www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Tuesday, October 21, 2014

Usia Produktif vs Usia Konsumtif

Pagi tadi setelah main tennis satu set, saya pamitan pulang dengan teman-teman yang sebagian besar sudah "pensiun" . Salah satu bapak nyeletuk," kok baru main sekali sudah pulang", saya senyum saja. Bapak yang lain komentar, " ooh kalau si Ibnu masih usia produktif". Spontan saya jawab, "kalau begitu bapak usia konsumtif dong", yang langsung disambut dengan derai tawa.

Menarik memang orang kita, pensiun dianggap  garis finish. Artinya kalau sudah pensiun maka berhenti pula aktivitas produktif. Sebagian besar menghabiskan waktu di rumah, momong cucu, atau menyalurkan hoby terpendam. Yang terus berkarya di usia senja pun ada, namun anggapan dominan kalau sudah pensiun yang selesai bekerja.

Di dalam Islam tidak ada istilah pensiun, selagi masih hidup kita dituntut untuk terus bekerja baik amal dunia maupun akhirat. Malah semakin tambah usia, seorang muslim mesti lebih produktif, karena semakin mendekati ajal maka amal mesti makin baik.

Bagi sebagian besar orang tambah usia (terutama usia senja) fisik makin menurun, ini tidak berlaku bagi Nabi Muhammad saw, pada 10 tahun akhir hidupnya beliau terlibat dalam puluhan peperangan. Artinya di tahun-tahun akhir hidupnya fisik beliau berada pada kondisi puncak. Ibadah, amal, dan pekerjaan terbaik semestinya ada di akhir hidup kita, tidak sebaliknya berada di fase penurunan.

Sebisa mungkin sepanjang umur kita adalah usia produktif sehingga tetap bermanfaat bagi orang banyak walau sudah dalam kondisi berkecekupan. Ibarat lomba lari semakin dekat finish, sprint makin kencang, bukan justru leha-leha sambil kipas keringat.

wallahu'alam


No comments: