www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, March 30, 2016

Cina : Antara Dollar dan Emas


Sebagai sebuah negara yang mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, Cina ada sebuah contoh menarik. Tahun 1970-an Beijing adalah sebuah kampung besar yang tidak menarik. Namun kini pemandangan itu telah berubah. Negara ini mengalami perubahan mulai dari bawah, menengah, hingga tinggi. Tentu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat juga sarat dengan sejumlah masalah.
 

Untuk menuju kestabilan ekonomi, mereka mesti di uji dengan berbagai "badai" ekonomi . Setelah mencapai puncak ekonomi mereka bisa mengalami penurunan dan kenaikan ekonomi sebagaimana roller coaster. Seseorang yang tahan di lintasannya akan selamat, yang tidak tahan akan mengalami mual atau bahkan pingsan. 

Suatu negara yang mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa rentan untuk mengalami krisis yang luar biasa. Karena pengaruh ekonominya yang luar biasa kini, banyak negara berhubungan erat dengannya dalam kerjasama ekonomi . Apa yang terjadi di Cina berpengaruh terhadap negara mitra.

Ternyata ekonomi Cina berhubungan erat dengan ekonomi Amerika. Bisa saja di publik seakan-akan mereka bermusuhan, namun di belakang meja bergandengan tangan. Cina adalah pemegang cadangan devisa terbesar di dunia (tentu saja dalam bentuk US Dollar). Jumlah cadangan devisa mereka sekitar $2 triliun. Maka Cina tentu punya kepentingan terhadap kestabilan Dollar dan ekonomi paman Sam.

Namun mereka juga memahami Dollar tidak selamanya stabil. Walaupun cadangan devisa mereka besar, namun secara nilai akan terus menurun dari tahun ke tahun. Maka perlu ada perimbangan. Dan pilihan utama mereka adalah emas. Untuk menjaga penurunan nilai cadangan devisa mereka, mereka memasang jaring cadangan devisa dalam bentuk emas, secara bertahap mereka menambah cadanggan emas sekaligus mengurangi devisa mereka dalam Dollar hingga mencapai keseimbangan sesuai kebutuhan.

No comments: