www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, April 16, 2014

Anggota Parlemen Rusia menyerukan Boikot terhadap Dollar AS

Sekelompok anggota majelis rendah Rusia  mendesak produsen dan pedagang minyak & gas Rusia untuk menghentikan transaksi menggunakan Dollar AS. Mereka mengatakan penggunaan Dollar dalam transaksi berarti memberi keuntungan terhadap AS, dan membuat Rusia rentan terhadap sanksi negara-negara barat.

Dollar AS adalah setan. Dia adalah kertas hijau yang kotor yang berlumuran darah ratusan atau ribuan warga sipil Jepang, Bosnia, Afghanistan, Irak, Syria, Libya, Korea dan Vietnam,” kata  Mikhail Degtyaryov salah satu anggota partai nasionalis konservatif LDPR dalam sebuah wawancara dengan harian Izvestia.

Degtyaryov juga mengatakan bahwa Rusia telah melakukan kesepakatan bilateral dengan Cina yang mengizinkan pembayaran dalam mata uang nasional dan ini bukti bahwa langkah serupa itu adalah memungkinkan. 

Raksasa industri nasional kita tidak akan mengalami kerugian jika mereka memilih melakukan akad menggunakan mata uang Rubel atau mata uang alternatif lainnya. Rusia malah akan mendapat keuntungan darinya.Kita seharusnya berlaku paradoks ketika kita melakukan akad dengan barat. Kita akan menjual Rubel kepada konsumen minyak dan gas kita, dan kemudian kita akan menukarnya dengan emas. Jika mereka tidak menyukai ini-biarkan saja mereka mati membeku kedinginan. Sebelum mereka beradaptasi dengan kondisi ini, dan ini mungkin akan memakan waktu 3 atau 4 tahun, kita akan mengumpulkan emas dalam jumlah banyak. Perusahaan Rusia akan berorientasi nasional dan menghentikan memberi kredit kepada AS yang secara terang-terangan bermusuhan dengan kita.
 
Degtyaryov terkenal sebagai anggota parlemen yang menyusun undang-undang yang melarang penggunaan Dollar AS di Rusia. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa dokumen ini telah ditinjau ulang dan diamandemen dengan melarang penggunaan Euro dan ia berjanji akan mengajukan kembali draf baru kepada majelis rendah dalam waktu dekat. 

Pada hari Rabu kepala bank nasional  VTB, Andrey Kostin, juga mendesak Rusia untuk mulai melakukan transaksi dengan Rubel dengan seluruh mitra dagangnya termasuk Cina dan Eropa Barat. Kostin juga mengatakan pengalihan ini seharusnya dimulai sesegera mungkin, dan perusahaan ekspor seharusnya menjadi pionir dalam perubahan ini. Menurut seorang bankir rencana ini dapat membantu mengatasi ketergantungan Rusia terhadap "keinginan otoritas AS dan Uni Eropa. ” 

Bagaimanapun juga, pakar industri telah memberi peringatan  terhadap kebijakan ini dengan mengatakan bahwa transisi kepada mata uang lain adalah mustahil. Kepala kamar dagang dan industri komisi pasar keuangan, Yakov Mirkin, mengatakan bahwa untuk saat ini praktek umum internasional adalah menilai harga  minyak dan gas dalam bentuk Dollar AS sebagai mata uang resmi intenasional. "Kita tidak dapat berenang melawan arus saat ini. Ini adalah mekanisme yang berlaku. Mungkin perubahan ini dapat dilakukan 10 atau 15 tahun ke depan, tapi tidak hari ini.,”kata Mirkin.

Kepala departemen humas perusahaan minyak negara Rusia Rosneft, Mikhail Leontyev, mengatakan bahwa perusahaannya terikat dengan kewajiban kontrak dan perubahan yang cepat dalam mata uang yang berbeda adalah mustahil.
 http://rt.com/politics/russian-dollar-abandon-parliament-085/

No comments: