www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Monday, April 14, 2014

Ledakan Ekonomi Dunia dan Kebohongan IMF

IMF belum lama ini mengumumkan bahwa masalah ekonomi dunia telah berhasil di atasi dan resiko krisis global berikutnya telah menjadi nol. IMF menekankan bahwa perbaikan ekonomi yang signifikan telah terjadi di Inggris dan AS. Benarkah?

Mari kita lihat Inggris.Inggris adalah negara dengan defisit anggaran struktural yang amat besar, begitu pula dengan defisit current account nya, dengan subsidi pasar perumahan yang bubble, dimana orang-orang biasa mereka kesulitan dalam  memenuhi kebutuhannya. Hanya utang konsumen dalam jumlah besar saja yang membuat mereka bertahan.

Sektor kuat lainnya secara artifisial di Inggris adalah industri keuangan di kota London. Pencetakan uang dari seluruh dunia plus pasar gelap telah memberi keuntungan yang sangat besar bagi pajak pendapatan kota London dan Inggris . Namun pasar property dan sektor keuangan di Inggris sebagian besar adalah bubble  yang pada akhirnya akan meledak.

Bagaimana dengan kekuatan ekonomi dunia lain menurut IMF yaitu Amerika Serikat (AS) ? Ini adalah negara yang telah meningkatkan utangnya dari  $8 triliun menjadi $17 triliun dalam 8 tahun terakhir dan bank sentralnya telah mencetak uang senilai  $3 triliun selama 8 tahun periode yang sama. Negara ini juga mengalami defisit anggaran dan current account dalam beberapa dekade.

Amerika juga negara dimana upah riil pekerjanya telah jatuh dalam beberapa dekade, dimana 50 juta penduduknya menerima kupon makanan, dan dimana angka pengangguran riilnya mencapai 23%. IMF tidak menyebutkan AS sebagai negara dimana GDP riilnya dengan menggunakan angka deflatornya, telah jatuh nilainya sejak 2008. 

Pasar property juga benar-benar jatuh di AS.   Tetapi orang-orang kaya di AS tentu menangguk keuntungan. Kini 0,01% orang terkaya di AS menguasai aset 11% dari perekonomian.

Dan di wilayah Eropa, Yunani baru saja menerbitkan obligasi senilai $3 milyar dengan tingkat bunga 5%. Ini adalah negara yang sedang bangkrut dan tidak mampu membayar utangnya dimana utangnya senilai 180% dari GDPnya.

Menilik negara-negara zona Eropa, rasio utang/GDPnya telah naik dari 70% menjadi 94% di Spanyol dalam 2 tahun terakhir, dan dari 120% menjadi 132% di Italia. Dan di Perancis, yang akan menjadi masalah besar berikutnya di zona Eropa, rasio utang/GDPnya meningkat dari 86% menjadi 94% dalam 2 tahun terakhir.Utang meningkat demikian cepat di zona Eropa karena tidak satupun masalah yang bermula tahun 2008 yang berhasil diselesaikan.

No comments: