www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Monday, January 30, 2012

Tamu Tak Diundang

Berikut kami sajikan salah satu tulisan dari Murray Polliit seorang pakar keuangan dalam investasi logam mulia asal Kanada yang juga pendiri Polliit & Co.Inc. Polliit meninggal tanggal 5 Februari 2012 lalu dalam usia 71 tahun.

Ketika kami menulis artikel sebulan lalu, kami tidak pernah membayangkan harga emas akan jatuh sedemekian rupa pada pekan terakhir 2011. Sekali lagi fase penurunan harga emas sedang terjadi, dan yang lebih penting lagi, pasar sedang di "bersihkan". Pada pekan-pekan terakhir ini harga sedang terguncang, menyiapkan panggung, dan akhirnya, bersiap-siap untuk undakan kenaikan harga yang sesungguhnya (seperti mulai terjadi pada akhir pekan kemarin). Kami juga menduga bahwa suplay emas dunia akan memasuki periode penurunan jangka panjang, sebuah pendapat yang bisa saja ditentang oleh sebagian pembaca yang keberatan. Kami melihatnya demikian karena ini memang bisnis yang pasti akan habis (karena emas adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak, batu bara dll). Di hampir seluruh area cadangan dan tingkat bijih emas mengalami penurunan selama hampri 50 tahun terakhir ini. Berapapun harganya bila tidak ada bijih emas, maka tidak ada produksi. Ada 3 alasan utama suplay barang tambang (khususnya emas) akan mulai mengalami penurunan, tetapi kondisi suplay bijih emas adalah salah satu alasan utama sbb :
1) Ironisnya kebijakan moneter terhadap emas yang tidak konsisten yang membuat pesimis para pengusaha tambang. Dalam rangka menjaga mitos bahwa Dollar dan Euro (don't laugh) lebih baik dari emas, bank sentral negara-negara telah menjual emas baik terang-terangan atau diam-diam untuk menekan harga (sehingga harga emas undervalued) . Mereka menjual emas dalam jumlah besar lebih dari 500 juta ounces (1 ounce sekitar 31 gr) selama 50 tahun terakhir. The Gold Pool,yang beroperasi sejak tahun 1960 oleh bank-bank sentral barat untuk menjaga harga emas tetap US$35, telah amat merusak industri tambang emas karena kebijakan bank sentral tersebut mematok harga pada tingkat sub-ekonomis selama 10 tahun lebih dalam pasar bebas. Mereka dapat bertahan dalam masa itu dengan menurunkan kadar nilai emasnya. Ketika Gold Pool menyerah karena tidak mampu lagi menjaga harga emas tetap di angka US$35 /ounce dan harga emas melejit (mengalami kenaikan signifikan lebih 15 kali) hampir tidak pernah lagi berdiri tambang baru karena :
a). Industri telah gulung tikar (suplay emas jatuh pada 1970) dan
b).Industri tidak dapat diselamatkan lagi akibat ancaman dari IMF untuk menghentikan tambang, pelelangan emas oleh IMF, pelelangan emas oleh Depkeu AS, propaganda yang konstan tentang demonetisasi (menghentikan standar moneter berbasis emas), dan tentu saja dekade ini diakhiri dengan guyuran hujan kredit dari Paul Volker( Ketua Dewan Penasihat Perbaikan Ekonomi AS Februari 2009-Januari 2011).
Produksi Underground Gold (UG) (penambangan emas metode ekstraktif dengan cara membuat terowongan ke dalam bumi), berdasarkan catatan sekitar 80% dari suplay emas pada saat itu, dan mencapai puncaknya pada dekade tersebut dan tidak pernah kembali bangkit.
Era 1980-an dan 1990-an kita melihat perubahan besar dalam indstri emas. Rekor baru harga emas pada harag US$300/ounce, tidak cukup untuk menghidupkan kembali industri Underground Gold, namun cukup untuk merangsang pembangunan open pit mines (metode penambangan dimana barang tambang yang bernilai berada dekat dibawah permukaan bumi), sehingga tidak perlu penggalian dalam sebagaimana UG, terutama karena kehadiran alat penambangan baru yang dapat meningkatkan efisiensi dengan tajam. Open pit mines teknologinya lebih dekat kepada proyek teknik sipil dibanding proyek penambangan. Bagaimanapun juga, banyak open pit mines yang dibangun tepat di atas atau dekat lahan bekas penambangan UG yang telah lama, operasi di atas endapan sungai atau bekas laham garimpero mining atau penambangan rakyat sporadis akibat demam emas.

Apakah Anda ingat Bulolo Gold Dredging (penambangan emas di dasar sungai Bulolo Papua New Guinea) atau Cripple Creek (penambangan emas di dasar sungai yang terletak di Virginia AS)? Dalam 20 tahun terakhir mulai 1980 hingga 2000 produksi industri emas dari open pit mines (dan cadangannya) mulai naik (kurang lebih 2 kali lipatnya) sementara produksi UG mulai merosot. Produksi emas secara keseluruhan mencapai puncaknya pada tahun 2000, yaitu hampir 2 kali lipat dari produksi tahun 1980. Tetapi produksi emas mulai mendatar pada dekade ini dan menampakkan tren menurun, meskipun harga sudah lebih tinggi. Industri tentu saja mengamati terus menerus cadangan ini. Hari ini produksi UG hanya mencatat 15% saja suplay emas dengan sisanya berasal dari open pits mine. Tetapi semakin dalam penggalian tambang dan rasio limbah-bijih emas semakin besar tiap pekan. Sepuluh banding satu rasio limbah terhadap bijih emas adalah hal yang tidak biasa. Kebanyakan pits telah melewati masa terbaiknya dan akan bermasalah pada beberapa tahun dibanding beberapa dekade belakangan. Karena kita belum menemukan banyak lahan tambang baru dalam rentang jauh ke depan yang membawa kita pada titik inflection point (kondisi yang berubah akibat perubahan kebijakan, pasar, atau produksi dalam industri). Kebanyakan pendatang baru di Toronto Exchange (Bursa saham di Kanada yang memuat perusahaan tambang, minyak, dan gas unggulan) adalah wajah lama dengan "busana" baru. The Prospectors and Developers Convention di Toronto yang menseleksi ratusan prospectors (upaya pencarian logam mulia dan barang tambang lainnya) dan lusinan operasi penambangan dari perusahaan seperti Noranda, Kerr, Falconbridge, Phelps Dodge, Dome and Treck kini hanya segelintir dari (hanya sedikit saja yang tersisa) dan ribuan slick promoters.Ribuan perusahaan bermimpi menjadi besar dengan melakukan akuisisi daripada melakukan eksplorasi di luar negeri (pendekatan seorang MBA daripada Insinyur). Setelah 50 tahun status Bank Sentral sebagai net selling adalah hal yang sudah berlalu, bank sentral kini murni menjadi net buying . Emas saat ini mengalami tren kenaikan harga namun tidak cukup suplay.

2)Biaya produksi adalah faktor ke dua yang menghalangi masa depan produksi. Untuk meningkatkan cadangan emas maka industri harus, sekali lagi mencari di kedalaman permukaan bumi. Ini bukan hal yang mudah. Adalah benar beberapa open pit mines memiliki lahan tambang yang masih dapat dieksplor lebih dalam lagi, dan beberapa sedang dibangun sebagai tambang bawah tanah.Tetapi produksi emas akan menjadi lebih rendah dan biaya menjadi terlalu tinggi. Bahkan apabila sejumlah besar cadangan emas segar yang baru ditemukan suplay emas tampaknya tetap akan menurun karena faktor biaya (yang mahal). Di atas persyaratan normal dari sebuah pembukaan tambang seperti insinyur, geoglog,dan surveyor, tambang UG membutuhkan seperangkat jenis keahlian : raise miners (pekerja yang melakukan penggalian tambang) , drift miners (transportasi tambang yang bersifat horisontal), longhole miners (tenaga pengeboran permukaan bumi sedalam 3 meter), shrinkage miners (tenaga tambang yang membangun ruang besar dalam penambangan di dalam permukaan bumi), shaft sinkers (tenaga tambang yang membangun sistem transportasi pendukung di dalam tambang), pakar ventilasi tambang, peralatan mekanik (mesin bor senilai US$1 juta bermesin diesel plus mekanis, elektris, hidrolik, dan sisten tekanan udara), pakar mekanika batu, pakar peledakan (kesalahan peledakan musim semi lalu berujung pada kemungkinan penutupan tambang di Val-d’Or-sebuah kota di Quebec Kanada, yang artinya bukit emas), pengetahuan proses penyemenan, pemompaan, pemampatan material, dan bila tambang itu dalam, membutuhkan pengetahuan tentang aktivitas gempa. Penambangan juga membutuhkan pengacara, akuntan dan pekerja sektor publik, dan pebisnis tambang. Membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun bisnis tambang UG (UnderGround).Dan mesti butuh banyak biaya. Siapa saja yang percaya bahwa biaya produksi yang ditanggung banyak perusahaan tambang masa kini mungkin akan percaya dengan hasil yang seimbang dengan biaya produksinya, tetapi biaya masa depan akan semakin kecil dibanding hari ini. Dan ada pula biaya modal, pengeboran dan pembangunan tambang pasca eksplorasi, dan hal-hal yang sejenis itu.Di masa awal, kebanyakan tambang UG dibangun dengan mendirikan perusahaan tambang, tetapi saat ini pemain besar tidak memperdulikan hal ini dan ini pelajaran bagi pemain kecil. Ketika mereka mudah mendapatkan uang, biaya produksi tidak lagi menjadi kendala besar bagi para pengusaha, tetapi kenyataannya ketika return invetasi lebih kecil dibanding modal, maka akan muncul masalah keuangan. Biaya modal untuk meningkatkan produksi emas, atau bahkan untuk menjaganya pada tingkat yang sama, bermakna disinsentive bagi industri.

3)Faktor negatif ke tiga bagi masa depan produksi emas adalah geopolitik, pajak, dan regulasi. Amerika Selatan dan Afrika Barat saat ini sedang dan tetap menjadi area yang paling menjanjikan untuk mencari dan memproduksi emas. Bagaimanapun pajak terus merambat naik di beberapa negara dan menyebar di negara lain. Revolusi di Afrika Barat juga menimbulkan kekhawatiran bagi investor. Rumania telah menaikkan pajak, bahkan sebelum tambang didirikan. Kanada tidak terlalu banyak "bermain" dengan pajak pendapatan, tetapi pajak penghasilan pegawai kini hampir 30%. Itu adalah saham perusahaan, yang tentunya pegawai terkena imbas pula. Industri tambang di Afrika Selatan, salah satu tambang terbesar di dunia, mempunyai masalah yang sudah bertahun-tahun mengenai pendirian tambang ilegal di wilayah legal (perusahaan tambang yang telah berizin). Jadi kami tetap pada pendapat bahwa tahun 2012 kita akan melihat awal dari penurunan jangka panjang suplay emas. Kami juga memprediksi, pada akhirnya krisis Euro akan mencapai puncaknya. Meskipun kita akan mendengar hal klise dari para "ahli pidato" yang sama di (World Economic Forum) Davos , ayam akan kembali pulang ke sarangnya. Dan emas (kembali) menjadi tamu yang tak diundang.

Murray H. Pollitt, P. Eng. Toronto, Ontario
murrayp@pollitt.com January 18, 2012
http://www.gata.org/files/MurrayPollitt-01-18-2012.pdf

No comments: