www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, April 10, 2013

The problem is not Cyprus, it’s the euro

Masalah sebenarnya bukanlah Cyprus, tapi mata uang Euro. Adalah sebuah hal yang menakjubkan ketika bail out 10 miliar Euro membuat dunia terpesona sekian lama. Tetapi kemudian, jumlah itu tidaklah mengejutkan, beberapa implikasi tersebut hanyalah angan-angan.

Ekonomi skala kecil seperti Cyprus dapat menghancurkan dirinya sendiri dengan mengerikan hanya dalam waktu seminggu.Tapi nasib Cyprus masih belum jelas ketika Troika mengumumkan tahap pertama bail out. Hasil akhir akan berbalik lebih buruk karena melihat krisis di zona Eropa sebelumnya dalam upaya menyelamatkan ekonomi. Dimana tidak ada jalur koordinasi antara pernyataan dan perencanaan utama, hasilnya adalah : mengenaskan.

Jadi apakah Cyprus telah melakukan kesalahan besar sehingga pantas menerima nasib yang mengerikan? Jawabannya tidak. Cyprus adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi, tingkat utang yang bagus dibanding negara-negara lain di zona Eropa. Cyprus telah membangun sektor keuangan yang kuat, sebagai negara yang mempunyai sedikit industri dan pertanian sebagai penggerak ekonomi.Cyprus adalah negara dengan kinerja bagus, dan memiliki SDM yang fasih berbahasa Inggris dan berasas hukum Inggris.Pada dasarnya bukanlah tempat yang buruk untuk berbisnis. Mereka menawarkan sesuatu yang lebih pada pasar.

Satu hal kesalahan mereka adalah para bankirnya menaruh kepercayaan yang berlebihan kepada para politisi negara zona Eropa bahwa mereka akan melunasi pinjaman dari Cyprus. Berinvestasi dalam obligasi Yunani adalah hal yang tidak biasa bagi negara seperti Cyprus dalam bentuk sovereign debt.

Informasi dari salah seorang petinggi di perbankan Cyprus, ada tekanan kuat secara politisi untuk membeli obligasi lokal.

Jadi letak kesalahan bukan pada sektor perbankan Cyprus, tetapi seluruh masalah dibangun dalam sebuah sistem bernama zona Eropa dengan dinamisasinya. Sebaliknya sedikit sekali investor asing yang menaruh dananya di negara ini.

Kini, masalah semakin membesar, melebihi apa yang kapitalis liberal sendiri bisa mentoleransi. Kini, oleh karenannya bayangan krisis bisa menghantam  Slovenia? Malta?  dan negara lainnya dengan masalah yang jauh lebih besar.

The Financial Times  telah memperingatkan kita bahwa Friedrich Hayek's pernah memberi peringatan tentang pengawasan kapital: Tidak ada suatu hal yang memberi efek langsung ke area privat selain  kontrol negara terhadap nilai valuta asingnya, dan setiap orang menanggapinya dengan penilaian  yang berbeda... (The Road to Serfdom, 1944).

Hanya ada sedikit batasan dalam apa yang orang dapat lakukan terhadap orang lain dalam interpretasi modern demokrasi.Versi umum mengatakan bahwa hanya mayoritaslah yang berhak membuat aturan, namun tidak ada perlindungan terhadap hak-hak yang merugikan - yang kita tahu berasal dari konstitusi Amerika.

Target paling umum adalah orang kaya, atau bahkan para pekerja yang menabung yang tidak terlibat sebagai penyebab krisis. Negara-negara makmur mulai kolaps akibat janji yang tidak tertunaikan, sistem yang rapuh, dan jumlah penduduk yang sedikit. Adalah mudah untuk meyakinkan 50% pemilih bahwa menyita dan mencuri uang orang lain adalah OK untuk kebaikan yang lebih besar. Boston Consulting Group menghitung bahwa 28% kekayaan publik diperlukan untuk melunasi utang-dan uang hanya datang dari satu tempat, kantong Anda. 

sumber :

No comments: