www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, February 12, 2014

Emas sebagai Proteksi Hyperinflasi

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/bd/Louis_XIII_Gold.jpg/300px-Louis_XIII_Gold.jpgKrisis dan mata uang kertas adalah dua hal yang selalu terlibat dalam sejarah ekonomi. Andrew Dickson White dalam esainya sejarah hyperinlasi menutup dengan paragrap berikut :
Fiat Money Inflation in France,” sebagai salah satu contoh peristiwa paling populer dalam literatur ekonomi : "Ada pelajaran dalam hal ini yang mendorong setiap orang untuk merenung. "Pelajarannya adalah bahwa ada koneksi antara pencetakan uang kertas yang berlebihan oleh negara, inflasi, dan hancurnya nilai tabungan kelas menengah adalah hal yang di tolak mentah-mentah dalam era modern. Rakyat berangan-angan bila pemerintah mau belajar penyebab dari setiap krisis tersebut."

Episode hyperinflasi terbentang sejak terjadi pertama kali pada zaman Jengis Khan hingga yang terkini di Zimbabwe. Seluruhnya terjadi dengan perlahan dan tenang, hingga kemudian orang terkaget-kaget dengan melonjaknya harga dengan sangat cepat. Frederich Kessler, Profesor hukum di Universitas Berkeley  yang mengalami hyperinflasi di Jerman tahun 1920, memberi gambaran beberapa tahun kemudian dalam sebuah wawancara dalam buku yang ditulis Ralph Foster, “Fiat Paper Money: The History and Evolution of Our Currency” (2008): “Peristiwa itu mengerikan, sangat mengerikan! Seperti halilintar yang menyambar. Tidak ada seorangpun yang siap. Anda tidak bisa membayangkan kecepatannya dengan kejadian apapun. Rak-rak di toko grosir kosong. Anda tidak bisa membeli apapun dengan uang kertas."

Andrew Dickson White dalam esainya itu juga menggambarkan mata uang The louis d’or  (koin emas yang pernah berlaku di Perancis sejak 1640) berlaku di pasar sebagai monitor atau cermin terhadap nilai tukar franc ( mata uang kertas Perancis). Pada 1 Agustus 1795, koin emas yang tadinya seharga  25 franc, menjadi 920 franc; tanggal 1 September menjadi 1.200 franc; tanggal 1 November, 2.600 franc; tanggal 1 Desember,  3.050 franc. Pada  Februari 1796, harganya menjadi  7.200 francs atau satu franc nilai emas seharga 288 franc mata uang kertas. Seluruh harga komoditas naik mengikuti proporsi ini.

Contoh dari sumber lain adalah sbb :  sekarung tepung naik dari 2 franc pada tahun 1790, menjadi 225 franc pada tahun 1795; sepasang sepatu, naik dari 5 franc menjadi 200 franc; sebuah topi, naik dari 14 franc menjadi 500 franc; mentega naik menjadi 560 franc per pound; ayam kalkun menjadi  900 franc. Seluruhnya naik dengan cepat kecuali upah buruh. Seiring banyaknya pabrik yang tutup, upah buruh jatuh, hingga banyak buruh yang beralih menjadi tentara.
Orang-orang yang terlibat utang pun bergembira. Seseorang yang berutang 10.000 franc tahun 1790 cukup membayar utangnya sebesar 35 franc tahun 1796.”

Demikianlah mata uang emas dapat menjadi cermin dan alat proteksi nilai di tengah situasi krisis ekonomi yang menggancurkan nilai.

No comments: