www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Monday, January 27, 2014

Crisis Warning




Ada beberapa peristiwa ekonomi yang perlu mendapat perhatian serius. Di negara-negara berkembang tengah terjadi krisis ekonomi yang luar biasa.  Argentina tengah mengalami kekacauan ekonomi. Hari kamis lalu (23/1) nilai peso jatuh 10%-level terendah dalam 12 tahun. Begitu pula Turki, mata uang mereka Lira jatuh ke titik terendah pekan ini, dan Ruble Rusia juga berada di  level terendah dalam 5 tahun terakhir. 

Di Afrika Selatan, mata uang Rand juga berada pada titik terendah sejak 2008. Begitu pula terjadi pelemahan mata uang di Brazil dan Mexico. Namun juga ada sederet negara yang sedang mengalami situasi yang mengenaskan seperti India, Indonesia, Hungaria, Polandia, Ukraina, dan Venezuela.

Negara- negara di atas berada dalam situasi ekonmi yang sangat serius. Negara-negara tersebut mata uangnya jatuh dan demikian pula nilai obligasinya. Ditambah pula rasio gagal kreditnya makin membesar.

Apa yang terjadi di negara-negara berkembang juga terjadi di negara-negara maju. Angka pengangguran di Amerika Serikat berada pada titik terburuk. Demikian pula sektor perbankan di AS dan Eropa berada dalam tekanan yang luar biasa, sebut saja Citi, JP Morgan, Deutsche Bank, mereka semua mengalami potensi kerugian miliaran dollar akibat biaya litigasi, gagal kredit, jatuhnya laba dlsb. Bank-bank ini tidak akan cukup bertahan 2-3 tahun ke depan tanpa suntikan QE berikutnya. 

Namun temuan bank sentral bahwa QE ternyata hanya menuai sedikit hasil. Studi terbaru Uni Eropa perbankan Eropa butuh $1 triliun untuk bertahan dari krisis berikutnya.

Maka apabila krisis berada pada puncaknya tahun 2014 maka akan ada kejatuhan dollar dan memicu harga emas dan perak mengalami kenaikan signifikan tahun ini.

No comments: