www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Friday, August 30, 2013

Eksklusif: India akan membeli emas dari warganya untuk meredam krisis rupee

India sedang mempertimbangkan kebijakan radikal  mengarahkan perbankannya untuk membeli emas dari masyarakat dan meleburnya menjadi logam mulia (emas) sebagai upaya meredam impor dan menahan kejatuhan mata uangnya.

Pilot projectnya akan segera diresmikan, kata seorang sumber yang dekat dengan Reserve Bank of India (RBI). India adalah negara ke tiga terbesar jumlah defisit neraca berjalannya, yang hampir mendekati $90 miliar, yang dipicu oleh tingginya permintaan emas India melalui impor, yang dikenal dengan negara  konsumsi terbesar logam mulia di dunia.

Dengan jumlah emas sejumlah  31.000 ton yang tersedia di dalam negeri- senilai $1,4 triliun pada harga pasar saat ini-meleburnya walau hanya sebagian kecilnya saja akan dapat memenuhi permintaan domestik pasar emas India. India mengimpor  860 ton emas tahun 2012 lalu.

"Kami akan memulai pilot project diantara beberapa bank dimana kami akan mengizinkan mereka untuk membeli kembali emas dari masyarakat," kata sebuah sumber yang dekat dengan pengambil kebijakan bank sentral India. "Ini akan segera berjalan, kami telah mendiskusikannya dengan bank-bank mitra."

RBI akan meminta bank untuk membeli kembali emas perhiasan, emas batangan, koin emas dengan Rupee. Bank akan menawarkan harga yang lebih tinggi dibanding toko emas untuk memikat calon penjual.

Pada tahun 1991 India pernah melakukan langkah serupa untuk memenuhi kewajiban India untuk mengatasi defisit neracanya, ketika 67 ton cadangan emas India diterbangkan ke Eropa sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman untuk menghindari gagal bayar obligasi pemerintah India (sovereign debt) saat itu.

Lebih awal pada hari Kamis ( 29/08) kemarin Menteri Perdagangan India Anand Sharma  mengatakan bahwa bank sentral semestinya mencari kemungkinan untuk melakukan monetisasi kepemilikan emas (proses mengalihkan emas yang ada di masyarakat menjadi alat bayar/uang atau legal tender oleh pemerintah)

Tidak jelas apakah yang dimaksud Sharma adalah cadangan emas India yang berjumlah 557,7 ton atau emas yang ada di tangan masyarakat. Dia tidak menjelaskan secara detail usulannya tersebut.

Di awal pekan ini dalam sebuah komentarnya di media nasional, Sharma mengatakan bahwa
 " bahkan jika 500 ton di monetisasi hari ini, hasilnya tetap akan menjaga defisit neraca kita."

"Melempar emas ke luar hanya akan menghancurkan nilai emas, dan ini adalah sinyal yang buruk di seluruh negeri, karena kita telah menjaga nilainya sepanjang waktu berada di bawah kontrol sekalipun situasi merugikan." kata Madan Sabnavis, kepala bidang Ekonomi CARE Ratings di Mumbai.

Langkah serupa pernah mencederai  harga emas internasional yang timbul di awal tahun ini setelah
Cyprus mempertimbangkan akan menjual cadangan emasnya untuk mengatasi masalah keuangannya.

India telah mengambil beberapa langkah tahun ini untuk meredam impor emas, produk impor ke dua terbesar setelah minyak , termasuk menaikkan bea masuk sebanyak 3 kali menjadi 10%.

Mata uang rupee, menjadi mata uang terburuk kinerjanya di pasar uang Asia tahun ini, dengan rekor terendah Kamis lalu setelah the RBI mengatakan akan menyediakan dollar secara langsung ke perusahaan minyak negara untuk memperbaiki nilai mata uang mereka.

Dalam sebuah komentar pekan lalu di koran lokal, David Gornall, direktur the London Bullion Market Association, mengatakan India dapat menghasilkan $23 miliar dengan menukar emas dengan mata uang internasional dalam periode sesuai pilihan.

Emas adalah unsur penting dalam mahar perkawinan di India dan  merupakan benda yang biasa diberikan sebagai hadiah atau dalam festival keagamaan.

sumber :  http://www.reuters.com/article/2013/08/29/us-india-economy gold-idUSBRE97S0IW20130829

Thursday, August 29, 2013

Winners, losers in weak rupiah





Melemahnya Rupiah yang sudah menyentuh angka Rp 11.000 (14/08) menyebabkan kerugian dan keuntungan bagi para pelaku usaha. Pengusaha batu bara dan logam mulia, CPO, dan karet adalah yang diuntungkan dengan naiknya harga Dollar terhadap Rupiah. Sektor pertambangan dan pertanian adalah yang paling besar kontribusinya dalam ekspor.Gambar di atas berasal dari Bahana Securities menjelaskan bahwa setiap penurunan 1% dari Rupiah menyebabkan kenaikan beberapa poin keuntungan dari sektor pertambangan dan pertanian.
Contoh setiap penurunan 1% dari Rupiah menyebabkan saham PT. Timah di bursa saham mengalami kenaikan 5,2% laba bersih.
Begitu pula penurunan nilai Rupiah juga mendongkrak laba bersih perusahaan batu bara PT.Bukit Asam yang mengekspor setengah produksinya, sebesar 0,5%.
Dan setiap penurunan 1% nilai Rupiah terhadap Dollar produsen CPO PT. Astra Agro Lestari dan PT.Sampoerna Agro menikmati kenaikan laba bersih sebesar 3,4%.
Pekan lalu Rupiah jatuh 3,7% di angka Rp. 10.780
“Hampir seluruh pengeluaran kami dalam bentuk Rupiah, sementara pendapatan kami dalam Dollar, kata Agung Nugroho corporate secretary PT. Timah . “Bagaimanapun juga ini hanyalah keuntungan yang tidak tepat."

Timah telah menderita kerugian dari penurunan harga Timah akibat melemahnya permintaan global, demikian pula produsen batu bara dan CPO.

Laporan dari beberapa perusahaan batu bara yang terdaftar di bursa efek Indonesia menunjukkan penurunan harga batu bara sebesar 20% (yoy) dalam semester pertama setiap tahun. Produsen CPO di Indonesia juga mengalami penurunan harga sebesar 2 digit dalam periode yang sama.

"Konsumen CPO yang menggunakan Dollar, kini memiliki daya beli yang lebih tinggi dan tentu akan meningkatkan volume penjualan." kata Michael Kesuma kepala hubungan investor Sampoerna Agro.

"Sebaliknya konsumen domestik dengan mata uang Rupiah  akan mengeluarkan uang lebih besar di tengah daya beli yang tinggi pemegang Dollar."

Sekitar 90% produksi CPO Sampoerna Agro dilepas ke pasar domestik.

Pada sisi yang berbeda para importir yang berpenghasilan Rupiah merasa terjepit dengan menguatnya Dollar, sehingga membutuhkan lebih banyak biaya untuk mengimpor bahan baku luar.

"Perusahaan makanan konsumsi seperti PT. Japfa Coimfeed, PT. Unilever Indonesia, dan PT Indofood  CBP adalah mereka yang mengalami kerugian dengan melemahnya Rupiah," kata Joseph Pangaribuan dari Samuel Sekuritas.

Menurut Joseph 80% biaya produksi Unilever dalam bentuk Dollar sedangkan sebagian besar produksinya dilepas ke pasar domestik dengan mata uang Rupiah.

Perusahaan farmasi PT. Kalbe Farma dan produsen baja pemerintah PT.Krakatau Steel juga yang mengalami kerugian dengan menguatnya Dollar, karena mereka masih mengandalkan impor bahan baku dari luar.


sumber :http://www.thejakartapost.com/news/2013/08/26/winners-losers-weak-rupiah.html

Monday, August 26, 2013

Gold Prices Survey : Pekan Depan Harga Emas Kembali Naik


Kitco Gold Survey

Weekly Gold Survey yang digelar kitco (perusahaan logam mulia paling berpengaruh di adalah survey mingguan bagi para respondennya. Dari beberapa kali survey dalam 5 minggu terakhir, 4 minggu jawabannya selalu benar yaitu harga emas akan naik. Gambar disamping adalah hasil survey Jumat 23/08, sebanyak 65,22% peserta melihat harga emas naik pekan depan, 30,43% turun, dan 4,35% netral. Walaupun survey jangka pendek sangat subjektif, setidaknya memberi gambaran trend opini masyarakat mengenai kecendrungan pergerakan harga emas di pekan-pekan terakhir ini.


Saturday, August 24, 2013

World’s Top 10 Gold Deposits

Berikut ada data terbaru (20/08) tentang 10 produsen teratas tambang emas dunia. Memilah mereka tentu tidak mudah karena ada beberapa kriteria sehingga mereka mendapatkan peringkat. Berikut 10 teratas yang disusun berdasarkan produksi tahunan, besar kandungan emas yang sudah terbukti dan masih diduga. Pada akhirnya kami memutuskan untuk memberi peringkat berdasarkan ukuran kandungan emas secara keseluruhan untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang cadangan emas yang sudah terindikasi maupun potensinya. Kami memulai dari yang paling kecil hingga terbesar, selamat membaca.

10. | Obuasi | 29.830.000 Troy Ounce Emas
Lokasi : GHANA, Afrika Barat

Di peringkat 10 adalah Obuasi, tambang ini dimiliki oleh produsen emas besar  AngloGold Ashanti. Tambang ini menghasilkan produk kualitas tinggi dengan operasi open-pit dalam sejarahnya yang panjang. Berlolasi di wilayah  Ashanti barat daya  Ghana di Afrika Barat ; sebuah daerah produktif tambang selama berabad-abad. Operasi penambangannya mencapai kedalaman  1.500 meter atau 4.900 kaki (hampir 1 mil). Penambangan dimulai di Obuasi  lebih dari  110 tahun lalu, pada tahun 1897 yang asalnya memang dikenal dengan tambang Ashanti.


9. | CADIA EAST | 37.600.000 Troy Ounce Emas
Lokasi : New South Wales, AUSTRALIA

Pada peringkat ke 9 adalah  Cadia East, yang dimiliki perusahaan tambang besar Australia Newcrest. Operasi penambangan bawah tanah yang besar adalah bagian dari 3 lokasi yang saling berdekatan satu sama lain, yang dikenal secara kolektif sebagai operasi  Newcrest's Cadia Valley,kira-kira 250 kilometer sebelah barat Sydney. Dua tambang lainnya adalah Cadia Hill dan Ridgeway. Cadia Hill adalah tambang open-pit yang besar yang hampir habis usianya, dimana penemuan lokasi tambang baru yang baru saja dibangun yang diharapkan berumur 30 tahun ke depan. Emas pertama kali ditemukan di wilayah Cadia pada tahun 1851 dan kemudian di  Cadia East ditemukan pada tahun 1994.


8. | MPONENG | 39.557.000 Troy Ounce Emas
Lokasi : Dekat Johannesburg, AFRIKA SELATAN

Di peringkat delapan adalah Mponeng, yang lagi-lagi dimiliki oleh perusahaan besar Anglo Gold Ashanti Afrika Selatan. Berlokasi sekitar 65 km sebelah barat Johannesburg yang merupakan salah satu wilayah tambang paling produktif yang dikenal dengan nama Witwatersrand. Sebagai tambahan selain masuk dalam daftar salah satu tambang paling besar di dunia, Mponeng juga salah satu lokasi tambang bawah tanah paling dalam sedunia. Memanjang lebih dari 2 mil dari permukaan tanah dan butuh waktu 1 jam untuk mencapai dasarnya. Bebatuan pada kedalaman ini mencapai suhu 150 derajat  farenheit sehingga membutuhkan adukan es yang dipompa ke dalam tanah untuk mendinginkan lingkungan sekitarnya hingga mencapai 85 derajat farenheit.

7. | PUEBLO VIEJO | 40.085.000 Troy Ounce Emas
Lokasi: REPUBLIK DOMINIKA

Berikutnya di peringkat 7 adalah Pueblo Viejo, yang dimiliki secara bersama oeh dua perusahaan besar Barrick (60%) dan Goldcorp (40%). Cadangan depositnya yang besar terletak di Republik Dominika, sekitar 100 km barat laut ibu kota Santo Domingo. Sebuah kejutan kepulauan kecil ini ternyata kaya dengan dengan cadangan bijih tambang. Tambang dengan operasi  open pit sangat baru dan baru mulai berproduksi bulan Januari 2013. Disana juga kaya dengan cadangan perak dan tembaga yang melengkapi cadangan emas. Dengan upaya produksi maksimal, lokasi ini akan menjadi salah satu produsen tambang terbesar di dunia.


6. | OYU TOLGOI | 46.340.000 Troy Ounce Emas
Lokasi : Gurun Gobi Selatan , MONGOLIA

Di peringkat 6 adalah Oyu Tolgoi,  dimiliki bersama oleh Rio Tinto (34%), Turquoise Hill (32%) dan Mongolia (34%). Ini adalah tambang yang baru dibangun secara besar-besaran yang berlokasi di daerah selatan yang terpencil di Mongolia. Tambang ini dibangun dengan amat mahal senilaiUS$ 6,6 miliar yang mulai produksi bulan Januari 2013 lalu. Sebagai tambahan cadangan emasnya sejumlah 46 miliar troy ounce emas, juga mengandung 40 miliar pound tembaga senilai US$ 140 miliar. Lokasi ini juga akan menjadi salah satu produsen tambang emas dan tembaga di dunia bila beroperasi dengan kapasitas penuh.


5. | OLYMPIADA | 47.500.000 Troy Ounce
Lokasi : Siberia Tengah, RUSSIA

Di peringkat 5 adalah  Olympiada, yang dimiliki secara penuh oleh perusahaan besar Rusia  Polyus. Tambang open-pit yang besar ini berlokasi di negara bagian paling produktif  tambangnya yaitu  Krasnoyarsk krai  di Siberia Tengah. Faktanya wilayah ini secara umum adalah pusat produksi cadangan mineral Rusia. Olympiada ditemukan pada tahun 1970 dan akhirnya mulai berproduksi tahun 1996 dan meskipun usianya sudah cukup lama namun cadangan mineralnya masih banyak yang belum di gali. Rusia adalah produsen tambang terbesar nomor 4 di dunia, dan produsen terbesar di Rusia adalah Olympiada yang mencakup 9% dari total produki selama 2012.

4.| MURUNTAU | 50.000.000 Troy Ounce Emas
Lokasi : Gurun Kyzyl Kum , UZBEKISTAN

Di peringkat 4, Muruntau adalah tambang open-pit terbesar secara fisik di muka bumi, berukuran   3.5km x 2.5km di atas permukaan tanah. Tambang megalith ini dimiliki oleh pemerintah Uzbekistan setelah mereka mengambil alih dari  Newmont's tahun 2006 (nah ini pelajaran untuk Indonesia). Seperti saudaranya  Oyu Tolgoi dan Olympiada, tambang ini berlokasi di daerah terpencil padang rumput Asia. Produksi mulai di akhir tahun 1960-an, seiring produksi skala besar yang modern beroperasi penuh tahun 1990-an dengan keterlibatan Newmont's . Meskipun besar, cadangan sebenarnya sulit dipastikan karena kurangnya transparansi dari pemilik.


3. | LIHIR | 64.100.000 Troy Ounce Emas
Lokasi : Niolam (aka Lihir) Island, PAPUA NEW GUINEA

Kini kita memasuki daerah pegunungan tinggi. Di peringkat 3 adalah Lihir dengan cadangan emas sebesar 64 juta troy ounce emas. Tambang open-pit tropis ini mulai produksi tahun 1997 dan kini dimiliki oleh perusahaan besar Australia Newcrest yang membelinya tahun 2010 sejumlah US$ 22 miliar. Lokasi tambang ini juga di daerah terpencil, di sebuah pulau kecil Lihir, 900 km lebih sebelah timur  Port Moresby, Papua New Guinea. Lokasi tambang dekat kaldera gunung berapi yang sudah tidak aktif namun masih punya potensi geothermal. Modernisasi peralatan sedang berjalan untuk menggenjot produksi, sehingga memungkinkan tambang ini menjadi produsen tambang emas terbesar di dunia.

2. | SOUTH DEEP | 81.413.000 Troy Ounce Emas
Lokasi : Dekat Johannesburg, AFRIKA SELATAN

Peringkat ke 2 South Deep  juga terletak di Witwatersrand Basin, sangat dekat dengan peringkat 8 Mponeng. Lokasi ini juga telelak jaun di kedalaman dengan produksi kualitas tinggi, barat daya Johannesburg. Tambang ini masih di tahap awal untuk berproduksi dengan kapasitas penuh. Tambang mulai beroperasi tahun 1961 dan perusahaan Gold Fields membelinya tahun 2006. Tambang ini memproduksi 273.000 troy ounce emas tahun  2012 dan diharapkan dapat menambang produksi hingga  770.000 troy ounce per tahun  di 2015. Yang menakjubkan, diperkirakan tambang ini akan dapat mempertahankan tingkat produksi ini hingga tahun 2057, dimana akan habis pada tahun 2080 (insya Allah).
1.| GRASBERG | 106.231.000 Troy Ounce Emas
Lokasi : Papua, INDONESIA

Ya kini di peringkat 1 adalah Grasberg. Ia adalah sesepuh dari seluruh tambang di dunia dengan cadangan emas sekitar 100 juta troy ounce. Tambang yang masif ini dimiliki oleh Freeport McMoRan namun dengan sharing dalam skala tertentu dengan  Rio Tinto. Lokasinya ada di ketinggiahn  4.300 meter atau 14.000 kaki. Faktanya, Grasberg sejauh ini lebih dikenal sebagai produsen tembaga, dibanding produsen emas dan oleh karenanya merupakan tambang tembaga dan emas terbesar di dunia. Operasi tambangnya terdiri dari open-pit dan underground. Cadangan lain dari Freeport adalah Uranium yang merupakan bahan baku nuklir, untuk cadangan ini nilainya belum diperhitungkan .
http://welkis.files.wordpress.com/2008/10/grasberg-mine-indonesia23113130_std.jpg 

Tuesday, August 20, 2013

India dan Indonesia Gagal Menjaga Mata Uangnya



India and Indonesia terjebak dalam penurunan mata uang mereka yang begitu cepat hari Senin lalu (19/8), dimana Rupee dan Rupiah jatuh dengan tajam terhadap Dollar AS, diduga karena aksi lepas saham di lantai bursa.

Rupee India terus menurun tanpa henti, menembus angka terendah dalam sejarah terhadap Dollar AS dan menggagalkan rencana pemerintah untuk menenangkan pasar keuangan yang rapuh.

Rupee menyentuh angka terendah Rs62.70 di siang hari,  turun di bawah level terendah sebelumnya hari Jumat di angka 1,7% . Pada hari Senin indeks Sensex sebagai patokan nilai saham turun 2,3 %.

Rupiah Indonesia jatuh 2% , sehingga memicu indeks  saham utama terkoreksi 5,6%. Data yang dirilis hari Jumat (16/8) oleh Bank Indonesia menunjukkan defisit neraca berjalan Indonesia semakin melebar di kwartal kedua sebesar 4,4% dari GDP. Sehingga dalam setahun ini saja Rupiah sudah turun 14% terhadap Dollar AS

Seperti India, Indonesia bergantung dari modal luar negeri untuk mendanai defisitnya. Namun investor internasional telah menarik dananya dari negara-negara berkembang sejak Mei lalu, di tengah harapan AS  mulai melonggarkan kebijakan moneternya untuk membantu negara-negara berkembang.

Rupee India telah menyusul Dollar Australia dan Yen Jepang di jajaran kinerja mata uang terburuk di kawasan Asia tahun ini, dimana telah jatuh 12% terhadap Dollar AS. Di tingkat global hanya Real Brazil dan Rand Afrika Selatan yang mencatat penurunan nilai yang lebih besar.

Rangkaian intervensi oleh Bank Sentral India di pekan-pekan terakhir ini bertujuan untuk menjaga pasar obligasi mereka agar tidak jatuh terlalu jauh.

Selama akhir pekan lalu sejumlah pejabat tinggi negara termasuk PM India Manmohan Singh mencoba menenangkan kekhawatiran investor dari dua hal yaitu melemahnya pertumbuhan ekonomi dan melebarnya jurang defist neraca berjalan yang akan mendorong ekonomi India ke titik kritis.

Terlebih lagi, pemerintah melonggarkan kontrol modal investor asing, yang diikuti dengan serangkaian peraturan yang membatasi arus modal bagi institusi domestik sehingga menyebabkan pasar lebih berhati-hati. Derasnya arus modal dari luar negeri (khususnya dalam Dollar AS) akan segera menggerus mata uang domestik India. 

"Saya tidak pernah melihat kepercayaan diri ekonomi India sedemikian rendah, terutama pada perusahaan-perusahaan domestik." kata seorang investor internasional pada sebuah institusi global yang tidak ingin disebut namanya.

"Tetapi masalahnya adalah tidak ada yang benar-benar bisa yang dilakukan oleh mereka (pemerintah) saat ini, mengingat semua ini terjadi akibat pasar global...Pemerintah dapat menghindari situasi yang makin memburuk dimana mereka gagal pekan lalu, namun sekarang semuanya sudah amat terlambat untuk menghentikan ini. Jurang defisit neraca berjalan sudah tinggi dan kepercayaan diri mereka telah hilang."

India saat ini menghadapi rangkaian pilihan kebijakan yang rumit, mengingat setiap langkah untuk memperbaiki masalah yang mendasar dari defisit neraca dapat menjadi bumerang, dan butuh beberapa bulan baru bisa dilihat hasilnya, sementara kepercayaan pasar terus turun dengan cepat, kata seorang analis. 

"Turbulensi ini akan terus berlanjut dalam jangka pendek, namun kekacauan yang terjadi Jumat pekan lalu benar-benar dipicu oleh kekhawatiran bank sentral India (RBI) untuk melakukan kontrol modal asing," kata Shubhada Rao, ekonom senior Yes Bank di Mumbai. "Saya pikir hal ini berlebihan...tetapi masalahnya adalah ketika India mencoba untuk memperbaiki defisit neracanya dan ini butuh waktu lama, pasar sudah bereaksi cepat dengan berita hanya dalam semalam."

Sepuluh Perusahaan Amerika Ini Raup Untung Besar dari Militer Mesir



Diantara perlengkapan bikinan USA yang digunakan menyerang rakyat Mesir hari-hari ini. foto: Gawker Assets
Diantara perlengkapan bikinan USA yang digunakan menyerang rakyat Mesir hari-hari ini. foto: Gawker Assets

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan Mesir US$1,3 miliar setiap tahunnya. Mesir kemudian menggunakan dana ini untuk membeli senjata dari perusahaan-perusahaan Amerika.
Global Post memberitakan, sangat ironis karena Presiden AS Barack Obama meminta pemerintah Mesir untuk menghentikan pertumpahan darah namun bersamaan dengan itu terus memberikan bantuan militer sebesar US$1,3 miliar setiap tahunnya. Selama berpuluh-puluh tahun, Mesir menjadi salah satu penerima bantuan militer terbesar dari AS. Mesir menerima berbagai macam dari AS, seperti F-16 sampai granat gas air mata.
Berikut ini sepuluh perusahaan AS yang terlibat dalam kontrak bantuan militer ke Mesir pada periode 2009-2011. Data dirangkum dari The Institute for Southern Studies.

1. Lockheed Martin
Nilai kontrak: US$259 juta
Pada 2010, Lockheed Martin memasok 20 unit pesawat tempur F-16 kepada Mesir dan sistem sensor penglihatan malam hari untuk helikopter Apache. Lockheed Martin merupakan perusahaan yang meraup keuntungan terbesar dari kontrak dengan pemerintah AS. Pada 2008 keuntungannya tercatat US$36 miliar. Lockheed Martin adalah salah satu kontraktor pertahanan terbesar di dunia. Sekitar 74% pendapatannya berasal dari penjualan militer.

2. DRS Technologies
Nilai kontrak: US$65,7 juta
Militer AS mengontrak perusahaan pelayanan militer milik Itali yang beroperasi di AS ini untuk memasok kendaraan, perangkat pengawasan dan perlengkapan lainnya ke Mesir pada Desember 2010.

3. L-3 Communication Ocean Systems
Nilai kontrak: US$31,3 juta
Perusahaan ini memasok sistem sonar dan peralatan pencitraan militer senilai US$24,7 juta kepada pemerintah Mesir.

4. Deloitte Consulting
Nilai kontrak: US$28,1 juta
Deloitte yang merupakan perusahaan pelayanan profesional terbesar ke dua di dunia, memenangkan kontrak sebesar US$28,1 juta untuk membuat perencanaan pada program pesawat udara Mesir.

5. Boeing
Nilai kontrak: US$22,8 juta
Sebagian besar orang mengenal Boeing sebagai produsen pesawat komersial. Perusahaan ini ternyata juga merupakan kontraktor pertahanan terbesar ke dua di dunia. Boeing memenangi kontrak senilai US$22,5 juta pada 2010 untuk memasok sepuluh unit helikopter Apache kepada Mesir.  Perusahaan ini juga mendapatkan kontrak untuk memasok logistik ke Mesir.

6. Raytheon
Nilai kontrak: US$31,6 juta
Perusahaan rudal terbesar di dunia ini memberikan Mesir dan Turki 178 rudal penyengat, sistem peluncur rudal dan 264 bulan bantuan pelayanan teknis untuk sistem rudal Hawk.

7. AgustaWestland
Nilai kontrak: US$17,3 juta
AgustaWestland yang juga dimiliki oleh perusahaan Itali yang mengoperasikan DRS Technologies ini, mendapatkan kontrak untuk memasok layanan perawatan helikopter untuk pemerintah Mesir.

8. US Motor Works
Nilai kontrak: US$14,5 juta
US Motor Works mendapatkan kontrak senilai US$14,5 juta pada 2009 untuk memasok mesin dan suku cadang kepada Angkatan Bersenjata Mesir.

9. Goodrich Corp.
Nilai kontrak: US$10,8 juta?Angkatan udara AS dan Goodrich mendapatkan kontrak senilai US$10,8 juta untuk memasok sistem mata-mata pada pesawat tempur F-16 yang digunakan Angkatan Udara Mesir.

10. Columbia Group
Nilai kontrak: US$10,6 juta?Columbia Group mendapatkan kontrak senilai US$10,6 juta untuk memasok sistem kendaraan tak berawak kepada Angkatan Laut Mesir. Kontrak ini juga termasuk penyediaan pelatihan teknikal.* (Sahabat Al-Aqsha.com/MR)