham kepemilikan tiap anggota/negara dengan pembagaian yang adil. Para pemegang saham dan kontribusinya adalah :


50% - AS $135 juta, atau 120 metric ton
11% - Jerman $30 juta, atau 27 metric ton
9% - Inggris $25 juta, atau 22 metric ton
9% - Italia $25 juta, atau 22 metric ton
9% - Perancis $25 juta, atau 22 metric ton
4% - Swiss $10 juta, atau 9 metric ton
4% - Belanda $10 juta, atau 9 metric ton
4% - Belgia $10 juta, atau 9 metric ton

Dan karena mereka sebagai sebuah kelompok, melakukan ini semua secara rahasia, mereka dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan dalam beberapa tahun pertama dari pool. Karena mereka membeli dengan harga rendah dan menjual dengan harga tinggi dalam level perdagangan yang tetap dan hanya mereka yang tahu ketetapan itu,
sehingga mereka mulai menuai keuntungan yang signifikan dan bahkan menaikkan cadangan emas mereka sebanyak 5 kali lipat sejak tahun 1965!

Tetapi harga yang harus dibayar dari keterlibatan AS dalam perang Vietnam menaikkan harga emas dari tahun 1965 hingga 1968, tren ini bertolak belakang dan Dollar berada dalam tekanan yang luar biasa. Dari 1965 hingga akhir 1967
the gold pool menghabiskan secara terus menerus cadangan emas mereka hanya untuk menjaga harga emas pada level yang telah mereka sepakati. Melihat hal ini Perancis (yang merupakan salah satu anggota dan mengetahui operasi harga tersebut) mulai meminta lebih banyak emas dari Depkeu AS dengan menggunakan Dollar yang mereka punya
.

Dan trend ini terus berkembang, sehingga Dollar terus membanjiri pasar dimana jaminan emas terhadapnya pun semakin berkurang, menyebabkan situasi mulai bergerjolak. Permintaan masyarakat terhadap emas mulai meningkat, gejala perang mulai meninggi, poundsterling mengalami devaluasi, Perancis menarik diri dari gold pool, dan pada suatu hari Jumat tanggal 8 Maret 1968, 100 ton emas dijual dalam satu hari, 20 kali lipat dari penjualan rata-rata per hari yang hanya 5 ton.

Hari Ahad berikutnya pemimpin the Fed mengumumkan bahwa AS akan mempertahankan harga emas pada level $35 per troy ounce. Segera saja satu pesawat penuh AS bermuatan emas terbang ke London untuk memenuhi permintaan pada harga tersebut. Pada hari Rabu pekan tersebut London menjual 175 ton emas. Kemudian pada hari Kamis permintaan publik mencapai 225 ton! Malamnya mereka mengumumkan bahwa pada hari Jumat "bank libur" dan menutup perdagangan emas selama 2 minggu setelah AS meminta hal tersebut.

Itulah akhir dari the London Gold Pool. Harga emas di pasar naik demikian cepat. Harga emas di pasar naik dengan cepat ke level $44 per troy ounce dan harga emas meluncur ke 2 level harga yang baru ; satu level harga bagi bank sentral dan satu level lainnya untuk masyarakat kebanyakan. Bahkan hari ini harga emas pemerintah AS dibukukan pada level $42,22 per troy ounce, kurang $2 dari harga pasar pada tahun 1968!


diterjemahkan secara bebas dari fofoa.blogspot.com dengan judul artikel once upon a time (senin 12 september 2011)

Thursday, November 10, 2011

Gunakan Dinar Sekarang Atau Amerika Akan Menggunakannya Esok Hari (1)

“Gunakanlah mata uang emas atau Dinar karena Israel dan Amerika akan menggunakan Emas sebagai mata uang kedepannya,

Syekh Imran Hossein mengatakan itu dengan menggebu-gebu di depan para Jamaah Mesjid Raya Bogor, 11/06/2011, silam. Dengan membawakan tema, “The Future of Islam” pakar konspirasi dan akhir zaman asal Trinidad dan Tobago itu, mengingatkan semua atas nasib umat muslim dewasa ini. Ia mengatakan bahwa umat Islam telah menjadi pecundang yang menyedihkan di negerinya sendiri. Menurutnya penggunaan uang kertas oleh rakyat kita adalah keladi dari kemiskinan yang merata di seluruh Indonesia. “Oleh karena uang kertas itu juga lah Singapura menjadi negara yang sangat kaya raya,” ujarnya kesal.

Baginya ini sangat memalukan, sungguh bahkan. Padahal Islam telah memiliki sistem keuangan yang murni, orisinal, dan menyejahterakan. Namun sistem Ekonomi Islam yang telah diwarisi oleh Nabi Muhammad SAW dicampakkan begitu saja.

“Memalukan, sesuatu yang sangat memalukan bagi umat Muhammad saw., yang tidak dapat mengenali uang kertas ini sebagai penipuan. Penipuan adalah sesuatu yang haram dan uang kertas adalah instrumen untuk melegalisasi pencurian. Kita adalah pecundang yang menyedihkan,” lirih penulis buku The Gold Dinar and Silver Dirham itu dilumuri kekecewaan. Muka para jama’ah juga mengamininya.

Namun dibalik itu semua, kalimat Israel dan Amerika akan menggunakan mata uang emas kedepannya betul-betul dapat digaris-bawahi. Invasi Amerika ke Papua untuk mengeruk sumberdaya emas bangsa ini betul-betul pada titik nadir. Bukan mustahil langkah tersebut adalah jalan bagi Amerika beserta sekutunya yang telah memprediksi kejatuhan ekonomi mereka dan beralih dari Dollar (US$) menuju emas bercahaya.

Menurut Muhaimin Iqbal, praktisi Dinar di Indonesia, perilaku US$ selalu bergerak berlawanan arah dengan harga emas. Kalau US$ yang diindikasikan dengan US$ Index naik, maka harga emas yang turun, dan sebaliknya kalau US$ Indexnya turun maka harga emas yang akan naik. Tentu banyak faktor yang mempengaruhi naik turunnya US$ ini dan tidak terbatas pada faktor ekonomi saja, isu-isu politik, keamanan dan lain sebagainya ikut mempengaruhi fluktuasi US$.

Menurutnya, salah satu isu untuk melihat fluktuasi dapat kita ambil dari tren ekonomi Amerika Serikat. Untuk memahami kira-kira akan kemana ekonomi Amerika maka kita bisa menggunakan data perumahan dan pengangguran.

Data dari pasar perumahan efeknya riil seperti krisis sub-prime mortgage yang sudah terjadi selama hampir dua tahun terakhir, awalnya adalah krisis di kredit perumahan, namun dampaknya kemana-mana. Disamping perumahan tersebut, tentu data pengangguran juga bisa kita gunakan karena data pengangguran akan sangat mudah menggambarkan kondisi ekonomi suatu negara.

Dari sisi perumahan, data kwartalan terakhir House Price Index yang dikeluarkan Case-Shiller menunjukkan penurunan hingga 14.1%. Ini merupakan penurunan yang paling tajam sepanjang sejarah, bahkan lebih tajam dibandingkan dengan penurunan pada masa great depression tahun 1930-an.

Pada sisi pengangguran juga begitu. Di tahun 2008 saja pengangguran di Amerika telah mencapai angka diatas 5%. Angka itu melonjak drastis pada tiga tahun setelahnya (September 2011) dimana Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa tingkat pengangguran di 20 negara bagiannya berada di atas angka nasional 9,1 persen bulan lalu, dengan tingkat teritnggi di Nevada mencapai 13,4 persen. Trend ini sebenarnya dikhwatirkan Amerika.

Maka itu menarik jika menyimak perkataan Alen Gresspan, mantan chairman dari Federal Reserve AS (1987-2006), yang mengatakan, “Bila dibiarkan inflasi terus tumbuh, pertumbuhan akan turun, rakyat akan menderita dengan penurunan taraf hidup dan Amerika sangat mungkin menghadapi stagflation.”

Realitas ini akan berpeluang untuk memberi jalan hancurnya dollar AS yang pada saat bersamaan meruntuhkan hegemoni ekonomi kapitalis Amerika saat ini. Pada titik ini pula maka nilai emas akan semakin melonjak naik.

Data dari Bloomberg.com, misalnya, harga emas di bulan Oktober 2011 telah mengalami peningkatan terpanjang dalam 2 bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh kejatuhan Dollar yang memicu peningkatan permintaan logam mulia tersebut sebagai aset alternatif.

Dollar mencetak rekor penurunan terbesar terhadap Yen dan mundur terhadap Euro, setelah para pemimpin Uni-Eropa setuju untuk memperbesar dana bantuan menjadi empat atau lima kali lebih besar, menjadi sekitar 1 trilyun euro ($1.4 milyar). Sedangkan Emas telah meningkat sebesar 23% sepanjang tahun ini. Sebaliknya dollar malah menurun sebesar 5.7% terhadap Euro.

Tampaknya AS menyadari gejala ini. Meminjam bahasa Syekh Imran, mereka akan melakukan segala daya upaya agar keuangan mereka tetap stabil. Salah satunya beralih ke emas.

Gejala itu memang sudah tampak. Sejumlah kalangan di Negeri Paman Sam begitu gencar mengusulkan penggunaan koin emas dan perak sebagai alat transaksi. Negara Bagian Utah menjadi pelopornya. Belum lama ini, sejumlah wakil rakyat di sana menyusun rancangan undang-undang terkait hal tersebut. RUU itu telah lolos hingga ke tingkat Kongres melalui pemungutan suara. Jika RUU itu nanti disahkan maka koin emas dan koin perak akan menjadi alat tukar alternatif bagi rakyat Utah selain uang kertas dolar.

Ternyata Utah dan Virginia tidak sendiri. Dikabarkan negara bagian mulai melirik koin emas dan perak untuk alat transaksi. Ide ini bertumbuh di Idaho, South Carolina, New Hampshire, Tennesse, Indiana, Iowa, Oklahoma, Vermont, Georgia, Missouri dan Washington.

Pertanyaannya adalah betulkah kian kukuhnya Freeport di Papua adalah bagian dari skenario ini semua dimana Amerika kelak akan mengganti Dollar dengan Emas sebagai mata uangnya? (Pz/bersambung)

www.eramuslim.com

Tuesday, October 25, 2011

Once Upon a Time 2

Dalam sebuah pergulatan ekonomi untuk tumbuh dan berkembang menuju satu pijakan yang kuat sehingga dia dapat melunasi utang-utangnya, emas tidak cukup harus berputar, tapi mesti menjadi tanaman yang subur dalam ekosistem ekonomi sehingga dapat menampilkan fungsi vitalnya.

Saya tahu hal ini sulit dipahami, jadi saya ingin Anda mencoba melakukan sedikit eksperimen berfikir sejenak. Saya ingin Anda membayangkan sistem moneter yang rumit dan membingungkan yang ada saat ini, tidak ada. Anda tentu masih dapat membayangkan adanya utang, tapi bayangkan utang itu didenominasi (dalam bentuk nilai) barang dan jasa. Jadi hanya barang dan jasa riil...dan emas -emas menjadi pendekatan dalam nilai barang dan jasa yang mengambang nilainya terhadap barang dan jasa tersebut.

(Kita dapat menghilangkan nilai tukar mata uang (kertas) dari persamaan dalam eksperimen berfikir kita karena kita tahu kita menginginkan nilai mata uang yang relatif stabil-tidak banyak mengandung inflasi (kalau makanan gak banyak MSGnya), tidak juga deflasi-)

Sekarang bayangkan Anda memiliki sebuah negara dengan utang yang dinilai dalam bentuk barang dan jasa. Namakan saja negara itu Yunani. Yunani berutang kepada Jerman sejumlah X barang dan jasa. Sementara Jerman hingga saat ini masih aktiv melakukan ekspor barang dan jasa sedangkan Yunani aktif mengimpor. Sehingga Jerman mengalami surplus neraca pembayaran dan Yunani mengalami defisit. Tetapi emas dapat membalikkan arus ini dalam sekejap dalam neraca pembayaran pada harga yang standar (harga pasar). Dan sekali hal itu terjadi, 2 negara tersebut akan mulai untuk mengerahkan segenap kemampuan untuk mengerem dan memacu tekanan ekonomi hingga arus aktual barang dan jasa terkoreksi dan berbalik.Sekali arus itu terkoreksi, arus emas (yang bertolak belakang dengan arus barang dan jasa) akan bertimbal balik dengan arus barang dan jasa

Emas akan mengalir dengan arah yang berlawanan dengan arus barang dan jasa contohnya antara minyak dan emas dalam aset dan cadangan devisa sebuah negara dengan alat pembayaran berupa emas misalnya. Jerman dan Yunani keduanya bisa jadi saling impor dan ekspor, tetapi Jerman mengekspor lebih banyak, yang ditunjukkan dengan surplus dalam neraca perdagangannya dan defisit dalam account capitalnya (karena aktifitas ekspor sehingga barang modalnya berkurang). Pada harga pasar yang cukup tinggi (harga pasar yang adil) sejumlah kecil emas dapat mengalir dari arah yang lain, dari Yunani ke Jerman. Dan apabila nilai emas yang masuk ke Jerman melebihi selisih neraca perdagangan antara Jerman dan Yunani maka hal ini akan merubah Jerman dari surplus menjadi defisit dalam neraca perdangannya dan dari defisit menjadi surplus dalam account capitalnya.

Kini kita kembali ke pasca PD I. Eropa adalah debitor (pihak yang berutang) dalam bentuk atau sejumlah barang dan jasa kepada Amerika. Tetapi ekonomi Eropa sedang bergelut untuk bisa kembali mandiri, mengalami kesulitan membayar sejumlah barang dan jasa dengan harga aktual.Maka sebagai gantinya Eropa membayar sejumlah emas kepada Amerika dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Arus ini semestinya menjadi energi tambahan bagi ekonomi Amerika dan memacu ekonomi Eropa yang sedang berjuang untuk bangkit.Tetapi yang terjadi sebaliknya, AS melakukan sterilisasi efek arus masuk emas ini pada tahun 1920 dan 1921 dengan menerapkan "intelligent and courageous deflation" (kata-kata ini dikutip dari President Harding-Presiden AS ke 29, 1921-192 ), dan kemudian pada tahun 1922 Konferensi Genoa tahun 1922 melakukan mekanisasi sterilisasi emas secara alami dalam lingkup global.

Sekali mengalami sterilisasi, emas mengalir liar masuk ke dalam wewenang AS hingga seluruh sistem kolaps. Ini sama dengan ketika Yunani menjual emas pada harga pasar terkini untuk melunasi utangnya.Emas tersebut akan dengan cepat menghilang dan kemudian ekonominya kolaps. Sterilisasi harga emas setidaknya ambil bagian dalam era gemuruh 1920-an, Great Depperssion, bangkitnya Hitler, dan PD II.

Anda tidak dapat mendapatkan sesuatu dari seseorang yang tidak memilikinya. Untuk membayar utangnya tepat waktu, pada akhirnya Yunani mesti memproduksi lebih banyak dari kebutuhan konsumsinya. Yang pertama kali dilakukan adalah dengan merubah neraca perdangannya menjadi surplus. Dengan lebih banyak melakukan aktivitas ekspor dibanding impor. Jadi Yunani mesti melakukan ekspor lebih banyak sehingga cadangan emasnya meningkat. Dalam arus emas secara fisik inilah maka kini yang terjadi sebaliknya Yunani mengalami suprlus neraca perdagangan sedangkan Jerman mengalami defisit neraca perdagangan. Harga emas yang tinggi merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan ini

Pada titik ini Yunani akan membayar utangnya secara real term (nilai yang sebenarnya yang bebas dari pengaruh inflasi) dan emas akan mengalir. Ini akan memacu perekonomian Yunani hingga arus emas berbalik mengalir ke Yunani. Pada titik ini ekonomi Yunani mulai kembali bergeliat. Dan selanjutnya, hal ini akan mulai mengerem ekonomi Yunani, pengaturan alami yang mencegah Ekonomi Yunani yang baru untuk overheating (situasi ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi naik demikian cepat, sehingga dapat memicu inflasi-hal ini terjadi ketika produsen tidak dapat memenuhi permintaan barang dan jasa yang tumbuh dengan cepat, karena ketidakmampuan produsen ini, maka harga merambat naik, dan timbullah inflasi). Hal ini terjadi secara alami. Ini adalah masa depan dari real term. Masa depan ini tidak dapat diatur sedemikian rupa oleh sebuah komite yang terdiri dari para ahli tidak peduli mazhab pemikiran ekonomi mereka. Inilah sistem moneter berbasis emas.


Apa yang Koneferensi Genoa lakukan pada tahun 1922 adalah melembagakan sterilisasi harga emas bagi dunia melalui struktur cadangan sistem perbankan internasional.Hal ini dengan cerdik dihasilkan oleh komite ahli dari 34 negara. Mereka melakukan ini dengan memperkenalkan paper gold-atau surat berharga dengan jaminan emas-kedalam sistem perbankan internasional sebagai cadangan yang disetarakan dengan emas itu sendiri. Hal ini bukanlah paper gold yang pertama, tetapi ini adalah untuk pertama kali paper gold yang spesifik yang (berasal dari New York dan London) digunakan setara dengan kredit yang dapat dipinjamkan.

Pada tahun 1922, mereka secara resmi merubah Gold Standard yang lama dengan Gold Exchange Standard yang baru, yang dikatakan oleh Rueff sebagai sebuah konsep yang secara khusus digarap untuk kepentingan Inggris yang sama sekali tidak mengindahkan kepentingan Perancis di dalamnya. Pernyataan tersebut bertujuan sebagai bentuk stabilisasi harga pada tingkat yang umum, adalah sebuah hal yang terbebas dari mekanisme harga yang dikendalikan oleh pemerintah, yang terjadi secara alami dalam sebuah keseimbangan harga yang rumit. Hal ini tentu melahirkan ekonomi terkendali yang arogan dengan ilmuwan pendukungnya Ekonom Keynesian (berdiri 1936) dan generasi penerusnya Mazhab Moneterisme (berdiri 1956)

Dengan hampir seluruh cadangan emas terpusat di London $ New York (termasuk yang diambil dari Freeport), dan surat berharga berbasis emas yang beredar sesuai dengan jumlah uang beredar di lain tempat, sistem berbasis moneter dengan mudah ditiru. Utang bisa dipinjamkan tanpa perjanjian tertulis, setidaknya bukan karena aliran emas yang tidak dikehendaki, tetapi tentu saja hal itu tidak demikian yang terjadi dalam prakteknya. Aliran emas yang tidak diinginkan bukanlah sebab, tetapi efek nyata dari ketidakseimbangan (fisik, bukan hanya moneter) antara produksi dan konsumsi ineternasional. Jadi menghalangi mekanisme penyelesaian utang dengan basis emas secara riil menyebabkan ekonomi dunia mengalami krisis, kehancuran ekonomi dan penurunan nilai mata uang (devaluasi).

Mereka melakukan ekspansi sistem moneter dari sistem moneter klasik berbasis emas menjadi sekeranjang mata uang yang fleksibel (nilai dan bahan bakunya) termasuk didalamnya : US Dollar, British Poundsterling, dan emas (bagaimanapun mereka tak mau meninggalkannya). Begitu Dollar beredar sampai ke luar negeri, mereka akan mendepositnya di Bank New York sebagai devisa dalam neraca perdagangan luar negeri. Dengan cara ini, arus neraca perdagangan yang tidak seimbang hanya berlaku sebagai tarikan gas yang lebih kencang, tidak sebagai rem yang menahan ketidakseimbangan agar tetap imbang. Rem yang berlaku ketika terjadi krisis yang parah dan perubahan ekonomi yang tiba-tiba.

Hak istimewa AS yang berlebihan dimulai pada Konferensi Moneter Internasional; pada tahun 1922 ketika untuk pertama kali bank internasional diijinkan untuk menerima tidak hanya emas fisik, tapi juga US Dollar (kertas yang bernilai setara emas) sebagai cadangan aset.Tapi seluruh USD yang dipegang oleh bank asing didepositokan kembali di Bank New York City. Dan disana mereka dinilai sebagai Deposit Lokal AS, sama dengan apabila kita menaruh emas di bank, kemudian dinilai sebagai asset bank di luar negeri. Deposito ini digunakan sebagai basis ekspansi utang kedua belah pihak AS dan Negara Asing tempat deposito itu dibukukan. Proses ini melipatgandakan supply uang melalui Defisit neraca pembayaran selama 88 tahun terakhir (kecuali utang AS yang ditagih Perancis dalam bentuk emas). Defisit di AS tidak pernah mempengaruhi daya beli mata uang secara umum hingga tahun 1922, tahun dimana kesepakatan konfrensi di atas disepakati. Hal ini mengekspor inflasi AS ke negara-negara lain yang menggunakan Dollar sebagai mata uang internasional. Dan hal ini berlanjut hingga kini.

bersambung

Tuesday, October 4, 2011

Once upon a time


Kisah ini berawal dari kuliah di aula the School of Political Sciences in Paris (L'École des Sciences Politiques) 17 Maret 1932, dari titik nadir the Great Depression. Kuliah ini mungki lebih relevan hari ini dibanding ketika Jacques Rueff menyampaikannya. Rueff memulainya sbb:

"Cerita yang ingin saya sampaikan meliputi waktu yang amat panjang. Ini adalah kisah tentang Gold Standard, yang kini sedang menderita penyakit yang amat serius yang hanya waktu yang dapat mebuktikan apakah ia akan mati atau tetap bertahan, setidaknya dalam kondisi kelumpuhan total."
"The story I am going to relate covers a long period. It is the life story of the gold standard, now afflicted with so grave an ailment that only time will tell if the victim will succumb or be left, at the very least, in a state of virtual paralysis." [1]

Jacques Rueff bercerita tentang 2 konferensi moneter yang berbeda yang dihadiri oleh komite yang terdiri dari pakar moneter pada saat itu, yang keduanya diselenggarakan di Genoa, dan berhasil merubah arah sejarah moneter. Komite pertama bertemu di bulan Oktober 1445, dan yang kedua mulai di bulan April 1922, jadi kuliah Rueff ini berselang 10 tahun dari konferensi kedua.Kedua konferensi ini berada dalam atmosfer yang sama, untuk merespon kekacauan moneter akibat perang yang berlarut-larut, namun mereka sampai dalam kesimpulan yang berbeda.
Komite pertama mendeklarasikan emas sebagai cadangan moneter baru dan satu-satunya, melepaskan tali penguasaan 500 tahun pemerintah yang mengatur penawaran dan permintaan, yang selanjutnya akan berperan sebagai penyeimbang perdagangan internasional untuk setengah milenium ke depan. Komite ke dua, dengan kedok untuk memperbaiki sistem, malah berusaha, menghancurkan sistem itu, meletakkan pondasi bagi berkembangnya ketidakseimbangan global dalam sistem moneter, kebangkrutan yang panjang dan periode krisis moneter yang telah kita alami dalam 90 tahun terakhir.


Konferensi Genoa tahun 1922. PM Inggris Lloyd George di baris terdepan, sebelah kiri.


Hingga tahun 1922, emas adalah sesuatu yang dapat berkembang dengan baik dalam ekosistem ekonomi global. Keberlanjutan ekosistem ekonomi global tidak berdasarkan atas keseimbangan ruang lingkup moneter, tetapi atas keseimbangan yang baik antara produksi riil dan konsumsi riil. Dia adalah aliran emas secara fisik yang setidaknya eksis hingga 1922, dalam sebuah sistem yang moderat dan teratur sehingga membangun keseimbangan sempurna, yang tetap eksis dalam ruang lingkup emas secara fisik, sebagaimana produksi dan konsumsi riil dan karenanya tidak menjadi permainan para politisi yang cenderung mencetak uang dari awang-awang. Tetapi seiring kehancuran ekonomi Eropa selama PD I (1914-1918), Inflasi yang tinggi di AS disertai dengan arus masuk emas secara dramatis. Sehingga pada awal 1920-an, selama periode tingkat suku bunga yang melonjak dan dipotongnya anggaran belanja pemerintah, AS memulai kebijakan "sterilisasi" emas untuk melawan mekanisme harga secara alami-inflasi-dengan kata lain beraksi tidak hanya sebagai rem arus masuk emas sepanjang periode 1920-an, tetapi juga mendorong Eropa ke dalam jurang dalam pergulatan ekonominya.

Sterilisasi Federal Reserve dalam Aliran Emas

Ketika suatu negara mengimpor emas, bank sentralnya akan melakukan sterilisasi efek arus masuk emas dalam sistem moneter mereka dengan menjual surat berharga atau sekuritas ke pasar terbuka...

Sterilisasi arus masuk emas menggeser beban penyesuaian harga internasional ke negara standar emas lainnya. Ketika suatu negara melakukan sterilisasi atas emas impor, hal tersebut menghalangi arus emas dalam memicu kenaikan tingkat harga domestik dan dari mengurangi kecendrungan penurunan harga secara umum di negara-negara lain (deflationary).Di dalam sistem standar emas internasional, tidak ada negara yang memiliki kontrol absolut dalam tingkat harga domestik secara jangka panjang; tetapi sebagian besar negara dapat mempengaruhi tingkat harga baik tingkat harganya menginduk pada tingkat harga internasional atau tingkat harga internasional menginduk pada tingkat harga domestik....

Telah lama ekonom dan politisi mengkritik The Federal Reserve agar tidak bermain dengan aturan yang ketat dalam sistem Gold Standar selama 1920-an.

…Sterilisasi Federal Reserve pada awal 1920-an mungkin sesuai dengan kepentingan terbaik AS.

-Leland Crabbe, Washington, D.C., 1988
Board of Governors of the Federal Reserve System [2]


Arus keluar masuk emas adalah arus riil modal, bahkan bila hari ini hal tersebut dikaburkan dengan transaksi elektronik dari angka-angka imaginer yang disuntik sedemikian rupa. Surat utang hari ini (bond market-walau dengan embel-embel syariah sekalipun) adalah modal imaginer dan tidak bisa mencerminkan kondisi riil yang tidak lain maskudnya adalah sektor ekonomi (dibawah kondisi ekonomi saat ini) plus emas (sebagai satuan nilai atau cermin harga barang dan jasa) barang dan jasa pada harga pasar terkini.

Arus keluar dari modal riil dari setiap wilayah merupakan sinyal kebutuhan untuk memproduksi lebih dan mengurangi konsumsi barang dan jasa (ini pas dengan kondisi Indonesia). Sebaliknya arus masuk modal riil adalah sinyal untuk mengkonsumsi atau bersedekah lebih banyak dan mengerem produksi. Mekanisme harga ini mengantar sinyal bagi para pelaku ekonomi. Arus masuk barang modal akan menaikkan harga yang berarti juga akan menaikkan nilai barang modal tersebut, yang akan membuat harganya naik di pasaran internasional (aktivitas ekspor), sehingga menurungkan ekspor dan menaikkan impor (karena lebih murah). Negara dengan arus masuk barang modal harus mulai menaikkan konsumsi dari produksinya sendiri atau kalau tidak akan terjadi penumpukan dan pembusukan barang modal.

Sistem moneter , dimana arus modalnya dalam bentuk imaginer, mengaburkan kesederhanaan dari apa yang sesungguhnya terjadi hari ini, dan ini sudah didesain sedemikian rupa. Tetapi sesungguhnya ini amat sangat sederhana, dan saya harap dapat membantu anda dalam mengurai benang kusut ini. Setiap orang tahu Sovereign Debt (surat utang yang diterbitkan dengan menggunakan nilai mata uang asing) di Eropa hari ini menjadi masalah. Tetapi yang kita dengar adalah solusi yang rumit yang diajukan oleh otoritas moneter.

Pelajaran dari peerubahan moneter pasca PD I tahun 1920-an adalah apabila anda ingin debitor membayar utang tepat pada waktunya , anda tidak perlu melakukan sterilisasi terhadap emas dengan menghancurkan fungsi emas dengan mengunci kekuatan daya belinya.Ini adalah mekanisme harga-harga barang dan jasa yang berubah dengan emas sebagai cermin-hal ini menghantarkan sinyal yang menyebabkan emas secara fisik mengalir ke tempat yang dapat menghargai emas pada daya beli terbaiknya.

bersambung
[1] The Age of Inflation, Chapter 2, Jacques Rueff
[2] http://fraser.stlouisfed.org/docs/meltzer/craint89.pdf

http://fofoa.blogspot.com/2011/09/once-upon-time.html


Sunday, September 25, 2011

Al Fatih (Sultan Muhammad II)

Dalam sejarah Islam mata uang Dinar tidaklah berasal dari jazirah Arab, namun dari Romawi. Walau begitu mata uang ini tetap digunakan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai alat tukar sehari-hari.
Begitu besar pengaruh kerajaan ini pada masanya, hingga mampu mengalahkan kerajaan besar lainnya yaitu Persia, sebagaimana diceritakan Quran dalam surat Ar-Ruum (bangsa romawi) ayat 2-4 " Telah dikalahkan bangsa Romawi di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari itu bergembiralah orang-orang yang beriman."
Rasulullah saw sendiri pernah menawarkan Islam kepada raja Romawi Heraklius, namun tawaran ini ditolak secara halus oleh Heraklius, namun juga tidak bermusuhan atau setidaknya tidak mengajak perang. Sehingga Abdullah bin Amr bin Ash menceritakan "Suatu ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah saw untuk menulis, tiba-tiba beliau saw ditanya "mana yang akan terkalahkan lebih dahulu Konstantinopel atau Romawi? Rasulullah saw menjawab kota Herakliuslah yang akan terkalahkan lebih dahulu (maksudnya Konstantinopel) (HR Ahmad, AdDarimi, Al Hakim). Memang pada masanya kerajaan Romawi terpecah dua yaitu Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Konstantinopel. Syarat pemimpin dan pasukan yang akan menaklukkannya pun tidak main-main Rasulullah bersabda "Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam.Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-sebaik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan (HR Ahmad bin Hanbal di dalam Al Musnad 4/335)
Terinspirasi oleh hadis ini maka gelombang penaklukan Konstantinopel oleh pasukan Islam datang silih berganti sejak zaman sahabat dibawah khalifah Mu'awiyah bin Abu Sofyan atau bani Umayyah, bani Abbasiyah, hingga Tuki Utsmani. Pada masa penyerangan di masa khalifah Mu'awiyah bin Abu Sufyan pada tahun 668 M, bahkan seorang sahabat Nabi saw Abu Ayyub Al Anshari gugur sebagai syuhada. Sesuai wasiatnya ia ingin agar jenazahnya dikuburkan di titik terjauh yang pernah dicapai Islam pada masa itu. Wasiat ini benar-benar dilakukan oleh para sahabat dimana mereka berhasil mensusupkan jenazah Abu Ayyub untuk dimakamkan di salah satu sisi benteng Konstantinopel.
Gelombang penaklukkan ini terus berlangsung hingga masa Turki Utsmani. Pada masa sultan Murad II upaya penaklukkan kembali dilakukan, pasukan Islam sudah mengepung benteng Konstantinopel selama berminggu-minggu, namun Konstantinopel tidak juga dapat dijatuhkan. Hingga kemudian sultan Murad II meninggal, dan upaya penaklukkan kembali dilakukan oleh penggantinya, yang tidak lain adalah anaknya sendiri yaitu sultan Muhammad II.
Sultan Muhammad II adalah seorang anak yang dididik sedemikian rupa sejak belia. Sehingga ia memiliki kepakaran dalam ilmu Quran, Hadits, ilmu Fiqih, Ushul Fiqih, Sastra, Militer, Sains, dan Matematika sejak dini. Pada usia 21 tahun ia sudah menguasai 6 bahasa.
Maka tidak heran upaya untuk mengamalkan hadis Nabi saw tentang penaklukkan Konstantinopel bergelora dalam dadanya, dan juga untuk melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Ayahandanya agar keadilan Islam tersebar ke seluruh dunia.
Kini marilah pandangan kita alihkan ke sebuah peristiwa pada tanggal 6 April 1453M. Pasukan Islam dibawah sultan Muhammad II, tiba di sebrang benteng Konstantinopel. Sebuah benteng 2 lapis dengan tebal 10 m, dikelilingi parit dengan lebar 7 m. Maka mulailah sultan merencanakan penyerangan benteng bersama sang guru Syeih Aaq Syamsuddin, dan tangan kanannya Halil Pasha dan Zaghanos Pasha. Kekuatan pasukan Islam adalah 150 ribu orang dengan kualitas seluruh mereka tidak pernah meninggalkan sholat wajib sejak baligh dan separuh mereka tidak pernah meninggalkan shalat tahajud sejak baligh. Hanya sultan Muhammad II yang tidak pernah meninggalkan shalat wajib, sunnah rawatib, dan tahajud sejak baligh bahkan hingga kematiannya.
Sultan Muhammad II mengirim utusan kepada raja Romawi Paleologus untuk masuk Islam dan menyerahkan penguasaan kota secara damai atau perang. Paleologus meremehkan tawaran itu dan tetap mempertahankan kota dengan menerima tawaran perang. Maka serangan pertama dilancarkan bertubi-tubi oleh pasukan Islam dengan teknologi meriam tercanggih pada masanya. Korban berjatuhan sedemikian rupa karena dahsyatnya kecamuk perang. Namun benteng kota tidak juga dapat dijatuhkan.
Pengepungan kota dilakukan oleh pasukan Artileri dari sebelah barat untuk menjebol benteng 2 lapis, dari sebelah selatan laut marmara tentara laut berhadapan dengan para pelaut bantuan dari Genoa dan dari selat Golden Horn kapal laut pasukan Islam dihadang rantai besar.
Karena sultan melihat pertahanan terlemah berada di selat Golden Horn, maka timbullah ide sultan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya yaitu membawa kapal-kapal melintasi daratan dan bukit untuk menghindari rantai besar dan masuk ke jantung pertahanan laut Konstantinopel. Maka malam harinya pasukan Islam bekerja membuat landasan melintasi bukit sebagai jalan kapal-kapal "berlayar" didaratan. Kemudian mereka menarik dengan tali-tali yang kuat kapal-kapal itu (70 kapal) hingga sampai di selat yang langsung berhadapan dengan benteng Konstantinopel dan membakal seluruh armada laut mereka. Hanya dalam waktu semalam!!
Mulai dari sanalah mental pasukan Konstantin terpukul dan memudahkan serangan darat masuk ke benteng kota. Serangan 3 lapis pasukan Islam terdiri dari lapis pertama pasukan Irregular, lapis kedua pasukan Anatolia, dan lapis ketiga special force Yani Sari. Pasukan Islam bertempur dengan gagah berani hingga akhirnya berhasil naik ke atas benteng dan salah seorang tentara berhasil mengibarkan bendera kekhalifahan di atas benteng, sebelum akhirnya sekujur tubuhnya dipenuhi panah pasukan musuh. Namun tak ayal, aksi heroik ini memeperderas serangan pasukan Islam.
Dalam riwayat saking derasnya serangan pasukan Islam, sang raja sampai harus turun dengan melepaskan baju kebesarannya dan berperang hingga jasadnya sendiri pada akhirnya tak dapat ditemukan. Dan pada tanggal 29 Mei 1453 Konstantinopel jatuh. Sultan Muhammad Al Fatih masuk ke gereja Hagia Sophia dan mengubahnya menjadi masjid. Al Fatih berkhutbah dihadapan penduduk Konstantinopel bahwa mereka aman dan bebas tinggal di kota. Mereka mendapat kebebasan untuk tetap memeluk agamanya dan beribadah di gereja-gereja. Muhammad Al Fatih bahkan memberi rumah gratis bagi siapa saja yang mau tinggal dan mencari nafkah di kota itu. Mendirikan sekolah gratis, pasar, perumahan, dan pembangunan kota. Dan akhhirnya Konstantinopel menjadi gerbang masuknya Islam ke benua Eropa.

sumber :
Al Quran
Film Muhammad Al Fatih
Jay adalah Julian : Muhammad II Al Fatih : sang Penakluk Konstantinopel
Ahmad Sarwat :Muhammad Al Fatih sang Penakluk Konstantinopel









Thursday, July 21, 2011

Transcript for James Turk: Gold Is Our Defense Against the Fiat Currency Graveyard II

Chris Martenson: Anda tahu, saya telah mulai membeli emas sejak 2002 dan saya lakukan itu untuk menjaga aset dan meningkatkan nilai aset saya dalam kondisi yang tidak menentu ini. Dan kita melihat nilai emas yang signifikan dalam 10 tahun terakhir ini . Sehingga investasi emas tidak hanya sebagai cara untuk proteksi nilai juga meningkatkan kesejahteraan melalui stabilitas daya beli dan Anda memprediksi bahwa situasi krisis ini akan terus berlanjut.

James Turk: Ya. Dan mari letakkan dalam perspektif yang lebih luas lagi karena apa yang Anda saksikan dalam 10 tahun terakhir hanyalah sebuah pola pengulangan yang telah terjadi sepanjang sejarah moneter. Anda mesti tahu-apa yang ekonom istilahkan dengan booms dan busts. Selama periode boom bank memberi dan memberi pinjaman, sedangkan peminjam meminjam, meminjam, dan meminjam uang hingga baik bank dan peminjam sama mengalami kelebihan utang dan muncullah krisis. Anda mengalami boom di tahun 1920-an, krisis di tahun 1930-an, boom tahun 50-an dan 60-an dan krisis di tahun 70-an. Boom di tahun 80-an dan 90-an, dan selanjutnya kita mengalami krisis lainnya. Sekarang ketika kita berada dalam krisis, jadikan ini sama dengan periode 30-an, dan 70-an atau periode saat ini dimana emas sebagai investasi yang memproteksi nilai dalam perhitungan finansial .

Dan ketika kita coba keluar dari krisis finansial yang besar yang kita berada di dalamnya, yang mungkin memakan waktu beberapa tahun, Anda akan dapat mempertahankan nilai aset Anda dalam bentuk emas. Dan Anda kemudian dapat menggunakan emas tersebut untuk investasi, membeli barang kebutuhan sehari-hari karena pada saat-saat itu daya beli emas adalah maksimum. Emas nilainya akan over-valued dibanding dengan beberapa tahun lalu yang under-valued dan bahkan saat ini emas masih sangat under-valued. Jadi itu adalah strategi terbesar bagi investor.

Chris Martenson: Well, mari kita bicarakan hal ini. Saya tertarik dengan rentang waktu Anda ini. Tadi saya bertanya kepada Anda ,kapan kira-kira roda (pergerakan harga emas) akan stabil? Anda menjawab kira-kira begini...murnya sudah tidak bisa dikencangkan lagi, dan roda sudah terhuyung-huyung (mungkin bahasa yang tepat-ogleg (betawi), pada as atau sumbunya. Jadi apakah membeli emas pada saat ini sudah sangat terlambat (karena harganya membumbung tinggi). Sebagian orang berpendapat harga emas saat ini sudah kelewat tinggi, adalah berat membeli emas pada rekor tertingginya, dan saya bisa memahami, tapi menurut re ntang waktu Anda, krisis akan memakan waktu beberapa tahun lagi, jadi pertanyaannya menjadi begini kapan sebaiknya saat yang tepat membeli emas sebelum terlambat. Apakah saat ini sudah terlambat? Banyak orang mengatakan bahwa harga emas saat ini sudah terlalu tinggi(Bubble), Apakah berat untuk membeli emas pada saat harga melambung tinggi seperti sekarang ini dan saya memahami hal ini, tetapi dengan rentang waktu yang Anda sampaikan bahwa krisis akan memakan waktu beberepa tahun lagi. Kira-kira berapa lama lagi (krisis akan berlangsung) dan apakah saat ini adalah saat yang tepat untuk membeli emas bila anda belum memilikinya?

James Turk: Ya, Anda tahu pertanyaan Anda cukup bagus. Dan saya selalu mendapat pertanyaan seperti ini. Saya selalu mendapat pertanyaan ini sejak saya mendirikan Gold Money di tahun 2001. Apakah saat ini sudah terlambat? Dan jawaban saya adalah : jangan lihat harga emas, tetapi lihatlah nilai atau daya beli dari emas itu lebih penting. Apa yang telah terjadi selama 10 tahun terakhir harga emas naik tetapi nilai Dollar tergerus setiap tahun karena kebijakan yang menghancurkan daya beli Dollar. Anda tahu daya beli Dollar secara konstan tergerus oleh Quantitative Easing dan segala jenis dari berbagai hal yang Federal Reserve dan pemerintah telah lakukan selama ini. Jadi pertanyannya adalah : apakah emas masih memiliki nilai yang bagus? Dan jawabannya emas telah memerankan perannya dalam mempertahankan daya beli dalam waktu yang amat panjang dan hal ini terjadi apabila Anda memiliki emas secara fisik, dengan tidak ada counter-party risk sama sekali (seperti kemungkinan gagal bayar dalam sebuah bank yang dilanda krisis sehingga bank tidak mampu mengembalikan dana nasabah, contoh kasus bank century). Dengan kata lain nilai dari emas yang Anda punya tidak tergantung dengan janji orang lain atau suatu bank. Kini yang terjadi selama krisis ekonomi ini adalah kita sedang menuju ke suatu situasi dimana akan ada janji yang tidak ditepati (seperti nilai mata uang yang cenderung turun dari waktu ke waktu). Orang yang memiliki uang di Lehman Brothers melihat bagaimana mereka mengalami cedera janji dari Lehman. Orang yang memilki obligasi Yunani juga mengalami cedera janji. Hal ini akan terus teulang hingga balance sheets (keseimbangan neraca) berada pada posisi nilai (mata uang) yang jauh lebih rendah, dan kita tidak jauh dari hal tersebut.

Saya pernah diwawancara pada 2003 dan mereka bertanya kepada saya, tentang prediksi harga emas dah saya berkata hal itu mungkin akan berada pada rentang US$ 8.000/troy ounce pada titik antara 2013 dan 2015. Saya yakin dengan harga dan rentang waktu tersebut sebab normalnya krisis akan berakhir sekitar dari 10,12,15 tahun jadi 2015 adalah 15 tahun sejak puncak dari bubble terakhir di tahun 2000. Kini, hal itu tidak lama lagi. Apabila pemerintah terus melanjutkan intervensi dan mencegah pasar bebas dari semua bad-debt dan bad decision yang telah dibuat selama ini, kita mungkin akan lebih dekat kepada akhir yang lebih baik dimana tidak harus melakukan bail outs seperti tahun 2008 dan biarkan sistem membersihkan dirinya sendiri. Orang yang melakukan keputusan yang tepat akan melakukan hal yang baik, orang yang melakukan keputusan yang salah akan bangkrut dan sebagai konsekuensinya, akan terus bergelut dengan masalah-masalah seperti yang kita alami dengan sistem perbankan saat ini.

Jadi apabila pemerintah terus bermain dan campur tangan mungkin akan butuh waktu 6 tahun sebelum kita akhirnya mengakhiri krisis ini tetapi dilain hal apabila kita segera mendapat hyperinflasi yang menyebabkan daya beli Dollar hilang, dan saya pikir ini akan segera terjadi, mungkin krisis akan segera berkhir lebih cepat ketika orang mulai segera sadar tentang nilai uang mereka, maka orang akan lebih cepat untuk bangkit. Ini bukan kaitannya dengan siklus, tetapi lebih kepada masalah struktural, yaitu terlalu banyak utang. Dan sistem mengijinkan pemerintah untuk terus dan terus meminjam dan meletakkan utang pada punggung para pembayar pajak yang sebentar lagi akan segera berakhir. Saya fikir inilah yang sedang kita hadapi saat ini di Eropa, dan segera akan kita hadapi di AS ketika pada tanggal 2 Agustus keputusan penambahan utang diputuskan.

Chris Martenson: Salah satu hal yang mengejutkan saya sejauh ini, James sejauh mana kita mampu menendang kaleng dari jalan. Dan Anda tadi sebutkan salah satu hal yang akan segera terjadi adalah gaya tarik yang sedemikian kuat sehingga mungkin rentang jangka waktu atau kontraksi akan sedikit tergantung kepada keputusan yang kita ambil. Ada satu hal lagi yang ingin saya tahu dalam pandangan Anda, yaitu apabila kita terus membuang kaleng dari jalan dan membiarkan utang publik terus menggunung, yang merupakan salah satu resiko terbesar atau yang menyebabkan sesuatu yang jauh lebih buruk akan terjadi. Maka saya melihat resiko hilangnya daya beli cadangan devisa US Dollar, mungkin dengan cara yang sangat dramastis, yang mungkin akan berlangsung dalam 2 bulan ke depan. Sesuatu yang sangat dramatis. Kecil kemungkinannya dalam benak saya, namun sekarang sangat mungkin. Saya makin lama makin concern dengan masalah ini dan sejauh itu pula saya mencoba menolak hal ini, Namun dengan seluruh kebijakan yang dibuat pemerintah (AS), maka resiko terhadap (kematian) US Dollar semakin lama semakin besar. Dan saya tidak punya cara yang bagus untuk menghitungnya tapi sungguh hal ini sangat kuat reaksinya dan ini sesuatu yang menurut saya amat beralasan jika dilihat dari sejarah bagaimana hal ini terjadi. Bagaimana menurut Anda tentang resiko ini ?

James Turk: Ya saya setuju dengan apa yang Anda katakan seluruhnya kecuali saya berfikir resikonya jauh lebih besar dari hanya sekedar hilangnya status Dollar sebagai mata uang utama dunia. Resiko sesungguhnya ketika Anda mengalami kegagalan mata uang adalah berujung pada (masalah) politis. Apabila Anda melihat masalah keruntuhan mata uang, maka akan lebih sering menuju era Diktator dan Totalitarian. Dan saya hanya akan memberi 2 contoh saja ; Republik Weimar (di Jerman) pada tahun 1920 mengalami kegagalan mata uangnya Reichsmark, maka berujung pada kepemimpinan Fasis yang kita tahu bagaimana mereka bekerja.Tapi maksud saya apabila Anda melihat kejatuhan Perancis selama perode revolusi Perancis, Anda tahu itu berujung pada kekacauan dan Napoleon. Sekarang bila US Dollar jatuh, hal ini bukanlah pertama kalinya AS mengalami kejatuhan mata uang. Selama perang kemerdekaan, mata uang yang berlaku adalah Continental dan jatuh karena terlalu banyak dicetak. Politisi menghabiskan terlalu banyak uang ,tidak ada seorangpun yang mau meminjamkan uangnya ke pemerintah dan mereka mencetak uang dan melemparkannya ke pasar. Mereka namakan itu bill of credit pada sast itu, tapi kini itu kita namakan mata uang (kertas). Tapi karena Continental jatuh, ini menjadi alasan mengapa petani membentuk bergabung untuk membentuk satu kesatuan untuk membangun pasar bersama dengan satu mata uang. Seperti Eropa dengan Euronya. Dan uang tersebut adalah Silver Dollar, yang kemudian dilegalkan dalam undang-undang dan dilegalisasi ulang dalam bentuk the Coinage Act of 1792. Sistem tersebut kurang lebih berjalan baik. Ada beberapa masalah dalam perjalanannya, namun kurang lebih berjalan baik hingga tahun 1971, ketika sisa-sisa logam mulia (emas) ditendang keluar dari sistem moneter. Dan apa yang emas lakukan sesungguhnya merupakan bentuk pengawasan eksternal dalam pola belanja negara yang disahkan kongres (artinya pencetakan Dollar mesti sesuai dengan cadangan emas yang dimiliki AS pada kurs $35 setara dengan 1 troy ounce emas). Dan tanpa pengawasan eksternal itu, maka Anda masuk dalam kubangan masalah. Kembali ke masalah politik ; Ketika Anda mengalami kegagalan mata uang, Anda dapat menuju arah yang benar atau arah yang salah. Jerman (Rep.Weimar) menuju arah yang salah. AS setelah kegagalan Continental menuju arah yang benar. Dan saya berharap setelah kegagalan Dollar kali ini kita kembali dalam sejarah dengan kembali ke sistem moneter berbasis emas dan kembali di trek yang benar.