www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Sunday, September 30, 2012

Qatar Khawatir dengan Turunnya Nilai Dollar dan Euro


Negara kaya Qatar, sebuah negara yang memiliki investasi besar di AS dan Eropa khawatir terhadap kebijakan yang dijalankan negara-negara di dua kawasan tersebut untuk merangsang ekonomi yang justru dapat menurunkan daya beli Dollar dan Euro " kata PM Qatar.

"Yang kami butuhkan saat ini adalah sebuah paket kebijakan strategis untuk memecahkan masalah ini." ujar Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani, yang juga menjabat sebagai kepala Qatar Investment Authority (QIA), kepada  jurnalis finansial  CNBC dalam siaran pada hari Jumat lalu (28/09).

Bulan ini The Fed (Bank Sentral AS) mengumumkan kebijakan pembelian massif mortgage-backed securities sebagai upaya mendorong lapangan kerja, tetapi pemerintah AS sejauh ini gagal dalam meyakinkan pasar finansial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Bank Sentral Eropa (ECB) juga akan melakukan pembelian surat utang untuk melindungi ekonomi mereka dari krisis utang di zona Eropa, namun negara seperti Yunani dan Spanyol telah gagal dalam menjadwal ulang utang mereka kepada investor.

Sheikh Hamad mengatakan bahwa bank sentral punya wewenang untuk mencegah krisis memburuk, tetapi dia menambahkan  "With more printing money, without having a strategy, I believe the value of the money will go down very soon."(Dengan mencetak uang lebih banyak tanpa sebuah strategi yang tepat; saya pikir daya belinya akan segera turun.")

Dia memang tidak menjelaskan secara detail kebijakan apa yang semestisnya diambil negara-negara barat, tetapi risiko volatility pasar yang saat ini sedang terjadi membuat investor Qatar lebih berhati-hati.

Jumlah investasi Qatar di AS dan Eropa memang lumayan besar, sekitar US$100 miliar. Negara kaya Timur Tengah sejauh ini telah membeli US$ 5 Miliar atau US$6 Miliar Dollar real estate dalam 4 hingga 5 bulan terakhir.

Apa yang disampaikan PM Qatar di awal adalah sebuah sinyal bahwa mereka akan memindahkan asetnya di AS dan Eropa ke kawasan lain seperti Asia, dan negara muslim seperti Indonesia bisa jadi salah satunya.

http://www.reuters.com/article/2012/09/29/us-qatar-investment-idUSBRE88S0ED20120929

Friday, September 28, 2012

Deutsche Bank Analysts : Gold Is Money

Dalam ekonomi terkenal dua istilah klasifikasi mata uang yaitu Good Money dan Bad Money. Good Money diwakili oleh emas sedangkan Bad Money adalah uang kertas. Dalam prilaku ekonomi sebuah negara, kedua mata uang ini akan saling mengalahkan satu sama lain. Apabila Bad Money menjadi alat tukar resmi yang bersirkulasi (beredar di tengah masyarakat)  maka dia akan mendorong keluar Good Money sehingga hanya tersimpan dalam bentuk cadangan aset baik individu maupun negara. Itulah yang terjadi di zona Eropa ketika aset emas dan setara emas menumpuk di bank sentral, berbeda dengan uang kertas yang banyak beredar di pasar sebagaimana terlihat pada poin satu pada gambar di atas.

Sekarang bagaimana komposisi cadangan emas dan uang kertas dalam bank sentral negara-negara Eropa. Dalam periode 1999-2011 ternyata komposisi cadangan devisa bank-bank sentral Eropa dalam bentuk emas (garis biru) tumbuh mengungguli Euro (garis merah). Bahkan pada 2011 komposisinya menjadi 62% cadangan emas dan 38% cadangan Euro. Artinya ini sebuah sinyal bahwa mereka lebih menghargai emas sebagai cadangan devisa dibanding mata uang resminya sendiri.

 Maka tidak heran ketika Analis dari Deutsche Bank Daniel Brebner dan Xiao Fu dalam laporannya (18/9) menyatakan bahwa ketika harga emas dunia menembus US$ 2.000/oz maka "emas bukan lagi semata-semata komoditas". Dengan kata lain emas sudah beralih fungsi menjadi mata uang.

sumber :
http://fofoa.blogspot.com/2012/09/deutsche-bank-explains-why-we-hoard-gold.html



Thursday, September 27, 2012

Gold Still Going Up

Pierre Lassonde mantan Presiden Newmont Mining dan Direktur Worl Gold Council menyatakan dalam wawancara dengan King World News (KWN) Rabu lalu (26/9) bahwa  "When you talk about the worldwide slowdown, the central banks are worried about a depression, and that’s why they are printing all of that money" ("Bila Anda bicara mengenai melemahnya (ekonomi) dunia, bank sentral sedang khawatir terjadi depresi, maka itulah alasan mengapa mereka mencetak uang banyak-banyak."

Dia juga menambahkan salah satu yang tetap menjaga harga emas tidak jatuh ke level US$1.500 selama periode musim panas kemarin (di AS khususnya) adalah Bank Sentral. Mereka pada bulan Juni dan Juli membeli hampir 150 ton emas, sehingga harga emas tidak jatuh ke level US$1.500, bahkan  saat ini stabil di angka US$1.700. Pada saat yang sama Bank Sentral (the Fed khususnya) melakukan pencetakan uang melalui program QE jilid 3 tanggal 14 September  lalu. Demikian juga bank sentral Jepang mengikuti kebijakan QE 3 yang dilakukan AS, dan seluruh Bank Sentral dunia melakukan pencetakan uang. Situasi ekonomi dunia ini dilengkapi dengan kejatuhan Eropa dalam resesi.

Maka karena menumpuknya suplay uang dunia,  harga emas berada dalam tekanan naik, dan Lassonde memprediksi akan menembus angka psikologis US$ 2.000 dalam 6 hingga 12 bulan mendatang.

sumber :

Wednesday, September 26, 2012

How The Bank Industry Work


Berikut saya tampilkan dialog satire dalam sebuah program TV antara Julia Sanders dan Thomas LLoyd seorang investment banker dari ABC Wealth Management mengenai bagaimana industri perbankan bekerja sbb :

JULIA: Selamat datang di tonight's show. Saya Julia Sanders.Bersama kita ada Mr. Thomas Lloyd.Senang bersama Anda malam ini.

LLOYD: Terima kasih Julia. Saya senang berada disini hari ini.

JULIA: OK. So, sebagai seoarang investment banker di ABC Wealth Management Anda pasti sangat familiar dengan dunia pasar finansial .

LLOYD: Ya, sangat...tentu.

JULIA: Bagaimana kondisinya hari ini? 
LLOYD: Well,ada sejumlah besar sorotan internasional terhadap perbankan, tetapi akan ada seleksi alami. Ini yang sedang pasar lakukan yang kita sebut dengan volatility.

 JULIA:Bisakah Anda jelaskan bagaiman industri perbankan bekerja?  

LLOYD: Tentu, misalkan saya adalah bank. Saya menghasilkan uang dengan cara meminjamkannya kepada orang lain.

JULIA: Ya. Orang menyimpan uang kepada Anda dengan tingkat bunga yang lebih rendah daripada tingkat bunga pinjaman yang Anda pinjamkan kepada orang lain.

LLOYD: Well, tentu.Tetapi itu bukan hal yang benar-benar menguntungkan bagi bank.

JULIA: Maksud Anda?

LLOYD: Benar bahwa saya meminjamkan kembali uang yang disimpan nasabah, tetapi ini lebih dari itu. Saya meminjamkan sejumlah uang yang lebih banyak dari yang seharusnya ada di brankas.

JULIA: Lho kok bisa? Bukankah ini penipuan?

LLOYD:Tidak, tidak, tidak. Ini dikenal dengan nama fractional reserve banking, dan ini benar-benar legal.  

JULIA: Tetapi Mr. Lloyd, bagaimana Anda meminjamkan uang lebih banyak dari yang Anda punya.

LLOYD: Dengan cara menciptakannya. Mari berasumsi bahwa Anda mengajukan pinjaman untuk membeli rumah kepada saya (bank). Ketika Anda menandatangani akad mortgage (kredit dengan jaminan property), uang itu diciptakan di bank dan kemudian diback-up dengan kewajiban anda untuk melakukan cicilan. Dan saya sudah berhasil (menciptakan uang), Anda juga harus membayar biaya asuransi sekiranya akad ini batal.   

JULIA: So, Mr. Lloyd. Apa yang Anda ingin sampaikan pada saya adalah uang yang saya dapat dari  Anda tidak benar-benar ada hingga saya menandatangani akad mortgage?

LLOYD: Tepat! Luar biasa bukan? lihat, inilah yang menyebabkan bubble ekonomi. Dan selagi Anda membayar cicilan mortgage, saya dapat menggunakannya untuk meminjamkan uang lebih banyak lagi.

JULIA: Dan kepada siapa Anda meminjamkan uang tambahan ini.

LLOYD:Tentu saja kepada orang yang membutuhkan kredit!Anda lihat, sebagaimana yang barusan saya jelaskan, uang menciptakan uang berikutnya, lebih banyak. Jadi kita tumbuh dan membuatnya mengembang, mengembang sepanjang waktu. Kita perlu untuk meminjamkan, sehingga orang dapat terus membeli.

JULIA:Tetapi tidakkah seharusnya orang membeli apa yang mereka mampu saja?

LLOYD: Tidak, Julia, kamu tidak perlu membeli produk yang kamu mampu bayar saja. Yang kamu butuhkan adalah mampu membayar bunga dari uang yang kamu pinjam untuk membeli sesuatu.

JULIA:Apakah orang benar-benar perlu untuk membeli barang-barang ini?

LLOYD: Well,mereka biasanya percaya mereka perlu, dan dan apa hak kita melarang mereka membelinya. Orang memandang suatu barang sebagai sesuatu yang mereka butuhkan, benar-benar butuh dan sangat menarik. Anda lihat ini seperti membangun ekonomi yang lebih kuat. Tanpa ekonomi Anda tidak dapat memperoleh pekerjaan dan tidak dapat membeli barang yang Anda inginkan.  

JULIA: Maksud Anda (tanpa ekonomi) saya tidak dapat membayar bunga dari barang yang saya beli dengan kredit.

LLOYD:Jangan terlalu sinis Julia, untuk membangun dunia yang lebih baik kita mesti menginvestasikannya kembali dalam ekonomi.

JULIA: Jadi apa masalah dalam pasar property kita saat ini?

LLOYD: Well,ini hanya kesalahan kecil saja. Lihat, kita meminjamkan uang kepada orang yang tidak mampu untuk mengembalikannya kembali.

JULIA:Kenapa kita mesti meminjamkan uang kepada orang yang tidak mampu untuk mengembalikannya?

LLOYD: Sederhana saja karena orang yang mampu mengembalikannya kembali, tentu mereka punya uang dan tidak membutuhkan pinjaman.

JULIA: Jadi uang dipinjamkan hanya kepada orang yang tidak mampu mengembalikannya?

LLOYD: Secara umum iya, tetapi itu bukan masalah karena basisnya adalah property. Dan kita semua tahu, property selalu naik harganya sepanjang waktu.

JULIA: Kecuali harganya turun.

LLOYD: Well ya, kecuali seperti yang anda tekankan, harganya turun. Tapi itu jarang terjadi.

JULIA:Jika harga property turun, maka pihak yang meminjamkan akan kehilangan uangnya bukan?

LLOYD: Tidak, jika mereka masih menahan atau memegang akad pinjaman tadi.

 JULIA:Mau diapakan akad pinjaman itu?

LLOYD: Ya...mereka akan menjualnya lagi..

JULIA: Menjualnya kepada siapa?Bagaimana Anda menjual pinjaman yang sesungguhnya tidak ada nilainya?

LLOYD: Mudah saja, bila mereka mampu memasarkannya dan mempresentasikannya dengan baik. Menggunakan proposal yang menarik, mampu meyakinkan dalam setiap lembarannya. Fund Managers akan suka hal seperti ini.

 JULIA: Bukankah ini cuma sampah.

LLOYD: Well, tidak Julia.Proposal itu akan dibuat semenarik mungkin dan akan diberi nama yang bagus-bagus- seperti  Collateralized Debt Obligation, atau Mortgage Backed Securities, atau Structured Investment Vehicle.

JULIA: Tapi itu kan tidak merubah apapun.

LLOYD:Yang terjadi sebaliknya! Julia, bila saya melakukan persentasi dengan sebuah proposal dan mengatakan kepada Anda bahwa pinjaman ini tidak akan pernah terlunasi , apakah Anda akan membelinya?  

JULIA: Tentu tidak!

LLOYD: Tepat!

JULIA: Tepat apa Mr. Lloyd? Tidakkah setiap orang yang mengambil akad ini akan kehilangan uangnya?

LLOYD: Seperti siapa?

JULIA: Seperti fund managers ini contohnya.

LLOYD:Tidak, justru mereka menciptakan uang Julia.

JULIA:Tunggu sebentar! Maaf. Apa yang tidak saya mengerti!

LLOYD: Itulah tugas mereka Julia. Mereka dibayar untuk membeli sesuatu.Mereka tidak akan mendapat uang,bila mereka tidak membeli sesuatu.

JULIA: Tetapi mereka membeli sampah!

LLOYD: Mereka adalah fund managers. Uang terus akan terus berputar, selagi mereka tetap membeli.

JULIA: Dan uang ini datang darimana sebenarnya?

LLOYD: Well dari investor swasta, dana pensiun dan  trust funds tentu saja.

JULIA: Mengapa orang menempatkan uangnya pada sesuatu yang berbasis pada pinjaman yang tidak pernah bisa dilunasi?

LLOYD: Julia, orang yang tidak tahu apa yang mereka butuhkan, akan membeli apa saja, terutama bila dikemas dengan nama-nama yang menarik seperti, "High-Grade Structured Credit Strategies Enhanced Leverage Master Fund", itu terdengar bagus bukan?

JULIA: Well, saya kira demikian.

LLOYD: Dan orang yang ingin menginvestasikan uangnya akan mencari produk yang amat menarik . Khususnya ketika duduk di kursi yang empuk, menyimak persentasi dengan brosur yang berkilau oleh seorang sales representative yang berpakaian  menarik.

JULIA: Well,kadang sesuatu tidak menggambarkan yang sebenarnya.

LLOYD: Ini amat menarik. Lihat kata-kata berikut ini high-grade. ini  master fund –tentu saja kedengaran bagus bukan? ini terstruktur dan dan memberi hasil yang terus meningkat.Siapa yang tidak ingin membeli investasi yang bergitu memukau.

JULIA: Mengapa Anda berbicara mengenai jenis investasi ini?

LLOYD: Karena, investai ini adalah salah satu dari dua investasi yang paling merugikan yang membawa Bear Stearns bangkrut pada 2008 lalu. Sebelum jatuh perusahaan ini mendapat pujian sebagai salah satu perusahaan paling membanggakan di AS.  

JULIA: Mengerikan !

LLOYD: Yang lebih mengerikan Julia! Banyak orang kehilangan dana pensiunnya. Tapi untungnya kejadian ini boleh dikatakan jarang terjadi.

JULIA: Mr. Lloyd, Anda belum banyak meyakinkan saya mengenai sistem perbankan. LLOYD:Saya jamin Anda  Julia, sektot perbankan benar-benar aman

JULIA: Kecuali, bila bergerak ke arah yang salah.Except when things go wrong.

LLOYD: Bila bergerak ke arah yang salah, kita semya akan terjebak pada pusaran air finansial. Tapi cobalah fokus ke jangka panjang Julia.

JULIA:Kita akan kembali setelah pesan-pesan berikut ini.

Diinspirasi dari comedic genius of John Clarke & Bryan Dawe from A Current Affair and John Bird & John Fortune dari The Last Laugh.
_____

Thursday, September 20, 2012

Emas dan Uang Kertas : Supply Side

Salah satu perbedaan mendasar antara uang kertas dan uang emas adalah cara memproduksinya. Uang kertas dapat diproduksi dengan mudah dan murah. Biaya cetak 1 US Dollar misalnya hanya setara 0.04 Dollar atau 4 sen saja. Bahkan bisa menjadi nol, bila dimunculkan dari awang-awang dalam catatan elekronik binary digit di komputer. Sedangkan untuk memproduksi emas membutuhkan rangkaian yang panjang mulai dari eksplorasi hingga ekstraksi. Seluruh rangkaian itu menggunakan teknologi dengan biaya tinggi. Dan tentu saja emas ini jumlahnya terbatas, tidak seperti uang kertas yang asalnya dari pohon (jadi produksi uang kertas tidak ramah lingkungan karena harus mengorbankan hutan untuk mencetak uang).

Dari grafik di atas terlihat jelas perbandingan antara True Money Supply (TMS) atau emas dengan suplay uang di Amerika. Supply emas per tahun hanya naik 1-2% dari total cadangan emas dunia, sedangkan supply US Dollar menurut laporan Federal Reserve per 17 November 2011 sejumlah  $2,150,000,000,000, naik 28% dalam 2 tahun terakhir, sedangkan M2 (supply uang dalam pengertian yang lebih luas) naik dari  $8.48 trillion menjadi $9.61 trillion dari November 2009 hingga Oktober 2011 naik 12.9% dalam 2 tahun terakhir. 

Kenaikan sisi supply ini juga dipicu dengan kebijakan pencetakan uang secara massif melalui program Quantitative Easing (QE) oleh Federal Reserve pada tahun 2008 (QE 1), 2010 (QE 2), dan 2012 (QE 3). Maka seiring kebijakan tersebut harga emas dunia mencapai level US$ 800-1.200 tahun 2008-2010, US$1.200-1.600 tahun 2010-2012, dan kemungkinan akan menembus batas psikologis US$ 2.000 sesuai prediksi para pakar emas pada periode 2012-2014 mendatang. Setelah QE 3 beberapa pekan lalu saat ini harga emas bertengger di posisi US$ 1.700, setelah sekian lama bertahan di posisi US$1.600. 

Maka selagi sisi supply uang kertas terus mengungguli supply emas, maka harga emas akan terus berlari meninggalkan daya beli uang kertas.

wallahu 'alam

sumber :
1.http://www.goldmoney.com/gold-research/felix-moreno-de-la-cova/golden-stability-versus-fiat-chaos-part-I.html
2.http://www.geraidinar.com/index.php/using-joomla/extensions/components/content-component/article-categories/83-gd-articles/investasi/1076-qe-infinity-dan-maknanya-bagi-kemakmuran-kita





Thursday, September 13, 2012

Breaking Story

Amerika Serikat saat ini sedang berada di ambang senja. Dalam berbagai bidang  ekonomi, politik dan militer mereka sedang menuju jurang kehinaan.  Dalam bidang ekonomi, krisis 2008 masih terus menyisakan kelesuan hingga kini, dan akan menyusul krisis babak baru tahun 2013 mendatang.Nilai Dollar akan kembali terjungkal, setelah setahun belakangan menguat sebagai imbas dari krisis Eropa, namun the real bomb belum lagi akan menyala. 

Dalam bidang politik posisi AS semakin terpojok menyusul kemarahan muslim di berbagai dunia saat ini sebagai efek dari film Anti-Islam (betapa gamblangnya judul tersebut!) yang diproduksi di AS dengan berbagai sponsor para pebisnis Yahudi dan didukung Terry Jones pendeta yang berazam untuk membakar Al Quran dengan sutradara Yahudi Sam Bacile.

Munculnya film ini merupakan bagian dari peringatan 11 September 2011 yang hingga kini menjadi momok pemerintahan AS di seluruh dunia. Kemarahan muslim di seluruh dunia adalah suatu hal yang sudah mereka prediksi dan bisa jadi mereka harapkan, sebagai test case pendahuluan dari grand design AS, Yahudi, dan Komunis internasional terhadap muslim dunia.

Semua ini mengarahkan konsentrasi konflik di wilayah Timur Tengah yang sedang bergejolak di Suriah , Palestina, Yaman, Irak dan juga di wilayah lain seperti Afghan, Somalia, dan Sudan. Dengan zionis Israel di tengah-tengah masjid Al Aqsha  Palestina sebagai sentral pergolakan.

Di bidang militer AS benar-benar kewalahan, perang Afghan telah membuat mereka mengalami kerugian yang besar. Sudah 2000 tentaranya tewas. Mereka tidak mengambil pelajaran bagaimana Uni Soviet kalah telak, yang berakhir dengan terpecahnya mereka menjadi banyak negara. Bahkan kekaisaran Inggris juga punahkarena kalah perang pada masa silam. Artinya tidak ada satupun negara atau kerajaan yang berhasil mengalahkan bangsa Afghan yang miskin dan sederhana. Saat terjadi perang Afghan dan Soviet pada periode 1979-1989, setiap hari Soviet mengalami kerugian 60-70 juta Dollar, kini AS telah menghabiskan 1,4 triliun untuk memerangi Irak dan Afghan pasca 9/11. 
Dan apa yang terjadi sekarang sesuai dengan prediksi pengatamat ahli Amerika yang berbicara di TV negerinya saat berlangsung perang antara Afghan dan Soviet " Bangsa Afghanistan akan menang melawan soviet, kemudian pengaruh Islam akan melanda Rusia, kemudian Eropa dan Amerika. Setelah itu Amerika, Rusia dan Eropa akan beraliansi menghadapinya."

Karena sejarah berulang maka ungkapan pengamat Amerika itu kini bisa kita ubah menjadi, "Bangsa Afghanistan akan menang melawan Amerika, kemudian pengaruh Islam akan melanda Amerika dan Eropa. Setelah itu Amerika, Eropa , dan Rusia akan beraliansi menghadapinya."

Itulah yang terjadi saat ini dengan film Anti-Islam sebagai selingannya.

wallahu 'alam

Tuesday, September 11, 2012

Qatar Ingin Jadi Pemilik Saham Mayoritas Shell




Negara Qatar ingin menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan minyak Royal Dutch Shell dengan menaikkan jumlah sahamnya menjadi 7 persen, lansir Reuters (9/9/2012).
Middle East Economic Survey (MEES) mengatakan bahwa pengelola investasi negara Qatar Investment Authority (QIA) berupaya meningkatkan sahamnya di Shell dari di bawah 3 persen menjadi 7 persen, atau melebihi kepemilikan Blackrock yang mencapai 5 persen. Shell menolak untuk mengomentari hal itu, lapor Reuters.

Pada bulan Mei, MEES melaporkan bahwa Qatar berusaha membeli 3-5 persen saham Shell. Shell mengkonfirmasi berita itu dengan mengatakan bahwa Qatar telah membeli sahamnya dalam jumlah besar.

Peraturan pasar saham di Inggris mengharuskan para pembeli lebih dari 3 persen saham perusahaan yang terdaftar dalam bursa harus membuka identitasnya. Dan Qatar belum mengungkapkan hal itu.
QIA menjadi pengelola investasi negara di kawasan Timur Tengah yang paling aktif saat ini. Tidak hanya mengandalkan investasi dalam negeri di bidang gas alam, Qatar membeli saham-saham produsen barang, konsumsi seperti perusahaan pembuat mobil Jerman Porsche, sampai perusahaan keuangan seperti bank Inggris Barclays.
Seorang pejabat senior QIA pada bulan April mengatakan, krisis finansial menghalangi lembaganya untuk berinvestasi di bidang komoditi. Dan ia memperkirakan akan terjadi kesenjangan antara permintaan dan penawaran pada tahun 2016-2017.

Selain membeli saham Shell, sebelumnya QIA telah membeli saham perusahaan minyak Prancis, Total, dan perusahaan Eropa, Energias de Portugal dan Iberdrola.
QIA juga membeli saham Xstrata sebanyak 12,3 persen, sehingga menghalangi perusahaan tambang yang terdaftar di bursa London itu melebur dengan Glencore.
Shell, perusahaan tambang minyak dan gas asal Belanda, mengoperasikan proyek gas alam bernilai milyaran dolar di Qatar.*

sumber : www.hidayatullah.com