www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Sunday, February 24, 2013

Kriteria Gubernur

Pada hari ini di Jawa Barat insya Allah akan digelar pemilihan gubernur periode 2013-2018. Para kandidat dan timnya  sedang bersiap-siap menanti siapa yang akan  menduduki kursi tersebut. Lupakan dulu mengenai analis para pengamat baik yang lawas maupun dadakan. Juga lembaga-lembaga survey yang bersaing menunjukkan kecepatan perhitungan cepatnya.

Mari membahas apa yang tidak pernah dibahas para pengamat apalagi lembaga-lembaga survey. Yaitu kriteria kelayakan seorang gubernur. 

Dalam sejarah  pemerintahan Islam, jabatan gubernur adalah jabatan penting yang hanya diisi oleh orang-orang yang memang berkompeten. Metode pemilihannya pun beranekaragam dan menyenangkan. Rasulullah saw telah menetapkan kriteria umum bagi orang yang akan menjabat sebagai gubernur atau kepala daerah administratif.

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Samurah bin Jundub ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda " Wahai Abdurrahman bin Samurah  janganlah kamu meminta kekuasaan, sebab apabila kamu diberinya untuk menyelesaikan suatu urusan, maka kamu akan dituntut untuk menyelesaikannya. Dan apabila kamu diberi jabatan tanpa kamu minta, maka kamu akan ditolong karenanya." (HR Bukhari dan Muslim)

Karena itu, maka Rasulullah saw mempergunakan metode ini dalam memilih dan mengangkat pemimpin. Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, ia mengatakan, aku bertanya "Wahai Rasulullah, tidakkah engkau memperkerjakanku?" perawi melanjutkan ceritanya "Kemudian beliau menepuk kedua pundakku dengan tangannya seraya mengatakan" Wahai Abu Dzar engkau adalah orang yang lemah, dan jabatan itu adalah amanah. Dan pada hari kiamat, jabatan merupakan kesedihan dan penyesalan kecuali bagi orang yang mengambilnya dengan cara yang benar dan menjalankannya sesuai dengan amanah yang diterimanya."

Rasulullah saw adalah pemimpin umat Islam dan tentunya beliau saw mengetahui siapa yang mampu mengemban tugas penting ini dan siapa yang tidak mampu. Rasulullah saw merasa yakin bahwa Abu Dzar orang yang tidak berkompeten untuk menduduki jabatan ini. Sehingga beliau menyarankan kepadanya agar menghindarkan diri darinya karena khawatir dia akan menyia-nyiakannya atau tidak mempunyai kepedulian terhadapnya.

Kita juga mendapati bahwasanya Umar bin Khattab ra merumuskan beberapa kriteria bagi orang yang akan menduduki jabatan gubernur dengan mengatakan. Seseorang tidak layak menjadi seorang gubernur kecuali memiliki empat sifat. Yang apabila salah satunya tidak terpenuhi maka dia tidak layak untuk mendudukinya yaitu : Mampu mengumpulkan kekayaan dari pintu-pintu yang halal, menyalurkannya pada tempatnya, bersikap tegas tanpa kekejaman, dan lunak tanpa kelemahan.

Umar juga mengharuskan seorang gubernur memiliki rasa cinta dan kasih sayang serta kelemahlembutan. Sedangkan orang yang tidak memiliki sifat-sifat ini maka ia akan menanggalkan kepemimpinan darinya.

Pada suatu ketika Umar bin Khattab ra telah menginstruksikan untuk menunjuk seseorang yang telah diujinya menjadi gubernur dan beliau akan segera mengangkatnya secara resmi. Ketika sekretarisnya sedang mencatat instruksi Umar tersebut, tiba-tiba seorang anak kecil datang kepadanya. Kemudian anak tersebut duduk di pangkuan Umar dan Umar pun menimang-nimangnya. Lalu lelaki yang , menjadi kandidat gubernur tersebut mengatakan,"Wahai Amirul Mukminin, aku  memiliki sepuluh anak yang mirip dengannya, dan tidak ada seorangpun dari mereka yang berani mendekatiku." Mendengar cerita lelaki tersebut, Umar mengatakan " Lalu apa dosaku apabila Allah mencabut rasa cinta dan kasih sayang darimu." Sesungguhnya Allah menyayangi hamba-hambaNya yang penyayang. Kemudian umar mengatakan," Hapuslah tulisan tersebut. Karena sesunguhnya apabila ia  tidak memiliki  cinta dan kasih sayang terhadap putra-putrinya, lalu bagaimana dia menyayangi rakyatnya ."

Demikianlah sekelumit hadist nabi dan atsar sahabat mengenai kriteria gubernur pada zaman kekhalifahan Islam. Bagaimana dengan gubernur masa kini? Wallahu 'alam bishawab

ref : Prof Dr Raghib as-Sirjani Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia (2011) Pustaka Al Kautsar

No comments: