www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Tuesday, January 15, 2013

"I'm Under Fire" (1)

Berikut adalah wawancara dengan Jens Weidmann, Presiden  Deutsche Bundesbank (Bank Sentral Jerman) dengan  koran Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung, yang dipublikasikan pada tanggal 30 Desember 2012 lalu.Wawancara dilakukan oleh Rainer Hank dan Christian Siedenbiedel.
Mr Weidmann, apabila hari ini kita harus memilih, masuk dalam sistem mata uang bersama Euro atau tidak, bisa Anda membantu kami untuk menjawabnya?

Kembali di tahun 1963, Karl Blessing, salah satu pendahulu saya menekankan bahwa kesatuan moneter mesti berada dalam kesatuan politik. Ketika sistem mata uang bersama  diperkenalkan pada tahun 1990-an, Bank Sentral Jerman menyikapinya dengan hati-hati, setidaknya seperangkat peraturan yang jelas  mesti diperhatikan oleh seluruh negara anggota.

Jadi Anda memilih untuk menentang sistem mata uang Euro?

Ini bukan isu baru. Kini saatnya untuk memeperbaiki kerangka kerja dan melengkapinya dengan kesepakatan.

Krisis kini sudah berjalan 5 tahun. Krisis ini sudah mencapai titik jenuh dan mulai menyebar.

Ini telah menjadi sebuah ancaman. Yaitu, ketika pemangku kebijakan ingin krisis segera berakhir dan berharap bank sentral datang untuk memadamkan api.

Apakah krisis ini masih akan terus memburuk?

Kelihatannya krisis sedang melemah. Reformasi telah menunjukkan kemajuan. Namun bagaimanapun juga, akar masalah masih jauh dari penyelesaian secara menyeluruh.

Sedari awal, Anda secara konsisten menolak usulan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk membeli obligasi dari negara-negara Eropa yang terkena krisis. Sejak usulan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi untuk membeli obligasi itu, kalau perlu dalam jumlah yang besar, pasar obligasi dan pasar modal amat bergairah. Apakah Anda sedang membelot? 

Faktanya adalah seperti yang Anda ungkapkan, pasar modal bergairah setelah pengumuman Bank Sentral Eropa, hal itu tidak dapat dijadikan faktor tunggal. Apa yang dilakukan Bank Sental Eropa (ECB) adalah untuk melakukan redistribusi risiko kebangkrutan diantara negara-negara Eropa tanpa batas. Bagaimanapun, garis pemisah antara fiskal dan moneter adalah penting. Lebih lanjut pengumuman ECB itu adalah sejenis kebijakan asuransi yang dijamin oleh bank sentral-tetapi asuransi itu tidak membuat sistem menjadi lebih stabil.  

Menurut Anda, apa sih penyebab krisis ini?

Inti krisis ini ada di negara-negara pinggiran : Utang rumah tangga yang membengkak, utang pemerintah yang kelewat batas dan ketidakmampuan untuk bersaing, yang menimbulkan keraguan bahwa negara-negara ini tidak mampu mengelola beban utangnya sendiri.

Kalangan yang bersebrangan dengan Anda di  ECB mengatakan bahwa intensifikasi krisis terjadi karena ulah spekulan yang bertaruh bahwa negara-negara Eropa akan bangkrut.

Saya tidak tahu siapa yang membuat pernyataan itu. Spekulan bukan akar masalah. Investor sovereign bonds (Obligasi yang diterbitkan pemerintah suatu negara yang didenominasi dalam mata uang asing) adalah tipe investor yang menghindari risiko, investor konservativ seperti dana asuransi dan pensiun. Perhatian mereka adalah menyamaratakan antara masalah dan realitas. 

Tetapi bahaya negara zona Eropa yang besar seperti Spanyol akan menjadi bangkrut, merupakan hal yang tidak bisa dihindari bukan?

Saya yakin Spanyol akan menyelesaikan utangnya dan dapat melakukan reformasi ekonomi. Bagaimanapun, inti dari perjanjian Maastricht adalah negara zona mata uang Euro bertanggung jawab masing-masing pada masalah kebijakan fiskal dan disiplin pasarnya. Apabila kita menyeragamkan Eropa bangkrut, maka akan merusak insentif bagi negara-negara dengan fiskal yang baik.

Mario Draghi dapat meredam pasar dengan kata-katanya sendiri. Apakah ia telah menjadi tukang sihir, mirip dengan yang dilakukan mantan ketua Federal Reserve  Alan Greenspan?

Saya tidak yakin  Mario Draghi akan senang mendengar perbandingan ini. Dia secara konstan juga menekankan reformasi di negara-negara  dengan faktor yang menentukan dan kebijakan moneter bukanlah obat yang mujarab. 

Draghi mengatakan bahwa pembelian obligasi dijamin dengan mandat ECB. Anda menyikapi dengan pesimis. Bagaimana seseorang meyakinkan dia akan hal ini?

Debat tentang pembelian obligasi mengaburkan fakta bahwa saya setuju dengan  Mario Draghi dalam masalah secara keseluruhan. Bagaimanapun dalam masalah ini, saya khawatir dengan risiko kebijakan stabilitas dan bahaya mengaburkan batas-batas antara kebijakan moneter dan fiskal.  The Eurosystem tidak seharusnya menyeragamkan  sovereign solvency risks, yang lebih dekat kepada monetary financing of governments.

Konsep "monetary financing of governments" adalah kontroversial.

Saya percaya bahwa, kita sebagai bank sentral tidak seharusnya masuk ke wilayah yang mungkin dapat dinilai sebagai monetary financing of governments. Sekali orang mulai menyangka kita mencetak uang untuk menutupi defisit anggaran, maka kredibilitas kita sebagai penjaga stabilitas moneter akan hilang.

Bukankah  UU Pengadilan Jerman telah mengajukan permohonan kepada Mahkamah Eropa untuk meninjau ulang apakah ECB telah menjalankan tugas sesuai mandat?

Saya tidak ingin berspelukasi terhadap kasus ini mendahului Federal Constitutional Court. Saya lebih suka mengemukakan argumen ekonomi. Pertanyaan sejauh mana kebijakan moneter berperan adalah yang prioritas yang mesti dijawab.

bersambung...

No comments: