www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, August 20, 2014

China : Open Market to Gold

http://www.fascistsoup.com/wp-content/uploads/2011/05/gold-demand-china.jpgCina kembali memberi izin 3 bank lagi untuk melakukan import emas. Salah satunya adalah bank asing Standard Chartered (StanChart). Sehingga total bank yang mendapat izin impor menjadi 15 bank.  Cina melakukan ini di tengah tingginya permintaan domestik memanfaatkan rendahnya harga.
Standard Chartered , Shanghai Pudong Development Bank  dan China Merchants Bank
 adalah 3 bank yang diberi izin oleh pemerintah untuk mengimpor emas.

Cina bersama pusat perdagangan emas Asia seperti Singapura, tengah berusaha menerapkan harga emas secara lokal sebagai alternatif penerapan harga emas interna sional yang dikenal dengan London Fix.

Kebijakan pemberian izin bank-bank untuk mengimpor emas adalah sinyal dari pemerintah Cina untuk lebih membuka pasar emas, seiring dengan liberalisasi pasar di Cina. Hal ini memberi pengaruh terhadap pasar emas dunia, untuk meningkatkan suplay emas di tengah tingginya permintaan. 

Apa yang dilakukan oleh bank sentral dunia untuk menambah cadangan emasnya dan pemerintah Cina untuk lebih terbuka terhadap pasar emas, adalah sinyal lebih awal akan kembalinya emas sebagai standar moneter internasional menggantikan dollar.

Friday, August 15, 2014

Presiden Rusia ingin Jual Energi dengan Ruble

Presiden Vladimir Putin mengatakan hari Kamis kemarin (14/08) bahwa Rusia seharusnya menjual minyak dan gasnya dalam mata uang Ruble (mata uang Rusia) secara global karena monopoli Dollar dalam transaksi energi telah menghancurkan ekonomi Rusia.

"Kami harus bersikap hati-hati. Saat ini kami mencoba untuk melakukan akad dengan beberapa negara untuk melakukan perdagangan dengan mata uang nasional." kata Putin selama kunjungan ke wilayah Crimea, yang dicaplok Moskow dari Ukraina awal tahun ini.

Ini adalah tindak lanjut dari perang dingin antara Rusia dengan Blok AS & Eropa, khususnya terkait sengketa Crimea. Perang ini tentu tidak hanya dengan senjata, perang pun merambah wilayah ekonomi dan mata uang, dimana Rusia ingin menghancurkan dominasi AS melalui mata uangnya, dan tentu ada aksi ada reaksi, AS tentu akan melakukan pembalasan, misalnya dengan memboikot produk gas dan minyak Rusia secara global. Hal ini akan berakibat pada kenaikan harga minyak dan gas dunia. 

sumber : Reuter

Libatkan Diri dan Bersemangatlah dalam Pekerjaan Bermanfaat

MUNGKIN di antara kita pernah terbesit suatu pertanyaan, kenapa anak muda sekarang lebih suka kongkow-kongkow tidak karuan ketimbang antusias dalam menuntut ilmu, mengaji dan memakmurkan masjid.   Sebagian menyalahkan pihak eksternal dengan perkembangan berbagai macam media dan program yang menstimulasi anak-anak muda saat ini kan jauh dari ajaran agamanya. 
Sementara, dari sebagian umat Islam sendiri upaya untuk benar-benar menyeru generasi muda pada ajaran Islam tidak segetol pihak eksternal yang begitu luar biasa dalam mengemas program yang memancing minat anak muda.

Dalam hal ini patut bagi kita semua memperhatikan apa yang disampaikan oleh penulis buku La Tahzan, Aid Al-Qarni.

Beliau menulis, “Saya sendiri telah mencermati catatan perjalanan sejarah dan saya mendapatkan kesimpulan bahwa rata-rata musuh-musuh Allah itu memiliki kesungguhan, keras, tekad dan ambisi. Aneh bin ajaib, memang. Ironisnya, kaum Muslimin sendiri bermalas-malasan, loyo, bergantung kepada yang lain, dan tidak semangat.”
Kemudian Al-Qarni memberikan bukti, “Walid bin Mughirah, Umayyah bin Khalaf dan Al’’Ash bin Wail telah membelanjakan hartanya untuk memerangi risalah dan melawan kebenaran.”
“Namun, kebanyakan kaum Muslimin justru kikr dengan harta mereka, sehingga tidak terbangun menara keutamaan dan tugu keimanan,” urainya lebih lanjut.

Semangat Umar bin Khaththab
Melihat situasi dan kondisi yang demikian, Al-Qarni pun memberikan contoh Umar bin Khathab, sosok Muslim tangguh yang mesti ditauladani umat Islam.
Umar adalah sosok Muslim yang sangat semangat, cekatan dan penuh gairah dalam berbagai macam pekerjaan bermanfaat.

Sampai-sampai karena demikian kuat tekad dan semangatnya Umar tidak tidur melainkan sangat sebentar, hingga ditegur keluarganya. “Engkau tidak tidur?”
Umar menjawab, “Jika aku tidur di malam hari, maka sia-sialh diriku. Dan, jika aku tidur di siang hari maka sia-sialah rakyatku.”
Pantas jika Umar terkenal sebagai panglima yang sangat getol memerangi kemalasan, pengangguran dan ketidakmanfaatan.

“Kemalasan dan ketidakmanfaatan hanya akan melahiran pikiran-pkiran negatif, kesengsaraan, penyakit kejiwaan, kerapuhan jaringan syaraf, keresahan dan kegundahan. Sedangkan kerja dan semangat dalam pekerjaan bermanfaat akan mendatangkan kegembiraan, suka cita dan kebahagiaan,” demikian urai Al-Qarni dalam buku La Tahzan.

Bahkan terhadap pemuda yang hanya duduk-duduk di masjid, Umar berkata, “Keluar kalian, cari rizki! Langit tidak akan menurunkan emas dan perak.”
Ambillah Peran
Dengan demikian, tidak sepatutnya seorang Muslim hidup tanpa mengambil peran dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan bermanfaat. Satu kata bijak mengatakan, “Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah hidup 1000 tahun. Dan, bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah besok akan mati.”
Jadi, jangan sampai ada hari yang terlewati tanpa pekerjaan bermanfaat yang dilakukan, baik itu untuk dunia maupun akhirat. Lebih-lebih Allah Ta’ala tidak memandang amal (pekerjaan) manusia berdasarkan bentuk dan ukurannya, melainkan keikhlasannya.

Suatu riwayat menyebutkan bahwa ada seorang perempuan kulit hitam yang pekerjaannya selalu menyapu Masjid Nabawi. Dan, subhanallah, peran yang diambilnya sebagai tukang sapu masjid mengantarkannya ke dalam surga-Nya.

Bahkan, lebih jauh kalau kita melihat kesungguhan atau kalau boleh dikatakan ‘ambisi’ generasi Muslim terdahulu dalam mengambil peran sungguh sangat mengagumkan. Ada Zaid bin Tsabit yang mampu menguasai bahasa Yahudi dalam tempo dua pekan. Ada Usamah bin Zaid yang pada usia 17 tahun sudah mumpuni menjadi panglima militer.

Manusia Terbaik
Semua itu terjadi karena memang ada niat, semangat, kesungguhan dan konsistensi dalam menempa diri untuk terus mengisi hari-harinya dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan penuh manfaat. Mereka tidak mau melewati hari tanpa manfaat sedikitpun. Karena manusia terbaik menurut Rasul adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lainnya.
”Rasulullah bersabda, ’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).

Dengan demikian, maka jangan ragu, segeralah libatkan diri kita dalam setiap pekerjaan bermanfaat dalam setiap waktu yang kita miliki. Bisa dengan membantu sesama, peduli lingkungan, memakmurkan masjid, dan lain sebagainya. Sungguh, sesibuk apapun, kita masih bisa melakukan banyak pekerjaan bermanfaat, tinggal kemauan dan kesungguhan kita sendiri.
Dan, Allah telah berjanji bahwa siapa yang benar-benar bersungguh-sungguh (memberi manfaat) di jalan Allah, pasti akan Allah bukakan pintu-pintu-Nya untuk kita benar-benar menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama dan kehidupan.
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut [29]: 69).*

sumber : http://www.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2014/08/15/27329/libatkan-diri-dan-bersemangatlah-dalam-pekerjaan-bermanfaat.html#.U-2Eg6NptRI

Thursday, August 14, 2014

Belajar dari Cina di Afrika


Secara individu etnis Cina terkenal dengan semangat entrepreneurshipnya yang tinggi. Mereka berani hijrah ke tempat yang nyaris tidak sangkut paut budaya,  agama,  keadaaan alam dengan kampung halamannya, namun mereka berani dengan berbagai kendala itu untuk berjuang dan bertahan di benua hitam Afrika.  Dan saat ini proses tersebut berhasil. Sehingga memicu kecemburuan sosial di negara-negara Afrika, sehingga mereka menjadi target kriminal.


Ada pepatah yang mengatakan "belajarlah hingga ke negeri Cina". Pepatah ini sampai kini tampaknya masih berlaku. Dalam buku Howard W. French China's Second Continent menceritakan bagaimana etnis Cina saat ini sedang membangun kerajaan bisnis baru di benua Afrika. Migrasi besar-besaran penduduk Cina ke Afrika  bermula awal 1990-an. Mereka mencoba mencari lahan baru untuk bisnis, pertanian, industri dlsb. Sebagian mereka gagal, sebagian besar lagi berhasil.Etnis Cina di Afrika saat ini sekitar 1 juta orang, dan mereka sedang berproses menguasai berbagai sektor ekonmi in the promise land Africa.

Kenapa mesti Afrika? Bukankah benua hitam tersebut penuh dengan peperangan, wabah penyakit, ketidakstabilan politik, kemiskinan, kriminal dan berbagai stigma negatif lainnya. Inilah uniknya bangsa Cina, tatkala Amerika dan Eropa meninggalkan Afrika setelah mereka keruk habis-habisan kekayaan alamnya. Cina menganggap potensi ekonomi Afrika akan semakin berkembang ke depan, tanah Afrika menyimpan mutiara kesuburan, jumlah penduduk yang besar, dan pembangunan infrastruktur pasca perang atau kerusuhan menimbulkan daya pikat tersendiri, dan Cina siap menumbuhkan potensi itu berapa pun dana yang dibutuhkan.

Lihat, bagaimana Cina melihat apa yang tidak dilihat negara lain. Cina dengan perkembangan industrinya yang pesat membutuhkan pasar baru, sumber daya alam baru, peluang produk inovatif baru, dan mereka melihat Afrika memilikinya.


Pelajaran yang bisa diambil adalah ambillah peluang yang justru ditinggalkan orang, bisa jadi kuncinya ada di sana.

 

Friday, August 8, 2014

Multiple Economy Disorder


http://kingworldnews.com/kingworldnews/KWN_DailyWeb/rss.xmlhttp://kingworldnews.com/kingworldnews/KWN_DailyWeb/rss.xmlhttp://kingworldnews.com/kingworldnews/KWN_DailyWeb/rss.xml
KWN Blog
Archiveshttp://kingworldnews.com/kingworldnews/KWN_DailyWeb/Archive.htmlhttp://kingworldnews.com/kingworldnews/KWN_DailyWeb/Archive.htmlhttp://kingworldnews.com/kingworldnews/KWN_DailyWeb/Archive.htmlshapeimage_28_link_0shapeimage_28_link_1
Ekonomi dengan kepribadian ganda, itulah yang sedang terjadi di dunia saat ini. Mereka menampilkan dua wajah ekonomi bahkan lebih. Ada perbedaan antara realitas dan statistik resmi pemerintah. 
 
Realitas ekonomi di dunia saat ini adalah pendapatan yang makin berkurang, yang tentu disebabkan akibat harga pangan yang makin naik, dan berbagai kebutuhan pokok lainnya, diperparah oleh tingkat utang yang terus meningkat.Namun kelas elit makin  kaya dari hari ke hari.

Kemudian di sisi lain, pemerintah mengumumkan bahwa ekonomi makin baik, dengan pertumbuhan yang signifikan, berkolaborasi dengan para ahli statistik yang mendapat bonus dari propaganda ini.
 
Di Amerika Serikat, rata-rata gaji mengalami penurunan 7 % dalam enam tahun terakhir, namun data statistik menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS mencapai 4% pada kuartal ke dua tahun ini.

Di Jepang tidak ada lagi data yang bisa menjadi propaganda, sebab Perdana Menteri Shinzo Abe  tidak mampu lagi menyelamatkan kebangkrutan ekonominya. Dan zona Eropa saat ini berada pada jurang deflasi, akibat kebijakan investasi berbasis bunga seperti obligasi, yang memakan banyak korban.

Perancis adalah negara berikutnya yang berada dalam masalah besar, setelah bank besar Portugal mengalami kebangkrutan dan akan mempengaruhi seluruh sistem perbankan Portugal dan merembet ke seluruh zona Eropa.  Dan tidak ada yang bisa mereka lakukan kecuali mencetak uang lebih banyak sebagaimana  AS.

http://www.kingworldnews.com/kingworldnews/Broadcast/Broadcast.html

Tuesday, August 5, 2014

Pencetakan Uang Massal : Obat Mujarab yang Sementara


Alasan BI Cetak Uang di Australia Tahun 1999Penulis dan Jurnalis Amerika ternama Ernest Hemingway pernah menulis tentang Inflasi sebagai berikut : “The first panacea for a mismanaged nation,” he said, “is inflation of the currency; the second is war. Both bring a temporary prosperity; both bring a permanent ruin. But both are the refuge of political and economic opportunists.” (Obat pertama bagi negara salah urus adalah inflasi mata uang ; dan yang kedua adalah perang. Keduanya menghasilkan kemakmuran temporer namun juga kehancuran permanen. Namun politisi dan ekonom oportunis berlindung dibaliknya)


Yang dimaksud dengan inflasi mata uang di atas adalah pencetakan uang secara massiv untuk memenuhi kebutuhan finansial suatu negara akibat krisis. Pada tahun 1998 negeri ini mengalami krisis moneter yang parah, data dari BI dan BPS menunjukkan inflasi tahun 1998 sebesar 77,6%.  Berikut adalah tabel inflasi tahun 1998-2003

TABEL LAJU INFLASI INDONESIA

Tahun
Laju Inflasi
1998
77.63
1999
2.01
2000
9.35
2001
12.55
2002
10.03
2003
5.06


Maka ketika muncul berita bahwa BI mencetak uang Rupiah di Australia pada 1999, menimbulkan tanya apakah ada benang merah dengan pernyataan Hemingway ? Wallahu 'alam. Yang jelas pada tahun  berikutnya yaitu tahun 2000 inflasi turun menjadi hanya 2% saja. Kemudian tahun-tahun berikutnya inflasi secara perlahan mulai naik kembali dan hingga kini Indonesia belum pula bangkit dari krisis.

Yang jelas pencetakan uang yang berlebihan bukanlah solusi, apalagi dilakukan di luar negeri yang dengan nilai jutaan Dollar yang hanya menjadi obat untuk sementara saja. Yang diperlukan adalah membangkitkan sektor riil anak-anak negeri dan menyiapkan pasar untuk mereka.