www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Tuesday, March 1, 2011

Ibnu Khaldun antara Emas dan Produktivitas

Ibnu khaldun menulis dalam Muqaddimah...."Dan Tuhan telah menjadikan dua macam logam yang berharga emas dan perak, yang dapat digunakan sebagai ukuran nilai semua barang-barang dagangan. Juga emas dan perak itu umumnya digunakan orang sebagai barang simpanan atau harta kekayaan. Sebab sekalipun barang-barang lain kadang-kadang juga ditimbun, tetapi itu adalah juga dengan tujuan mendapatkan (uang) emas dan perak. Sebab barang-barang lain dagangan tunduk atau takluk kepada kegoncangan pasar, sedang emas dan perak kebal terhadap kegoncangan itu....(jilid dua, halaman 274.)
Dalam berbagai peristiwa di dunia kita memang temukan betapa emas tahan tehadap berbagai goncangan pasar. Dalam skala internasional misalnya ketika sistem Bretton Woods (Penjaminan Dollar dengan Emas) dibubarkan pada tahun 1971 atau dikenal dengan Nixon Shock, harga emas melonjak dari $35 per troy ounce menjadi $850 per troy ounce Di negeri kita ketika Krismon 98 harga emas melonjak hingga Rp 149.000/gram, padahal sebelumnya tahun 1997 hanya Rp 25.000/gram.
Selanjutnya Ibnu Khaldun menulis....Kemudian ketahuilah bahwa kekayaan semacam emas, perak, batu-batu permata dan barang-barang lain (yang dibikin dari bahan-bahan itu) hanyalah logam barang-barang tambang dan barang-barang produksi yang mempunyai nilai tukar, seperti besi, tembaga, timah hitam serta logam yang lain dan barang tambang. Maka masyarakatlah, yang berbuat dengan perantara kerja manusia, yang membawa barang-barang itu ke depan dan menambah atau mengurangi jumlahnya. Jumlah yang ada di tangan manusia itu beredar dan berpindah dari satu keturunan kepada keturunan berikutnya. Dan mungkin juga beredar dari suatu tempat ke tempat lain dan dari suatu negeri ke negeri lain menurut harga yang dibayar untuk itu dan menurut(kebutuhan) masyarakat yang bermacam-macam akan barang-barang logam dan tambang yang berharga itu. Maka apabila kekayaan semacam itu berkurang di Afrika Utara maka ia tidak berkurang di Eropa atau di negeri bangsa Slavs(bangsa Indo Eropa yang tinggal di Eropa Tengah dan Timur); dan apabila kurang di Mesir atau Siria, maka tidak di kurang di India atau Tiongkok. Sebab usaha masyarakatlah, dalam mencari untung dan mempergunakannya sebagai alat, yang menyebabkan bertambah atau berkurangnya jumlah peredaran logam-logam yang berharga itu.....(Jilid II halaman 285) Ini adalah buah analisa yang luar biasa dari Ibnu Khaldun
(1332-1406 M) tentang dasar-dasar perdagangan internasional yang amat relevan hingga kini. Bagaimana perpindahan kekayaan beredar dari suatu negara ke negara lain berdasarkan comparative dan competitive advantage. Kekayaan suatu negara akan berpindah dari negara yang mampu mengelola SDA dan SDMnya untuk memenuhi kebutuhan negara lain. Atau kekayaan akan berpindah dari negara yang produktivitasnya tinggi kepada negara yang lemah atau dari negeri yang produktif kepada negara yang konsumtif. Jadi apabila ada suatu negara yang mulai dari peniti hingga kedelai, dari garam hingga ayam, komputer hingga pesawat komuter mesti impor maka kita hidup di negara yang terus mentansfer kekayaan ke negara lain.
wallahu 'alam

No comments: