www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Sunday, October 21, 2012

Tour De Keboen 2012


Jumat malam lalu (19/10) kami beserta sekitar 100 orang peserta berangkat dari Citra Grand Cibubur mengikuti Tour De Keboen yang diselenggarakan Gerai Dinar.  Tour ini singgah di Salatiga, Boyolali, dan Blitar untuk melihat dan mempelajari berbagai inovasi pertanian dan perkebunan yang digagas Gerai Dinar dan para mitranya.

Di Salatiga kami meninjau peternakan sapi yang pakan dan pupuknya sudah mandiri diolah dan diproduksi oleh kandang. Sehingga biaya pakan dan pupuknya amat murah. Pakan dan pupuknya bersifat organik menggunakan mikroba MA- 11. MA 11 adalah singkatan dari Microbachter Alfalfaa 11, komposisi ini ditemukan oleh Dr. Nugroho Widiasmadi pada tahun 2011, salah satu susunan komposisi tersebut terdapat microbakter  yang berinang dengan tanaman Alfaafa (medicago sativa) yang telah ditelitinya sejak tahun 2001. Kegunaan bakteri ini sebagai bahan untuk merombak semua jenis bahan organik (dekomposer) atau dikenal dengan proses fermenytasi.

Kemudian perjalanan berlanjut ke Boyolali meninjau kandang Domba yang juga menggunakan pakan dan pupuk organik yang dihasilkan oleh DR . Nugroho Widiasmadi. Di sana kami belajar bagaimana membuat pakan dan pupuk organik dengan campuran mikroba MA-11 yang menghasilan rantai produksi pakan dan pangan bahan bakunya dari ternak dan kemudian digunakan kembali  untuk kebutuhan ternak dengan campuran MA-11. Sehingga biaya pakan dan pangan bisa ditekan seminimal mungkin.

Di lokasi ini pula kami melihat bahan bakar bio etanol yang berbahan baku kayu umbi-umbian dan biji-bijian seperti singkong, tebu, aren, sagu, beras, ketan, jagung, cantel dsb. Apabila bioetanol ini dicampur dengan bensin premium dengan rasio tertentu dapat setara kualitasnya dengan pertamax.
Kemudian acara berlanjut ke lokasi ecowisata taman air Indonesia (Etasia) dimana di tempat ini selain bisa menikmati pemandian dan kolam renang yang berasal dari mata air alami. juga kita melihat proses pengeringan alfaafa (medicago sativa) dengan menggunakan mesin yang dibuat sendiri oleh DR. Nugroho. Oh ya Etasia ini ternyata juga dimiliki oleh DR Nugroho dan keluarga.

Selepas dari Etasia kami makan malam di Bounty Resto Organik yang dikelola secara terintegrasi dengan kegiatan hulunya meliputi peternakan dan pertanian organik yang telah kami kunjungi di awal tadi. Di tempat ini juga DR Nugroho dan Muhaimin Iqbal memaparkan program Kepemilikan Kebun Produktif (KKP) yang insya Allah dalam waktu dekat akan diluncurkan. Program KKP adalah program penawaran kepemilikan lahan kepada publik untuk kemudian dikelola dengan cara ditanami dengan tanaman – tanaman produktif dengan sistem bagi hasil. Untuk pegelolaannya dipandu oleh pakar manajeman perkebunan yang diketuai oleh Dadang Mohammad dari Calipha Land.

Keesokan harinya kami mengunjungi kebun Candisewu Baru di Blitar. Di kebun seluas 620 ha ini kami mempelajari pengelolaan kebun tanaman industri yang langsung dipandu oleh Dadang Mohammad selaku Dirut PT. Candisewu Baru dan PT. Calipha Land. Setelah itu acara dilanjutkan dengan dialog yang dipandu oleh Muhaimin Iqbal dan Dadang Mohammad. Turut pula dalam dialog ini perwakilan tiga bank syariah yang insya Allah akan mensupport program ini dalam pembiayaannya. 

Demikianlah rangkaian Tour De Keboen yang insya Allah akan terus berlanjut dengan program-program produktif lainnya.

No comments: